Select Menu

ads2

Slider

Featured Post (Slider)

Rumah - Interior

Recent Comments

Kesehatan

Social Icons

google plus facebook linkedin

Artikel Popular

Portfolio

Motivasi Kerja

Travel

Performance

Cute

My Place

Motivasi Kerja

Racing

Videos

» » Bisakah Depresi Saja Memicu Halusinasi?
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Oleh Putro Agus Harnowo
ilustrasi (foto: Thinkstock)

Jakarta, Halusinasi adalah gangguan kejiwaan di mana seseorang mendengar, melihat atau merasakan sesuatu yang sebenarnya tidak nyata. Misalnya melihat sosok fantasi, mendengar bisikan-bisikan aneh atau bahkan berbicara dengan sosok yang sebenarnya tidak ada. Gangguan kejiwaan ini dapat disebabkan oleh bermacam hal.

"Halusinasi bisa muncul karena berbagai sebab. Pada penderita skizofrenia sering muncul gangguan ini, pemakai ekstasi juga bisa mengalami halusinasi, pasien yang mengalami gangguan pada otaknya terkadang mengalami halusinasi, pasien depresi yang parah juga seringkali mendengar bisikan-bisikan yang membuatnya down dan semakin depresi," kata dr Andri SpKJ, psikiater dari RS Omni Alam Sutra Jakarta saat dihubungi detikHealth, Selasa (16/10/2012).

Dr Andri menjelaskan, halusinasi yang terjadi pada pasien depresi dapat terjadi apabila dijumpai gejala psikotik. Pada pasien ini, depresi yang dialami begitu berat sehingga memicu munculnya halusinasi dan waham, yaitu keyakinan yang salah. Misalnya, seorang pasien merasa diintai atau selalu diawasi.

Oleh karena itu, dr Andri menjelaskan bahwa halusinasi tidak hanya disebabkan oleh satu faktor saja. Untuk mendapatkan diagnosis depresi dan halusinasi juga diperlukan pemeriksaan secara menyeluruh, bukan hanya dari observasi atau pandangan mata semata.

"Pada pasien depresi, halusinasi yang terjadi biasanya menyuruh-nyuruh pasien untuk cepat mati atau menjelek-jelekkan dirinya. Terjadinya depresi ini pun tidak hanya 1- 2 hari saja, melainkan membutuhkan proses yang lama mungkin bisa berminggu-minggu hingga bisa menjadi depresi," jelas dr Andri.

Pada kasus yang parah, halusinasi tidak hanya berbahaya untuk diri sendiri, tapi juga berbahaya untuk orang lain. Misalnya kasus halusinasi yang dialami Novie Amalia sampai menabrak 7 orang saat mengemudikan mobilnya. Pada kasus Novie ini, halusinasi yang dialami bisa jadi disebabkan akibat depresi ataupun pemakaian obat terlarang.

"Yang paling perlu diperhatikan adalah kemampuan seseorang untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. Apakah dia depresi lantas menggunakan obat atau memang depresi yang membuat dia jadi berhalusinasi. Kalau ambil contoh di Australia, mengemudikan kendaraan sambil mabuk dan hilang kesadaran kan dilarang oleh hukum," pungkas dr Andri.
(pah/ir)

Sumber

About Unknown

Beritabuzz.blogspot.com merupakan salah satu divisi pengembangan Portal Online Pengetahuan Umum dari Kios Buku Gema (Gemar Membaca)™.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar

Leave a Reply