Select Menu

ads2

Slider

Featured Post (Slider)

Rumah - Interior

Recent Comments

Kesehatan

Social Icons

google plus facebook linkedin

Artikel Popular

Portfolio

Motivasi Kerja

Travel

Performance

Cute

My Place

Motivasi Kerja

Racing

Videos

» » Mengelola Tantangan
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Oleh Himawan Wijanarko*


Ilustrasi-beyondstrengthperformance.com

Pengelolaan tantangan secara positif akan menjadikan orang yang melakukannya tampil sebagai inisiator untuk “membuka” jalan masuk dalam pelaksanaan suatu aktivitas. Ia pun menjadi panutan yang diteladani orang-orang lain dalam mengembangkan aktivitas dan memperlihatkan keunggulan performansi. Hal itu tentu saja menimbulkan rasa percaya diri yang tinggi pada seseorang untuk terus mengembangkan diri dengan mengubah tantangan menjadi peluang.

Tantangan dapat menjadi “pemicu” timbulnya antusiasme untuk mengembangakan sesuatu menjadi besar. Tantangan berkaitan dengan upaya peningkatan kompetensi diri. Artinya, dalam diri seseorang biasanya terdapat keinginan untuk secara terus-menerus memperbaiki dan meningkatkan potensi diri sampai ia tidak menemui kesulitan lagi dalam beraktivitas atau menghadapi hal-hal tertentu. Yang dalam prosesnya bisa belajar dari pengalaman diri sendiri maupun orang lain. Tantangan pun dapat menjadi sarana ampuh untuk mengaktualisasikan diri seluas-luasnya. Dengan “membuka” diri secara meluas, seseorang dapat menemukan sesuatu yang istimewa dalam dirinya sendiri.

Konkretnya melalui “pengembangan” sebagai jawaban langsung terhadap tantangan tersebut. Dalam hal ini, menguasai inti tantangan berarti mengetahui secara jelas langkah-langkah apa saja yang perlu dilakukan. Dengan demikian ia memiliki kesempatan untuk menentukan skala prioritas.

Untuk mengelola tantangan itu, diperlukan penggalian kekuatan, melalui proses latihan atau upaya pengembangan potensi diri secara optimal. Dengan mempergunakan kekuatan ini, ia dapat mengambil posisi bukan sebagai obyek, melainkan berkedudukan sebagai subyek aktivitas-aktivitas yang dijalankannya.

Dalam hal ini, terdapat beberapa kategori kekuatan yang menjadikannya berkiprah secara meluas, kekuatan asertif, kekuatan intelektual, kekuatan politis, dan kekuatan eksekutif.

Asertif adalah sikap yang tidak mengandung agresi, namun tidak pasif. Apapun yang dikatakan atau dilakukan orang yang asertif, memberikan pengaruh secara mendalam pada orang lain. Hal itu didasarkan pada manfaat nyata yang dapat diperoleh dari asertivitas itu, yaitu mengarahkan orang secara persuasif untuk melibatkan diri, menerima respon, dan bekerja sama mengelola suatu aktivitas bersama. Keuntungan yang dapat diraih dengan kekuatan ini adalah tampil mandiri mengemukakan pandangan dan gagasannya secara jelas.

Kekuatan intelektual dapat diperoleh, dilatih, dan ditingkatkan melalui pengembangan pemikiran atau cara berpikir, baik mengenai saat ini, masa lalu, maupun masa mendatang. Dalam proses ini terkandung upaya evaluasi tingkat pemikiran, penalaran mendalam terhadap inspirasi diri sendiri, dan pengembangan impian yang dimiliki. Dengan kekuatan ini orang dapat menjadi seorang pemikir handal, berwawasan luas dan memiliki pandangan jauh ke depan. Dalam pelaksanaan aktivitasnya, ia mampu menerapkan strategi jitu dan memberikan konklusi tanpa harus banyak terlibat dalam operasionalisasinya. Sebaliknya, dengan tingkat logika yang tinggi seseorang bisa saja terjebak dalam sikap yang terlampau rasional, dikendalikan oleh hal-hal teoritis, kurang realistis, dan kehilangan intuisi.

Kekuatan politis merupakan dasar kokoh untuk terlibat aktif dalam kebijaksanaan pemerintah, organisasi, asosiasi, atau perhimpunan. Kekuatan ini bersumber pada kemampuan diri sendiri untuk mempengaruhi orang lain, pengetahuan mengenai peraturan-peraturan pemerintah dan tata laksana organisasi, dan lain-lain.

Kekuatan eksekutif didasarkan atas kemampuan manajerial seseorang dalam mengembangkan dirinya secara meluas dalam aktivitas sehari-hari. Kekuatan ini memotivasi dan mengarahkannya untuk mengelola pekerjaan itu terlaksana dengan baik. Kekuatan eksekutif diimplementasikan melalui kemampuannya mengorganisir orang lain untuk melakukan sesuatu atau menyelesaikan tugas. Dalam kondisi formal, kekuatan eksekutif terwujud pada dirinya yang berkedudukan sebagai pemimpin.

Singkat kata, kunci utama dalam mengelola tantangan adalah, jangan sampai tergilas olehnya. Intinya adalah mengendalikan, bukan dikendalikan.

*GM Strategic Services The Jakarta Consulting Group

About Unknown

Beritabuzz.blogspot.com merupakan salah satu divisi pengembangan Portal Online Pengetahuan Umum dari Kios Buku Gema (Gemar Membaca)™.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar

Leave a Reply