Select Menu

ads2

Slider

Featured Post (Slider)

Rumah - Interior

Recent Comments

Kesehatan

Social Icons

google plus facebook linkedin

Artikel Popular

Portfolio

Motivasi Kerja

Travel

Performance

Cute

My Place

Motivasi Kerja

Racing

Videos

» » Petani Kediri Optimalkan Cabai Merah Jadi Manisan
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Melimpahnya panen cabai merah di Kediri memberi nilai tambah bagi sejumlah petani untuk mengolah menjadi manisan

Kediri - Sejumlah petani cabai merah besar di Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri mengoptimalkan ketersediaan cabai merah besar menjadi aneka makanan olahan seperti manisan guna memberikan nilai tambah terhadap pendapatan mereka.

"Apalagi, sampai sekarang pasokan cabai merah besar di wilayah ini sangat melimpah sehingga kami tidak khawatir kekurangan bahan baku," kata Anggota Koperasi Serba Usaha Hortijaya Kabupaten Kediri, Indra Purwati, ditemui dalam Kunjungan Wartawan Ekonomi Jawa Timur ke Klaster Cabai Merah Besar Bank Indonesia (BI), di Kediri, Minggu (16/12).

Untuk membuat manisan cabai merah besar, ungkap dia, upayanya yang baru dilakukan selama satu bulan terakhir didukung oleh belasan anggota koperasi. Mereka bisa menghasilkan satu kilogram cabai merah besar kering dari lima kilogram cabai yang dalam kondisi basah.

"Tiap satu kilogram cabai merah besar yang kering bisa menjadi tiga produk yakni sirup, selai, dan manisan. Harga jual per kemasan mencapai Rp15.000 dan jika ikut pameran dalam satu hari bisa terjual 25 kemasan," ujarnya.

Pada kesempatan sama, Ketua Umum Asosiasi Agrobisnis Cabai Indonesia Jawa Timur, Sukoco, menyatakan, penanaman cabai merah besar di Jawa Timur sangat potensial karena meluasnya ketersediaan lahan di beberapa lokasi seperti Banyuwangi, Blitar, Kediri, Malang, dan Lumajang.

"Rata-rata produksi per hari di setiap wilayah bisa mencapai 150 ton. Khusus Banyuwangi, daerah itu merupakan produsen cabai merah besar paling banyak dibandingkan empat titik lainnya," katanya.

Ia optimistis, upaya diversifikasi usaha tersebut dapat mengantisipasi segala faktor yang menyebabkan gagal panen. Bahkan, meningkatkan nilai ekonomi masyarakat di kawasan yang menjadi klaster cabai Bank Indonesia.

"Terkait beberapa hal yang mempengaruhi gagal panen, di antaranya serangan virus kuning dan serangan layu. Untuk virus kuning, sampai sekarang kasus tersebut menjadi masalah umum yang dialami petani dan selama ini belum ada yang menemukan formula khusus guna mengatasinya," katanya.

Beragam serangan terhadap tanaman cabai merah besar, tambah dia, bisa mempengaruhi harga jual cabai merah besar pada masa mendatang. Jika hari normal harganya Rp6.000-Rp7.000 perkilogram, saat cabai merah besar itu terkena serangan layu maupun virus kuning maka harganya bisa meningkat menjadi Rp15.000-Rp20.000 perkilogram.

"Mengenai luasan lahan cabai merah besar di Kecamatan Kepung, sampai sekarang mencapai 350 hektare. Bahkan, 80 persen petani telah menggunakan teknologi pembenihan hibrida sehingga berat cabai yang dipanen lebih besar menjadi antara 0,9 kilogram hingga 1 kilogram per batang," katanya. ant

Sumber

About Unknown

Beritabuzz.blogspot.com merupakan salah satu divisi pengembangan Portal Online Pengetahuan Umum dari Kios Buku Gema (Gemar Membaca)™.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar

Leave a Reply