Select Menu

ads2

Slider

Featured Post (Slider)

Rumah - Interior

Recent Comments

Kesehatan

Social Icons

google plus facebook linkedin

Artikel Popular

Portfolio

Motivasi Kerja

Travel

Performance

Cute

My Place

Motivasi Kerja

Racing

Videos

» » Mengapa Tabungan Pendidikan Anak Bukan Pilihan Terbaik?
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama


Bagaimana orang tua mempersiapkan biaya pendidikan yang kian mahal? Tabungan pendidikan salah satu pilihan orang tua. Padahal, hasil dari tabungan pendidikan anak tidak akan cukup mengejar naiknya biaya sekolah setiap tahun. Tabungan pendidikan anak bukan pilihan terbaik. Sayangnya, banyak orang tua tidak paham akan masalah ini. Tabungan ini tetap paling populer menurut sejumlah survei.

Menghadapi tingginya kenaikkan biaya sekolah, membuat banyak orang tua mempersiapkannya sejak dini. Menurut beberapa survei, cara yang paling banyak dipilih orang tua adalah mencari tabungan pendidikan anak terbaik, seperti yang dilansir ini:
  • Survei majalah SWA tahun 2012 soal perilaku keuangan menengah menemukan kepemilikan tabungan berjangka, jenis tabungan pendidikan, lebih banyak digunakan ketimbang reksadana dan saham yang kepemilikkannya dibawah 10%.
  • Survei harian Kompas tahun 2012 soal persiapan biaya pendidikan menunjukkan hampir 90% orang tua yang di survei menyebut tabungan pendidikan sebagai pilihan mereka.
Apa itu Tabungan Pendidikan Anak

Tabungan ini memiliki sejumlah ciri khas yang membedakannya dengan tabungan biasa atau dengan asuransi pendidikan.

Dalam tabungan pendidikan, Anda menabung secara rutin dengan target hasil pada waktu tertentu, yang umumnya disesuaikan dengan kebutuhan biaya dan waktu masuk sekolah nanti. Jika dalam perjalanan Anda meninggal, setoran tabungan pendidikan anak akan diteruskan oleh asuransi. Sehingga, pada saat anak masuk sekolah, biaya pendidikan sudah tersedia.

Meskipun dibandingkan suku bunga deposito, bunganya masih cukup bersaing. Namun, fleksibilitas untuk bisa ditarik dan persyaratan jumlah minimum investasi yang tidak setinggi deposito, membuat tabungan pendidikan menjadi menarik. Cukup dengan simpanan rutin sebesar Rp 100 ribu sebulan, Anda sudah bisa memulainya.

Bagaimana dibandingkan dengan asuransi pendidikan? Dalam asuransi pendidikan anak, Anda setiap tahun membayar premi asuransi selama jangka waktu tertentu sampai anak masuk sekolah. Jika Anda meninggal, asuransi pendidikan akan mencairkan nilai pertanggungan yang sudah disepakati. Jika tidak terjadi apa – apa dalam periode asuransi pendidikan, ada nilai tunai dari pembayaran premi yang bisa ditarik untuk membiayai anak sekolah.

Jadi, apa perbedaanya? kalau asuransi pendidikan, fokusnya adalah fungsi proteksi. Melindungi jika terjadi musibah. Sementara, tabungan pendidikan fokusnya adalah fungsi investasi. Memastikan tersedia dana yang cukup untuk biaya sekolah.

Dalam realitanya di lapangan, Anda akan menemukan produk yang menyatukan kedua fungsi ini. Produk yang memiliki baik fungsi investasi maupun fungsi proteksi.

Misalnya, beberapa tabungan pendidikan sudah menyediakan fasilitas proteksi untuk anak, yaitu asuransi, yang akan meneruskan pembayaran iuran jika penyetor tabungan meninggal dunia. Begitu pula, asuransi pendidikan yang sudah pula menyediakan fungsi investasi dengan menawarkan berbagai instrumen keuangan yang digunakan untuk menempatkan dana. Sehingga, tidak hanya proteksi yang diberikan, namun pemegang polis melakukan investasi atas premi yang dibayar untuk pembiayaan sekolah anak nantinya.

Perlu dicatat bahwa tabungan pendidikan anak bisa punya nama yang berbeda – beda di setiap bank. Ada yang menamakannya tabungan berjangka, tabungan rencana, tabungan investasi dan lain – lain. Anda tidak perlu bingung. Karena, esensi dari produk ini sama saja, yaitu tabungan untuk mempersiapkan sekolah anak – anak nantinya. Lihat karakteristiknya, jangan terpaku oleh namanya.

Hasil Tabungan Pendidikan

Untuk menjawab pertanyaan tersebut dan mencari apakah ada tabungan pendidikan anak terbaik, saya melakukan survei ke tiga bank yang memang sudah dikenal memasarkan produk ini, yaitu:
Saya menilai dengan berkunjung langsung ke masing – masing kantor cabang. Selain mengambil brosur, wawancara juga saya lakukan dengan petugas customer service. Beberapa informasi penting tidak selalu tersedia di brosur. Karena itu perlu ditanyakan langsung ke customer service.

Apa yang jadi fokus perhatian saya dalam menelisik tabungan pendidikan terbaik? Return atau bunga. Itulah point yang dijual atau ditonjolkan oleh tabungan jenis ini. Tabungan ini menawarkan tingkat bunga yang lebih tinggi dari tabungan biasa sebagai cara untuk memenuhi biaya sekolah.

Hasilnya saya rangkum dalam daftar tingkat penawaran bunga dari masing-masing bank. 

Bunga Tabungan Pendidikan tabungan pendidikan anak


Dari hasil survei ini tabungan pendidikan anak terbaik ini, saya mencatat dua hal yang penting.

Pertama, dibandingkan tingkat inflasi tahunan yang sekitar 4 – 5% setahun, bunga tabungan pendidikan sudah amat tipis bedanya. Yang tertinggi bunganya sekitar 5,5%.; itu hanya berbeda 0,5% dari inflasi. Untuk mengalahkan kenaikkan harga barang umum saja, tabungan pendidikan sudah ngos-ngosan. Dan, dalam sejarah ekonomi Indonesia, inflasi pernah di tingkat 6 sampai 8% setahun.

Kedua, kita tahu bahwa kenaikkan biaya sekolah diatas kenaikkan harga barang umum. Inflasi biaya pendidikan senantiasa lebih tinggi diatas inflasi umum. Jadi bisa dipastikan bunga yang ditawarkan tabungan pendidikan dibawah laju kenaikkan biaya sekolah setiap tahun.

Menurut beberapa perencana keuangan independen (apa itu profesi perencana keuangan simak disini) biaya sekolah adalah:
  • Prita Ghozie dalam bukunya, mengutip survei Zap Finance, menyebutkan kenaikkan biaya pendidikan TK – SD adalah 15 – 20% per tahun
  • Riset QM Finansial, lembaga perencana keuangan besutan Ligwina Hananto, menyebut kenaikkan biaya sekitar 15% per tahun
Dari sini, kita bisa sama – sama melihat bunga tabungan pendidikan yang 5,5% versus naiknya biaya sekolah yang 15 – 20% setahun. Perbedaan yang sangat jelas. Tidak perlu dijelaskan lebih lanjut, apakah tabungan pendidikan anak itu pilihan terbaik atau tidak. Self-explanatory!

Pengalaman Saya dengan Tabungan Pendidikan

Masih belum yakin? dengan menggunakan pengalaman sendiri, saya melakukan simulasi apakah tabungan ini bisa memenuhi biaya pendidikan sekolah anak nantinya .

Dana dipersiapkan untuk masuk Taman kanak – kanak (TK) 5 tahun lagi. Saat ini, biaya TK adalah Rp 1 juta per bulan. Menggunakan asumsi kenaikkan biaya 15% per tahun, dalam 5 tahun ke depan, estimasi biaya menjadi berikut:
  • Rp 6.7 juta per bulan tahun pertama dan Rp 7.7 juta per bulan tahun kedua
  • Total biaya yang dibutuhkan untuk TK selama dua tahun adalah Rp 174 juta
Prakiraan Biaya Sekolah tabungan pendidikan anak


Bagaimana cara saya mencapai target dana sebesar Rp 174 juta?
  • Saya menyisihkan Rp 1.5 juta rupiah setiap bulan. Keputusan atas jumlah ini diambil setelah diskusi dengan keluarga dan mempertimbangkan kemampuan keuangan saya miliki
  • Uangnya ditempatkan dalam tabungan pendidikan dengan bunga 5,5% setahun. Ini adalah bunga tertinggi tabungan pendidikan anak dari tiga bank yang sudah saya survei sebelumnya.
Hasilnya? tabungan pendidikan memberikan hasil sebesar Rp 103 juta dalam 5 tahun.

Hasil Tabungan Pendidikan – Tidak Cukup! 


Artinya, saat anak saya masuk TK nanti, meskipun sudah menabung secara rutin, saya masih harus mencari tambahan Rp 70 juta saat itu. Karena biaya TK yang dibutuhkan adalah Rp 173 juta. Jumlah kekurangan yang tidak kecil dan tidak mudah mencarinya.

The numbers speak itself!

Masih ingin menggunakan tabungan pendidikan anak? Mudah – mudahan dengan data ini, sebagai orang tua, kita sadar akan konsekuensinya.

Namun, jika masih ingin menggunakan karena berbagai alasan, bisa saja. Tapi jangan kaget konsekuensinya. Mari kita lihat.

Hasil dari tabungan adalah jumlah yang ditabung dikalikan bunga. Karena bunga tabungan pendidikan anak berada dibawah laju kenaikkan biaya pendidikan, satu-satunya cara memenuhi biaya pendidikan adalah meningkatkan jumlah yang ditabung.

Berapa tambahan yang harus ditabung?

Kembali ke contoh diatas. Dengan asumsi bunga 5,5% setahun, untuk mendapatkan uang Rp 174 juta, saya harus menyisihkan dana sebesar Rp 2.5 juta per bulan yang ditempatkan di tabungan pendidikan.

Tidak tanggung – tanggung kenaikkannya, dari Rp 1.5 juta menjadi Rp 2.5 juta. Sanggupkah keuangan Anda untuk menabung sebanyak itu? Itu pertanyaan yang selayaknya direnungkan. Apakah itu artinya tabungan pendidikan anak yang terbaik?

Kenapa Tabungan Pendidikan Populer

Saya juga harus fair. Nyatanya, tabungan pendidikan anak memiliki sejumlah kelebihan yang membuatnya tetap menjadi pilihan terbaik di mata sebagian besar orang tua. Ada sejumlah alasan yang mendasarinya.

1. Mudah Prosesnya

Membuka tabungan, prosesnya sangat simpel. Tinggal datang ke bank, semuanya dilayani dalam satu atap dan satu hari.

Setoran dilakukan dengan fasilitas auto-debit secara rutin setiap bulan. Tidak perlu harus datang ke kantor cabang. Cukup sediakan dana, bisa melalu transfer atau setor tunai, ke rekening tabungan biasa (bukan tabungan pendidikan), kemudian setiap bulan bank otomatis akan memotong tabungan tersebut dan menyetorkannya ke rekeningan pendidikan.

Belum lagi, tabungan ini umumnya memiliki asuransi jiwa yang memberikan proteksi buat pendidikan anak. Ketika pemegang tabungan meninggal dunia, asuransi jiwa akan menyediakan uang pertanggungan, sehingga setoran tabungan masih bisa dilanjutkan. Proteksi ini membuat produk ini menarik buat banyak orang.

Beberapa bank bahkan memberikan fasilitas premi gratis untuk asuransi jiwa ini. Anda tidak perlu keluar biaya tambahan untuk mendapatkan proteksi.

2. Produk Keuangan yang Dikenal

Tabungan adalah produk bank yang paling dikenal. Karena dikenal, maka orang berani mempercayakan uangnya disitu. Meskipun instrumen investasi lain, seperti reksadana dan saham punya sejumlah keunggulan dibandingkan tabungan, namun karena mereka belum dikenal, maka sulit untuk diambil sebagai pilihan.

Dalam hal keuangan, bank adalah pilihan utama. Dengan begitu, produk keluaran bank selalu menjadi prioritas utama ketika masyarakat memerlukan instrumen keuangan atau investasi. Ketika muncul kebutuhan mempersiapkan dana pendidikan, tabungan menjadi pilihan pertama karena sudah lebih dulu dikenal. “Tak kenal maka tak sayang”.

3. Persepsi akan Risiko Tabungan yang Rendah

Ini yang paling penting, tabungan ini menawarkan ketenangan karena risikonya boleh dikatakan sangat kecil. Tabungan masuk dalam kategori simpanan yang dijamin oleh Lembaga Penjaminan Simpanan. Artinya, apapun yang terjadi, gonjang – ganjing, simpanan Anda aman.

Karena begitu pentingnya uang sekolah anak, banyak orang tua justru tidak berani mengambil risiko. Ibarat sebuah iklan yang terkenal, “sama uang sekolah anak kok main-main”, begitu kira – kira pandangan mayoritas orang tua mengenai persiapan dana pendidikan ini. Itu kenapa, meskipun bunganya tidak efektif mengalahkan inflasi, tabungan pendidikan tetap saja jadi pilihan.

Apa Sebaiknya Dilakukan

Apakah dengan begini itu artinya tabungan pendidikan harus dilupakan atau bahkan ditinggalkan (jika sudah mengambil)? Jadi tambah bingung? Sebaiknya bagaimana ?

Tergantung apa tujuannya.

Jika ingin mencapai tujuan keuangan, yaitu terpenuhinya dana pendidikan pada waktunya, jelas tabungan pendidikan bukan pilihan terbaik. Penjelasan diatas sudah sangat gamblang menunjukkan risiko tabungan pendidikan anak, yaitu kekurangan dana akibat rendahnya return produk ini. Anda harus beralih ke instrumen lain yang memberikan return lebih tinggi, yaitu reksadana, saham atau emas (baca Panduan Investasi Emas klik disini).

Dapatkan GRATIS Panduan Investasi Reksadana Dasarklik disini

Tentu saja, pilihan ini mensyaratkan kemauan masuk ke instrumen keuangan lain yang mungkin belum Anda kenal. Anda dituntut untuk terbuka, mau belajar sesuatu yang baru dan berani mencoba. Hal ini bagi sebagian orang bukan perkara mudah, terutama menyangkut produk keuangan yang buat banyak orang bertindak konservatif.

Jika tujuannya lebih kepada ketenangan hati, tidak was-was, dan yang penting bisa menabung secara rutin, pilihan tabungan pendidikan anak adalah yang terbaik. Buat orang di tipe ini, risiko fluktuasi return (yang umum di produk reksadana atau saham) bukan hal yang bisa ditolerir. Stabilitas adalah nomer satu, meskipun itu mengorbankan potensi keuntungan lebih tinggi.

Tidak ada yang paling tahu soal kebutuhan Anda selain Anda sendiri. Jadi kembali lagi, pilihan ada di tangan Anda sendiri untuk menentukan apakah tabungan pendidikan yang terbaik atau bukan.

Namun, sebelum mengambil keputusan, pertimbangkanlah matang – matang. Lihat plus dan minusnya, risiko dan keuntungannya. Jangan karena teman mengambil tabungan pendidikan, Anda buru – buru ikut mengambil, berasumsi itu pilihan terbaik, tanpa tahu untung ruginya. Selamat memilih!

Sumber: Duwitmu

About Unknown

Beritabuzz.blogspot.com merupakan salah satu divisi pengembangan Portal Online Pengetahuan Umum dari Kios Buku Gema (Gemar Membaca)™.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar

Leave a Reply