Select Menu

ads2

Slider

Featured Post (Slider)

Rumah - Interior

Recent Comments

Kesehatan

Social Icons

google plus facebook linkedin

Artikel Popular

Portfolio

Motivasi Kerja

Travel

Performance

Cute

My Place

Motivasi Kerja

Racing

Videos

» » Kemilau Nuklir di Bisnis Peternakan Sapi
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Oleh Gesit Prayogi - Okezone

Usaha bisnis pupuk ternak sapi melalui tenaga nuklir (foto: Gesit/Okezone)

TANAH LAUT - Cibiran yang kerap diterima Basuki kini berbalik manis. Bagaimana tidak, berkat keuletannya dalam mengolah limbah kotoran sapi, kini ia mampu berbicara banyak.

Bapak lima anak ini, kini bisa tersenyum lebar. Terlebih dari hasil usahanya itu mampu meraup keuntungan Rp26 juta per bulan. Jerih payahnya selama delapan tahun terbayar.

Hidupnya kini berubah, tak ada gambaran pahit lagi. "Saya dulu pahit nasibnya, ditertawakan warga dan juga bupati, gara-gara menggeluti usaha pupuk organik," ujar Basuki saat berbincang dengan Okezone, di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Selasa (18/12/2012).

Kisah seperti pak Basuki tersebut bukan tanpa sebab. Alkisah dimulai saat ia beserta keluarga mengikuti program transmigrasi pada tahun 1977 silam. Jatuh bangun ia rasakan, sejumlah upaya kerasnya tak berbuah manis.

Namun setelah mengikuti program pelatihan di Pusat Pengembangan Ilmu dan Agri Bisnis Petani Kecil (Puspitek Agripeka) pada 2003, usahanya dibidang pengembangan pupuk berkualitas tinggi membuahkan hasil dalam kurun waktu satu tahun.

Ditambah lagi, melalui bantuan nuklir dari hasil riset dan peneliatan yang dilakukan oleh Puspitek Agripeka, basuki bisa menghasilkan pupuk yang berkualitas tinggi. Kini tidak ada lagi olok-olok dari masyarakat sekitar. Bupati pun diam seribu bahasa mengetahui ada warganya yang sukses dari kotoran sapi (dulu Bupati mencibir).

Anis Wahdi, salah seorang peneliti di Puspitek Agripeka menyatakan, bangunan untuk membuat laboratorium nuklir di pembuatan pupuk dari kotoran sapi tidak perlu besar.

Buktinya, bangunan laboratorium nuklir milik Basuki hanya semi permanen berukuran sekira 5 x 15 meter berdiri di sekitar tanah yang becek dan dikelilingi pepohonan -- sama sekali tak terlihat istimewa.

Bahkan, sekitarnya terdapat tumpukan karung yang tertata dengan pekerja tanpa baju sibuk menjahiti karung penuh berisi pupuk menghiasi bangunan tersebut. Lalu dimana nuklirnya, menurut Anis nuklirnya ada di laboratorium diantara tumpukan pupuk tersebut.

Nuklirnya kata Anis, tidak dicampur langsung dengan pupuk. Melainkan sebelum pupuk diolah, para peneliti nuklir Batan mencari formulasi yang tepat sehingga dapat menghasilkan pupuk yang berkualitas.

"Berkat pengaplikasian teknologi nuklir, bisnis peternakan pun tumbuh, bukan hanya untuk penggemukan sapi lewat Urea Multi Matrient Molasses Block (UMMB), bisnis pengolahan limbah sapi pun cukup menjanjikan hasilnya," tutur Anis yang merupakan dosen di Fakultas Pertanian, Program Studi (Prodi) Produksi Peternakan, Universitas Lambung Mangkurat, Kalimantan Selatan. (amr)

About Unknown

Beritabuzz.blogspot.com merupakan salah satu divisi pengembangan Portal Online Pengetahuan Umum dari Kios Buku Gema (Gemar Membaca)™.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar

Leave a Reply