Select Menu

ads2

Slider

Featured Post (Slider)

Rumah - Interior

Recent Comments

Kesehatan

Social Icons

google plus facebook linkedin

Artikel Popular

Portfolio

Motivasi Kerja

Travel

Performance

Cute

My Place

Motivasi Kerja

Racing

Videos

» » Kesehatan Jiwa Pengaruhi Kondisi Fisik
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama


Oleh Pakar Kesehatan Jiwa FK Unhas, Faisal Idrus

Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Sayangnya, di Hari Kesehatan Jiwa pada 10 Oktober hari ini, kesadaran masyarakat terhadap kesehatan jiwa masih kurang. Padahal, tingkat kesibukan dan mobilitas masyarakat, khususnya di perkotaan semakin besar. Faktor ini bisa memicu stres, depresi, serta gangguan jiwa ringan lain yang lebih besar.

Berikut wawancara wartawan FAJAR, Hasbi Zainuddin, dengan dosen Ilmu Jiwa Fakultas Kesehatan Universitas Hasanuddin, Faisal Idrus, di Poliklinik Kejiwaan RSUP Wahidin Sudirohusodo, Selasa 9 September.

Rabu, 10 Oktober adalah hari Kesehatan Jiwa. Apa hikmah yang penting terkait hari tersebut?

Tentunya, kesadaran tentang kesehatan jiwa itu harus terus ditingkatkan. Salah satu hal yang masih sering kurang adalah stigma di tengah masyarakat tentang pelayanan kesehatan jiwa itu selalu dipersepsikan, hanya untuk orang yang memang gila.

Sehingga, banyak orang yang baru melakukan pengobatan, ketika gangguan jiwa itu sudah berat, berupa lupa dengan dirinya, keluarganya, dan pasiennya tidak sadar dengan realitas sekitarnya.

Padahal, gangguan jiwa ringan yang berupa stres, depresi, juga perlu mendapat perawatan dan pengobatan secara medis. Karena itu, masih perlu sosialisasi tentang pentingnya pelayanan kesehatan jiwa.

Apakah masyarakat perkotaan yang sibuk, bising, mendorong terjadinya stres, depresi?

Ya, hal itu akan mendorong stres. Realitas itu tentu menunjukkan, tingkat penderita gangguan jiwa itu juga meningkat. Untuk di Poliklinik Jiwa RS Wahidin saja, dalam sehari jumlah pasien kami mencapai 8 sampai 15 orang. Dulu, hanya sekitar dua tiga pasien yang datang. Mereka kebanyakan orang dewasa. Angka ini sebenarnya ikut menunjukkan, bahwa jumlah orang yang yang sadar dengan kesehatan jiwa juga bertambah.

Bagaimana ketersediaan SDM kesehatan jiwa di rumah sakit?

Dokter-dokter spesialis jiwa umumnya masih terdapat di sejumlah rumah sakit di Makassar serta beberapa daerah lain seperti Palopo, Pangkep. Saat ini, sudah tidak ada lagi perawat yang khusus melayani pasien gangguan jiwa.

Apa yang menyebabkan gejala gangguan kejiwaan itu?

Gangguan kejiwaaan itu bisa terjadi karena merasakan penderitaan, kehilangan, merasa tertekan, ancaman, dan lain-lain. Kehilangan, misalnya, dapat menyebabkan depresi, sedangkan ancaman, menyebabkan kecemasan.

Jika penyebab itu terjadi dengan besar, dan gangguannya besar, bisa membuat orang lupa dirinya, kehilangan kesadaran.

Bagaimana gejala gangguan jiwa?

Jadi, gejala gangguan jiwa itu umumnya ada dua, yaitu psikotik dan neurotik. Psikotik ditandai dengan tidak adanya kesadaran terhadap realitas, autis, sering bicara sendiri dan tidak nyambung, asosiasinya longgar. Tidak tahu siapa dirinya, tidak tahu siapa keluarganya. Selain itu, ekspresinya juga tumpul, datar, tidak ada canda tawa. Sedangkan neurotik, adalah orang yang sadar, tapi mengalami gangguan syaraf sehingga merasakan sakit, dan pusing.

Apa risiko jika gangguan jiwa ringan itu tidak diobati dengan serius?

Perlu diketahui, gangguan jiwa itu bisa terjadi secara psikomatik, dan semaforo. Psikomatik itu adalah gangguan fisik yang mempengaruhi emosional. Misalnya, sering tegang, benci, jengkel, akhirnya sering marah-marah.

Nah, ada gangguan jiwa yang terjadi secara semaforo atau gangguan emosional yang bermanifestasi pada gangguan fisik. Ini yang banyak tidak diperhatikan orang. Pada dasarnya, segala macam penyakit juga dipengaruhi oleh aspek kejiwaan. Misalnya karena sering benci dan takut dapat menyebabkan darah tinggi. Ketika dongkol atau sering stres, akhirnya mengalami hipertensi, rematik, serangan jantung, mag, serta penyakit fisik lainnya.

Bagaimana mengobati gangguan jiwa?

Pengobatan gangguan jiwa itu berupa pengobatan secara fisik dengan memberi obat, mental dengan melakukan psikoterapi, sosial, dukungan sosial, dengan memberi dukungan keluarga dan kerabat, dan paling penting pengobatan secara spiritual. Penderita jiwa harus diajak untuk ikut pengajian, salat berjamaah, termasuk rekreasi.

Kondisi politik di Sulawesi Selatan cukup hangat saat ini. Apakah kekalahan dalam persaingan juga bisa membuat stres dan mengalami gangguan jiwa?

Iya. Karenanya penting dilakukan general check up. Salah satu pemeriksaannya adalah tes kejiwaan. Hasil tes terhadap beberapa bakal kandidat bupati dan gubernur baru-baru ini kan, menunjukkan mereka semua lulus tes.

Tes kejiwaan itu dilakukan dengan meminta mereka mengiyakan atau menjawab tidak terhadap 567 pernyataan. Hasilnya dihitung dengan sistem komputerisasi. (*/nin)

Sumber

About Unknown

Beritabuzz.blogspot.com merupakan salah satu divisi pengembangan Portal Online Pengetahuan Umum dari Kios Buku Gema (Gemar Membaca)™.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar

Leave a Reply