Select Menu

ads2

Slider

Featured Post (Slider)

Rumah - Interior

Recent Comments

Kesehatan

Social Icons

google plus facebook linkedin

Artikel Popular

Portfolio

Motivasi Kerja

Travel

Performance

Cute

My Place

Motivasi Kerja

Racing

Videos

» » Indonesia Tempat Berkumpulnya Banyak Peradaban Dunia
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama


uta.edu

MEDAN (Berita): Arkeolog Universitas Gajah Mada Daud Aris Tanudirjo mengatakan, Indonesia dapat juga dikatakan sebagai tempat berkumpulnya banyak peradaban dari berbagai belahan dunia, mulai dari Eropa, India dan China. Namun peradaban tersebut masuk tetap melalui proses adaptasi.

“Banyak kita temukan peninggalan-peninggalan dari bangsa luar di Indonesia. Demikian juga budaya-budaya kita yang ada saat ini, bahkan agama juga ke Indonesia datang dari luar seperti Islam, Kristen maupun Hindu, Budha. namun budaya-budaya itu tetap menjalani proses adaptasi,” kata Daud di Hotel Danau Toba Internasional, baru-baru ini.

Menurut Daud yang menyampaikan itu pada seminar internasional “The Cross Culture and History of Asia Pacific” (“Silang Budaya dan Sejarah Asia Pasific di Indonesia) yang diselenggarakan Forum for the Asia Pacific Culture and History Studies (ForAPACHIS) ini, sebaran bahasa itu bisa ditemukan dari Madagaskar sampai Chili kemudian dari Taiwan sampai New Zeland ada bahasa Austronesia yang memiliki kesamaan dengan bahasa.

Pengaruh begitu banyak bahkan hampir separuh belahan dunia ini ada kebudayaan Austronesia. kata Daud. “Bahkan orang Indonesia merupakan bangsa yang paling banyak menggunakan bahasa Austronesia ini, karena jumlahnya mencapai hampir 250 juta jiwa,” ungkapnya.

Memang ada teori yang mengatakan bahwa asal usul budaya Austronesia itu dari Indonesia. Begitupun ada juga teori yang mengatakan berasal dari Taiwan kemudian ke Filipina dan menyebar ke berbagai negara. Senada dengan itu, Konsul Jenderal Jepang, Yuji Hamada mengatakan, bangsa yang bermukim di kawasan Asia Pasifik memiliki keseragaman budaya, bahasa, adat istiadat maupun genetif.

Dikatakan Hamada, kesamaan itu dapat dilihat antara bahasa Madagaskar, Melayu, Tagalog serta bahasa penduduk asli masyarakat Taiwan. “Kenyataan ini semakin menguatkan hipotesis bahwa banga di Asia pasifik berasal dari leluhur yang sama,” ungkapnya.

 Seminar dibuka Gubsu diwakili Sekda Provsu Nurdin Lubis dihadiri Konsul India, Konsul Jepang, Deputi Konsul Belanda, Deputi Konsul China, akademisi. Sebagai narasumber adalah Shigeru Ikuta dari Universitas Daito Jepang, Prof Aulia Tasman Universitas Jambi, Daud Aris Tanudiro danRusyad Adi Suriyanto dari UGM, Rita Setianingsih dari Akpar Medan, Prof Usman Pelly, Bambang Budi Utomo dan Mohammad Md Yusoff.

Menurut Ketua Pelaksana seminar Sri Hartini didampingi Sekretaris, Errond Damanik, seminar ini adalah yang pertama sekali dilakukan di Sumatera Utara dengan melibatkan sepuluh narasumber yang ahli pada bidangnya masing-masing. Adapun kesepuluh narasumber tersebut berasal dari Jepang, Malaysia, Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, Fakultas Ilmu Budaya UGM Yogyakarta, Universitas Negeri Medan, Universitas Sumatera Utara, Akademi Pariwisata Medan, Universitas Jambi dan juga Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia.(aje)

About Unknown

Beritabuzz.blogspot.com merupakan salah satu divisi pengembangan Portal Online Pengetahuan Umum dari Kios Buku Gema (Gemar Membaca)™.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar

Leave a Reply