Edwin
Roman, arkeolog dari University of Austin, bersama dekorasi dinding yang
menunjukkan "Matahari Malam" dalam temuan terbaru di situs Zotz di
Guatemala.
GUATEMALA CITY, KOMPAS.com
- Arkeolog menemukan kuil kuno Maya yang berusia 1.600 tahun yang
diduga merupakan tempat pemujaan kepada Matahari. Kuil itu ditemukan di
situs arkeologi El Zotz, 550 km utara Guatemala City.
"Matahari merupakan unsur penting dalam kebudayaan maya. Matahari adalah sesuatu yang terbit setiap hari, menyinari setiap sudut dan celah, seperti halnya kekuasaan raja," kata Stephen Houston, profesor Brwon University yang terlibat penelitian.
"Bangunan ini adalah salah satu yang merayakan hubungan erat antara raja dan kekuatan yang paling kuat dan dominan di semesta," imbuh Houston yang bersama rekannya telah mempelajari situs El Zotz sejak tahun 2006 lalu.
"Matahari merupakan unsur penting dalam kebudayaan maya. Matahari adalah sesuatu yang terbit setiap hari, menyinari setiap sudut dan celah, seperti halnya kekuasaan raja," kata Stephen Houston, profesor Brwon University yang terlibat penelitian.
"Bangunan ini adalah salah satu yang merayakan hubungan erat antara raja dan kekuatan yang paling kuat dan dominan di semesta," imbuh Houston yang bersama rekannya telah mempelajari situs El Zotz sejak tahun 2006 lalu.
Arkeolog
mengatakan, kuil yang ditemukan sengaja dibangun untuk menghormati
seorang tokoh pemimpin yang dikubur di bawah Diablo Pyramid, gubernur
dan pendiri dinasti El Zotz pertama, bernama Pa'Chan atau langit yang
diperkaya.
Penanggalan karbon yang dilakukan mengungkap, kuil Maya yang ditemukan berasal dari masa 350 - 400 Masehi. Peradaban maya menyebar ke Meksiko, Guatemala, Honduras, El Salvador, dan Belize. Diperkirakan, puncak peradaban maya adalah antara tahun 250 - 900 Masehi.
Kuil yang ditemukan dihiasi dekorasi berbentuk topeng dari bahan semen, setinggi 1,5 meter, yang masing-masing menggambarkan fase Matahari bergerak dari timur ke barat. Dekorasi lain adalah plesteran dari semen yang oleh tim peneliti dikatakan sangat mengagumkan.
Thomas Garrison, arkeolog University of Southern California yang juga terlibat penemuan dalam konferensi pers pada Rabu (18/7/2012) di Guatemala City mengatakan bahwa lebih dari setengah bagian kuil masih harus diekskavasi.
"Kuil mungkin memiliki 14 topeng pada dekorasi dinding bagian atas, tapi hanya 8 dianataranya yang sudah didokumentasikan sejauh ini," kata Edwin Roman, arkeolog dari University of Austin seperti dikutip AFP, Rabu kemarin.
Sumber
Penanggalan karbon yang dilakukan mengungkap, kuil Maya yang ditemukan berasal dari masa 350 - 400 Masehi. Peradaban maya menyebar ke Meksiko, Guatemala, Honduras, El Salvador, dan Belize. Diperkirakan, puncak peradaban maya adalah antara tahun 250 - 900 Masehi.
Kuil yang ditemukan dihiasi dekorasi berbentuk topeng dari bahan semen, setinggi 1,5 meter, yang masing-masing menggambarkan fase Matahari bergerak dari timur ke barat. Dekorasi lain adalah plesteran dari semen yang oleh tim peneliti dikatakan sangat mengagumkan.
Thomas Garrison, arkeolog University of Southern California yang juga terlibat penemuan dalam konferensi pers pada Rabu (18/7/2012) di Guatemala City mengatakan bahwa lebih dari setengah bagian kuil masih harus diekskavasi.
"Kuil mungkin memiliki 14 topeng pada dekorasi dinding bagian atas, tapi hanya 8 dianataranya yang sudah didokumentasikan sejauh ini," kata Edwin Roman, arkeolog dari University of Austin seperti dikutip AFP, Rabu kemarin.
Sumber
Tidak ada komentar