Select Menu

ads2

Slider

Featured Post (Slider)

Rumah - Interior

Recent Comments

Kesehatan

Social Icons

google plus facebook linkedin

Artikel Popular

Portfolio

Motivasi Kerja

Travel

Performance

Cute

My Place

Motivasi Kerja

Racing

Videos

» » Bangun Kesiagaan agar Hutan Indonesia Melaju Lampaui Karbon
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Ketepatan dan konsistensi teknis perlu imbang dengan prioritas meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang tinggal dan tergantung pada hutan.

Kondisi hutan di wilayah Sulawesi Tengah (Dwi Oblo/National Geographic Indonesia)

Indonesia harus membangun kesiagaan untuk hutan di Indonesia terus melaju melampaui karbon. Dalam rangkaian Doha Climate Change Conference di Doha, Qatar, Ketua Satgas REDD+ Kuntoro Mangkusubroto menuturkan, perjalanan membangun kesiagaan REDD+ di Indonesia sebagai tindak lanjut supaya komitmen pengurangan emisi gas rumah kaca hingga target 26 - 41 persen pada tahun 2020 oleh Presiden Susilo Yudhoyono, bisa tercapai.

Ini dikemukakannya dalam pertemuan bertajuk “Indonesia REDD+ High-Level Dinner Briefing: Moving Beyond Carbon”, di Hotel Sheraton Doha (7/12). Acara yang diselenggarakan Satgas Persiapan Kelembagaan REDD+ ini mengundang para pejabat tinggi dari negara sahabat dan organisasi PBB, ilmuwan, dan tokoh masyarakat sipil dari berbagai sektor.

Dalam pertemuan tersebut Kuntoro menyampaikan kemajuan yang sudah dicapai oleh Satgas REDD+, di antaranya penerbitan Strategi Nasional REDD+. Hingga penerapan pendekatan multi-pintu dalam penegakan hukum untuk melawan perusakan hutan, keterbukaan informasi kepada publik dalam berbagi peta hutan dan gambut, dan pelaksanaan REDD+ di desa-desa di Kalimantan Tengah sebagai provinsi percontohan.

Indonesia telah memiliki dua provinsi yang jadi percontohan REDD; Kalimantan Tengah di bawah payung kerja sama Indonesia dengan Norwegia dan di Sulawesi Tengah di bawah program UNREDD Indonesia. Di dalam kedua kesempatan itu, provinsi percontohan melakukan berbagi pengalaman.

Gubernur Kalimantan Tengah Teras Narang turut menyatakan perlunya menyeimbangkan ketepatan dan konsistensi teknis dengan prioritas meningkatkan kesejahteraan kehidupan masyarakat lokal. Terutama bagi masyarakat yang tinggal di hutan dan tergantung pada hutan.

Kemajuan hutan Indonesia untuk terus melaju melampui karbon dikuatkan dengan tanggapan dari Mina Susana Setra, dari Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) mengenai penerimaan dan pembahasan peta wilayah adat dan kearifannya dalam tata kelola hutan. Ia mengatakan REDD+ berperan penting dalam mengurangi emisi di Indonesia dan diarusutamakan ke dalam strategi pembangunan nasional yang pro-job, pro-poor, pro-growth, dan pro-environment.

Konferensi Perubahan Iklim Pertemuan Para Pihak (UNFCCC COP) ke-18 ini resmi berakhir pada Sabtu (8/12) dengan keputusan memperpanjang Protokol Kyoto ke periode dua. Protokol Kyoto tahap dua hanya akan meliputi negara-negara Uni Eropa, Australia, Ukraina, Swiss, Norwegia yang secara keseluruhan emisinya sebanyak 15 persen emisi dunia. Jepang, Rusia, serta Kanada menyatakan tidak ikut serta. Dan Amerika Serikat tak pernah meratifikasi Protokol Kyoto tersebut.

(Gloria Samantha. Pelbagai sumber)

Sumber

About Unknown

Beritabuzz.blogspot.com merupakan salah satu divisi pengembangan Portal Online Pengetahuan Umum dari Kios Buku Gema (Gemar Membaca)™.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar

Leave a Reply