Ban belakang yang bocor dipindah ke depan (kiri) - Sumpal pakai kain-kain bekas
Dulu, keistimewaan Vespa ada di ban serepnya. Jika polisi nilang, bakal nanyain kelengkapan utama, ban serep. Kini jarang skutermania melengkapi motornya dengan ban cadangan itu.
Masalahnya bukan soal pemeriksaan. Kalau bocor, bakal barabe! Seperti yang diceritakan Handaru Ridqian Oktantio, anggota DFIS Purwakarta. Sedang tuirng tiba-tiba ban belakang kempes. Rombongan enggak ada yang bawa ban serep, apesnya tengah malam. Di daerah Leuweung Tiis, Sumedang, Jawa Barat. Jarang ada penduduknya.
Sempat cari tukang tambal ban, tapi enggak ada. “Kumpulkan semua lap bekas dan baju kotor yang dibawa,” seru Edi Sarwono, sesepuh DFIS Purwakarta. Pertama, tukar posisi ban belakang dengan ban depan. Ban yang bocor pasang di depan. Karena didepan bebannya lebih ringan.
Bongkar ban yang bocor sambil melihat separah apa bocornya. Kemudian keluarkan ban dalamnya. Lalu kain kotor dan lap bekas dimasukkan kedalam ban sebagai pengganti ban dalam. Kain dilipat membentuk bulatan seperti batu, satu persatu dimasukan ke dalam ban luar sampai benar-benar padat.
Lalu pasang pelek, usahakan baju kotor dan lap bekas itu tidak kejepit pelek. Usahakan si pengendara motor tersebut waspada karena pada saat pertama kali dipakai, jarak sekitar 100-200 meter ban tersebut bakal goyang. Tapi, lama kelamaan kain yang berada didalam ban tersebut akan menyesuaikan sendiri seiring dengan putaran ban.
Walaupun kondisi ban seperti itu, jarak tempuhnya bisa kuat sampai 20 km. Tapi, ini hanya sementara, bukan dipakai harian. Kecepatannya pun disesuaikan, kira-kira 30-40 km/jam. Saat nikung juga jangan diajak rebah. Pelan-pelan aja bro..
Penulis : Hanggi | Teks Editor : Popo | Foto : Endro
Tidak ada komentar