Jus botol atau kemasan. Bekal wajib, manjur dan praktis buat buka puasa
JAKARTA - Mengemudi selama bulan puasa, tidak semudah di hari-hari biasa. Panas, macet, lalu lintas semrawut. Di hari biasa aja sudah menguras tenaga, apalagi saat puasa. “Udah lemes, puasa, emosi dibuatnya. Yang pasti kalau udah kelaparan, biasanya badan gemetaran dan agak pusing,” ujar Hendra Nugraha, aktivis klub mobil asal Palembang. Tapi ini bukan berarti puasa jadi halangan lo. Panas, haus dan lapar itu bisa diatas kok. Kuncinya ada di makan yang jadi bekal saat sahur dan berbuka.
Konsentrasi Vs Gula Darah
Problem paling utama bagi pengendara yang tengah berpuasa adalah menurunnya kadar gula darah. Selama puasa, tubuh tidak menerima asupan makanan selama kurang lebih 14 jam. “Di siang hari menjelang sore, kadar gulanya turun. Di situlah bahayanya, karena otak sumber tenaganya hanya dari gula,” kata dr. Samuel Oetoro Sp. GK dari rumah sakit MRCC Siloam.
Karena bahan bakar kurang, kinerja otak pun menurun. Buat pengemudi, akibatnya cukup jelas, bahaya. Konsentrasi, kemampuan menilai sampai merespon situasi di sekitarnya pun ikutan drop. Antisipasinya, mengatur makan. “Diatur supaya kadar gula darah relatif tetap stabil. Pasti akan tetap turun, tapi tidak terlalu drop,” lanjut spesialis gizi yang berpraktek di kawasan Semanggi, Jaksel ini.
Caranya, atur menu supaya suplai gula darah tercukupi dan tersalurkan secara efisien. Pengajar di Departemen Gizi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini menyebut wajibnya asupan serat seperti nasi merah. "Karena pada nasi putih biasa, kadar gula darahnya naik secara cepat, tapi turunnya juga cepat. Padahal kita kepengen terkonctrol agar gula darahnya tetap terjaga. Sampai siang naiknya pelan-pelan. Dengan begitu, nanti turunnya juga akan lambat. Saat makan buah atau jus, konsumsi dengan seratnya, kulitnya. Jangan hanya sari buahnya,” paparnya.
Pada siang atau sore hari menjelang buka puasa, kebutuhan terbesar tubuh adalah suplai gula darah. Itu merupakan solusi untuk lemas atau kurangnya konsentrasi saat mengemudi. Resepnya ternyata sederhana, jus buah.
“Biasanya buka dilakukan dengan minum teh manis, makan kolak, es kelapa yang manis. Itu gula, tapi nggak sehat. Minumlah yang manis tapi sehat, jus atau sari buah. Supaya kadar gula darah segera naik. Atau makan buah korma tapi yang masih ada kulitnya, yang segar,” lulusan Universitas Indonesia ini.
Jus instan atau kemasan merupakan alternatif praktis saat bermobil. Tapi hati-hati, pastikan benar-benar terbuat dari buah. "Baca kemasannya, karena belum tentu isinya benar-benar buah. Hanya essence, pemanis atau pewarna, itu bahaya lagi,” bilang pengurus Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia ini.
Satu lagi, jangan terburu nafsu, langsung ngembat makanan berat. Apalagi fast food, gorengan atau makanan berlemak lainnya. Perut kenyang, tapi kenaikan kadar gula darah berjalan lambat, sementara pencernaan langsung bekerja keras setelah 14 jam vakum.
Tidak ada komentar