Jakarta, CHIP.co.id - Kita semua suka memeriksa situs favorit di jejaring sosial sambil menunggu atau di jalan, dan video online terbaru yang membuat ulang tahun pertama anak ketiga sepupu kita hampir terlupakan. Akan tetapi, kita membayar untuk kenyamanan ini dengan kerentanan terhadap penjahat dunia maya dan kekacauan yang ditimbulkan jika kita tidak berhati-hati.
Sepuluh tahun yang lalu, perhatian terbesar yang dimiliki konsumen adalah sinkronisasi informasi dalam ponsel mereka dengan rumah atau komputer kantor. Sekarang, yang kita khawatirkan adalah ketika seseorang mengambil informasi itu, mencuri data dari sejumlah kartu kredit dan mengirim jumlah kredit kita ke kedalamnya dan tidak akan kembali lagi. Apa yang harus dilakukan dengan Social Media?
Menurut survei Ponemon Institute, 54% responden mengatakan mereka telah melihat atau merasakan kecenderungan hilangnya informasi rahasia atau pelanggaran terhadap kebijakan kerahasiaan perusahaan mereka karena kegiatan social media. Setidaknya, 52% responden mengatakan mereka telah melihat peningkatan serangan malware sebagai hasil dari sosial media.
Jeringan sosial adalah target menarik bagi para penjahat dunia maya karena mereka memberikan banyak informasi pribadi dan pengaturan keamanan yang terbuka. Orang-orang jahat menjelajahi profil kita, posting dan update status. Serangan menyesuaikan berdasarkan orang-orang yang kita sukai atau tidak suka, dan juga dapat mengumpulkan informasi tentang password yang potensial.
Beberapa penjahat dunia maya lebih suka menggunakan situs jejaring sosial populer untuk menjalankan penipuan termasuk cross-site scripting, clickjacking dan pencurian identitas. User akan menerima pesan seperti, "Mengapa kamu ditandai dalam video ini? LOL "dan link tersebut akan membawa user ke halaman web yang mencoba untuk menjeratnya dengan memotong dan menyisipkan kode Javascript berbahaya ke dalam halaman browser mereka.
Scammers juga akan menggunakan berita utama, event liburan yang akan dating dan acara rutin lainnya untuk mendapatkan jaringan di jejaring sosial agar user memberikan informasi pribadi. Dua penipuan populer di kuartal pertama tahun 2011 adalah, "MemBuat Nama Tamu Pernikahan Putra Kerajaan," dan " Tamu Kehormatan di Hari Ibu," dan menipu user agar memberitahukan nama anak-anak mereka, nama hewan peliharaan ', dan nama jalan, semua informasi yang umumnya digunakan sebagai password dan sandi jawaban pertanyaan keamanan.
Symantec telah menemukan penggunaan URL singkat yang ada di situs jejaring sosial sebagai cara yang efektif bagi pencuri untuk menyebarkan informasi yang berbahaya. Dengan memperpendek URL, membuat sulit bagi user untuk melihat secara tepat alamat yang mereka browsing, dan user akan jadi korban dari hacker yang menyerang sosial media korban tersebut dengan cara mengirim URL singkat sehingga muncul di newsfeed teman-teman mereka dan dalam beberapa menit, ribuan orang akan mengunjungi website berbahaya tersebut.
Berikut adalah beberapa tehnik terbaik untuk user untuk melindungi diri di situs jejaring sosial:
Sumber
Sepuluh tahun yang lalu, perhatian terbesar yang dimiliki konsumen adalah sinkronisasi informasi dalam ponsel mereka dengan rumah atau komputer kantor. Sekarang, yang kita khawatirkan adalah ketika seseorang mengambil informasi itu, mencuri data dari sejumlah kartu kredit dan mengirim jumlah kredit kita ke kedalamnya dan tidak akan kembali lagi. Apa yang harus dilakukan dengan Social Media?
Menurut survei Ponemon Institute, 54% responden mengatakan mereka telah melihat atau merasakan kecenderungan hilangnya informasi rahasia atau pelanggaran terhadap kebijakan kerahasiaan perusahaan mereka karena kegiatan social media. Setidaknya, 52% responden mengatakan mereka telah melihat peningkatan serangan malware sebagai hasil dari sosial media.
Jeringan sosial adalah target menarik bagi para penjahat dunia maya karena mereka memberikan banyak informasi pribadi dan pengaturan keamanan yang terbuka. Orang-orang jahat menjelajahi profil kita, posting dan update status. Serangan menyesuaikan berdasarkan orang-orang yang kita sukai atau tidak suka, dan juga dapat mengumpulkan informasi tentang password yang potensial.
Beberapa penjahat dunia maya lebih suka menggunakan situs jejaring sosial populer untuk menjalankan penipuan termasuk cross-site scripting, clickjacking dan pencurian identitas. User akan menerima pesan seperti, "Mengapa kamu ditandai dalam video ini? LOL "dan link tersebut akan membawa user ke halaman web yang mencoba untuk menjeratnya dengan memotong dan menyisipkan kode Javascript berbahaya ke dalam halaman browser mereka.
Scammers juga akan menggunakan berita utama, event liburan yang akan dating dan acara rutin lainnya untuk mendapatkan jaringan di jejaring sosial agar user memberikan informasi pribadi. Dua penipuan populer di kuartal pertama tahun 2011 adalah, "MemBuat Nama Tamu Pernikahan Putra Kerajaan," dan " Tamu Kehormatan di Hari Ibu," dan menipu user agar memberitahukan nama anak-anak mereka, nama hewan peliharaan ', dan nama jalan, semua informasi yang umumnya digunakan sebagai password dan sandi jawaban pertanyaan keamanan.
Symantec telah menemukan penggunaan URL singkat yang ada di situs jejaring sosial sebagai cara yang efektif bagi pencuri untuk menyebarkan informasi yang berbahaya. Dengan memperpendek URL, membuat sulit bagi user untuk melihat secara tepat alamat yang mereka browsing, dan user akan jadi korban dari hacker yang menyerang sosial media korban tersebut dengan cara mengirim URL singkat sehingga muncul di newsfeed teman-teman mereka dan dalam beberapa menit, ribuan orang akan mengunjungi website berbahaya tersebut.
Berikut adalah beberapa tehnik terbaik untuk user untuk melindungi diri di situs jejaring sosial:
- Perketat orang- orang yang dapat melihat Anda di jaringan Anda dan menyaring informasi yang dipublikasikan di website. Berhati-hati terhadap informasi yang anda posting secara online dan tidak menjalankan suatu program yang diedarkan di kalangan teman atau kontak, tanpa terlebih dahulu memeriksa legitimasi mereka.
- Mengatur pilihan privasi pada tingkat tertinggi - Gunakan fitur privasi website Anda untuk membatasi posting pribadi terhadap orang yang Anda kenal dan percaya. Jangan menambahkan orang ke daftar yang Anda percaya kecuali tahu persis siapa mereka.
- Pilih password yang kuat dan menjaga mereka aman- Pilih password yang tidak mudah ditebak. Password yang kuat memiliki delapan karakter atau lebih dan menggunakan kombinasi huruf, angka dan simbol (misalnya, # $%?). Cobalah untuk tidak menggunakan password yang sama untuk setiap layanan yang Anda gunakan secara online, dan mengubah password secara teratur, setidaknya setiap 90 hari.
- Tetap meng up date browser up-to-date dan sistem operasi - Gunakan perangkat lunak keamanan, seperti Norton Internet Security 2012 atau Norton 360 V6.0 untuk melindungi diri dari pencurian identitas, memberikan pengalaman browsing lebih aman dan serangan virus. Selain itu, Anda juga dapat menggunakan perangkat gratis dari Norton yaitu Norton Safe Web untuk Facebook yang memindai dinding user untuk semua link HTML dan memberitahu user jika ada link berbahaya.
- Hati-hati jika mengklik: Hati-hati ketika mengklik link dari pengirim yang tidak dikenal. Selalu mempertahankan tingkat hati-hati di sekitar pesan dari dalam sebuah website atau yang tampaknya dikirim oleh website – dengan memeriksa URL. Dan ketika mengklik ke Website, terbiasalah untuk selalu melihat apa yang muncul pada baris alamat website tersebut.
Sumber
Tidak ada komentar