Select Menu

ads2

Slider

Featured Post (Slider)

Rumah - Interior

Recent Comments

Kesehatan

Social Icons

google plus facebook linkedin

Artikel Popular

Portfolio

Motivasi Kerja

Travel

Performance

Cute

My Place

Motivasi Kerja

Racing

Videos

» » 15 Mitos Dan Fakta Mengemudi Di Jalan Tol
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama



JAKARTA - Fakta masih banyaknya pengemudi yang salah dalam memahami hal-hal yang harus dilakukan selama berkendara di jalan bebas hambatan menyebabkan tingginya tingkat kecelakaan. Penyebab paling utama adalah pada diri pengemudi sendiri, lantaran gagal mengantisipasi, setelah itu baru kendaraan dan lingkungan sebagai sub faktor. Karena yang bisa berpikir dan memiliki perasaan adalah pengemudi. Jika setiap pengemudi bisa mengendalikan perilaku selama berkendara sesuai dengan kondisi kendaraan, lingkungan dan diri sendiri, bisa dipastikan jumlah kecelakaan bisa ditekan.

Selain itu kurangnya pemahaman akan berkendara dengan aman sehingga menimbulkan banyak mitos yang berkembang."Makanya perlu dipahami beberapa pemikiran seputar mitos dan fakta berkendara di jalan bebas hambatan agar bisa menghindari kecelakaan," ungkap Jusri Pulubuhu dari Jakarta Defensive Driving Consulting di Jakarta.

1. Mitos : Jalan tol adalah jalan bebas hambatan, pengemudi dapat melaju dengan aman.

Fakta : Jalan tol di Cipularang terdapat banyak rintangan :
  • Tikungan dengan derajat ketajaman bervariasi. Pada beberapa lokasi bisa sampai 80 derajat.
  • Turunan hingga 30 derajat.
  • Lintasan melengkung sehingga pada musim hujan terdapat genangan air.
  • Ada dorongan angin samping pada lokasi diantara celah bukit-bukit.
2. Mitos : Ukuran tinggi dan besar kendaraan tidak mempengaruhi tata cara mengemudi.

Fakta :
  • Semakin tinggi bentuk kendaraan akan mengurangi stabilitas kendaraan pada saat kecepatan tinggi.
  • Semakin besar kendaraan, semakin berat bobotnya. Efeknya akan mempengaruhi momentum inersia, sehingga jarak pengereman akan bertambah panjang.
  • Berat kendaraan akan mempengaruhi gaya melebar atau menyamping pada saat menikung.
  • Semakin besar kendaraan, semakin besar haluan, semakin besar radius putar.
3. Mitos : Jarak pengereman tidak dipengaruhi bentuk dan Berat Kendaraan, tetapi oleh sistem rem kendaraan itu sendiri.

Fakta : Jarak pengereman di tentukan oleh faktor-faktor sebagai berikut :
  • Kondisi dan perilaku pengemudi
  • Kondisi kendaraan
  • Bobot kendaraan
  • Kecepatan kendaraan
  • Kondisi lintasan
  • Cuaca
4. Mitos : Mayoritas penyebab ban pecah di jalan tol akibat tekanan angin berlebih.

Fakta :
  • Kelebihan tekanan angin tidak membuat ban mudah pecah, tetapi mempengaruhi traksi ban ke permukaan jalan.
  • Tekanan angin yang kurang dapat membuat bahan side wall mengalami fatigue (keletihan) karena sering meng-ayun. Akibat terlalu seringnya mengayun karena kurang angin atau beban berlebih menimbulkan panas dan bisa menyebabkan ban meledak.
5. Mitos : Mengemudi pada lintasan menurun dengan kecepatan tinggi tidak ada bedanya dengan di lintasan datar.

Fakta :
  • Mengemudi di lintasan menurun dengan kecepatan tinggi berisiko menimbulkan kecelakaan.
  • Terjadi perubahan center of gravity dan distribusi bobot. Pada kecepatan tinggi handling kendaraan juga sangat sensitif. Mudah terjadi gaya-gaya liar yang tidak dikehendaki. Jika terjadi pergerak-an tiba-tiba yang tidak diinginkan, respon pengemudi spontan tanpa proses analisa logika. Ini awal bencana!
6. Mitos : Karena lancar dan tidak padat risiko kecelakaan di jalan tol lebih ringan.

Fakta :
  • Risiko kecelakaan justru lebih dahsyat.
  • Karena lancar, pengemudi cenderung memacu kendaraan dengan kece-patan tinggi. Sehingga momentum yang dihasilkan jauh lebih besar dan kendaraan akan sulit dikendalikan.

7. Mitos : Mengemudi di jalan tol tidak memerlukan konsentrasi yang lebih tinggi.

Fakta :

Kondisi jalan tol yang lebar, lancar dengan kecepatan tinggi dan monoton, risiko justru lebih besar. Makanya memerlukan konsentrasi yang lebih.
  • Mudah memicu timbulnya keletihan.
  • Kewaspadaan menurun.
  • Membuat hasrat untuk memacu kecepatan lebih tinggi dari kemampuan kendaraan maupun pengemudi.
8. Mitos : Kecepatan tidak mempengaruhi kestabilan kendaraan.

Fakta :

Setiap pergerakan kendaraan akan menimbulkan pergerakan dan gaya sentrifugal.
  • Semakin cepat kendaraan, momentum dan gaya sentrifugal juga besar.
  • Efeknya kestabilan berkurang dan kendaraan mudah bergerak liar. Seperti selip, oversteer, understeer dan jarak pengereman yang semakin jauh. 
9. Mitos : Pada saat menghadapi masalah, tindakan pertama melakukan pengereman.

Fakta :

Menyikapi sebuah masalah harus diawali dengan proses analisa, diikuti keputusan diakhiri dengan eksekusi. Tentu dalam waktu singkat.
  • Pengereman bukan selalu jadi pilihan pertama, karena jika tidak tepat justru bisa menimbulkan masalah baru.
10. Mitos : Pada kecepatan di atas 80 km/jam pada lintasan menurun dan tiba-tiba ban depan mobil pecah, tindakan yang benar adalah mengerem.

Fakta :

Pada kondisi ini center of gravity dan distribusi bobot berpindah ke arah muka. Kendali kendaraan ada pada roda depan. Saat ban pecah akan menimbulkan gaya tarik ke sisi ban yang pecah.
  • Jangan panik.
  • Jangan mengerem tiba-tiba, cukup tahan kecepatan sebentar. Terutama buat kendaraan tinggi dan berbobot berat.
  • Jangan mengerem, naikan kecepatan 10 km/jam sesaat buat mobil tinggi.
  • Tahan kemudi dengan kuat, arahkan sesuai lintasan.
  • Ketika kondisi sudah mulai terkendali, sambil mengurangi kecepatan bertahap, arahkan mobil ke lintasan yang lebih aman. 
11.  Mitos : Pada kecepatan di atas 80 km/jam, di lintasan menurun dan menikung, saat kendaraan terasa oleng atau limbung. Tindakan yang benar adalah mengerem sekuatnya agar segera pelan dan terkendali.

Fakta :

Pada kondisi ini center of gravity dan distribusi bobot berpindah ke arah muka. Akibatnya roda depan menerima beban berlebih. Ketika mengerem, roda depan menahan beban semakin besar, akibatnya menimbulkan gaya dorong ke sisi luar tikungan (centrifugal force). Pada saat yang sama traksi roda depan bisa hilang dan menyebabkan mobil nyelonong (understeer).
  • Jangan panik.
  • Jangan lakukan manuver tiba-tiba dan kasar.
  • Kurangi kecepatan secara bertahap.
12. Mitos : Pada kecepatan tinggi saat melalui tikungan sama saja caranya dengan saat pelan.

Fakta :

Pada prinsipnya, saat melaju kencang tingkat kestabilan berkurang dan kendaraan cenderung sensitif. Cara melakukannya harus dengan kehati-hatian, berbeda dengan saat pelan.
  • Kurangi kecepatan sebelum masuk tikungan.
  • Jangan mengerem saat menikung.
  • Pertahankan kecepatan dengan menggunakan engine brake. Sehingga hasil gerak roda berasal dari mesin bukan dari dorongan momentum.
13. Mitos : Keletihan bisa diatasi dengan mengunyah permen, merokok atau berbicara dengan penumpang lain.

Fakta :

Keletihan diakibatkan karena akumulasi kurang tidur, over work atau sedang sakit. Menyiasati dengan makanan atau minuman, merokok, membuka kaca dan lainnya hanya membantu sesaat. Letih akan kembali datang. Efeknya interprestasi dan reflek menurun.
  • Solusinya berhenti dan tidur, akan membantu memulihkan kondisi badan.
  • Istirahat yang berkualitas adalah tidur.
14.  Mitos : Mengemudi dengan kecepatan pelan di bawah kecepatan rata-rata di suatu jalan akan lebih aman dibanding memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi.

Fakta :

Justru Berbahaya, kecepatan harus disesuaikan dengan kendaraan di sekitarnya. Jangan terlalu lambat.
  • Jika terlalu lambat bisa bikin kagok pengendara lain. Bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain.
  • Mengemudilah dengan kecepatan sesuai kondisi. Baik itu kondisi jalan, lingkungan, kendaraan, cuaca dan diri sendiri.
15. Mitos : Mengemudi di jalan tol mudah dan tidak cepat lelah (mengantuk).

Fakta :
  • Mengemudi di jalan tol adalah pekerjaan yang monoton. Situasi yang membosan-kan dan jenuh. Bisa menimbulkan kantuk, lengah dan tidak waspada. 


About Unknown

Beritabuzz.blogspot.com merupakan salah satu divisi pengembangan Portal Online Pengetahuan Umum dari Kios Buku Gema (Gemar Membaca)™.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar

Leave a Reply