Efek samping membawa pekerjaan kantor ke rumah.
Kemajuan teknologi memang memberikan kemudahan yang tak terkira. Internet, smartphone, dan laptop membuat pekerjaan kantor dapat dibawa ke rumah dengan mudahnya. Namun, apakah cara ini membuat aspek kehidupan lain kita bertambah menyenangkan?Peneliti asal Michigan State University mengadakan survei terhadap 95 supervisor dan 300 pekerja di 2 perusahaan multinasional besar. Ternyata 85% dari mereka mengerjakan sebagian pekerjaan di rumah. Hasilnya mereka yang mencoba mengintegrasikan pekerjaan dan kehidupan personal justru mengalami stres lebih besar.
“Pekerjaan merupakan kekuatan besar yang dapat mengambil alih kehidupan pribadi kita. Membuat pikiran tercerai-berai ke berbagai tujuan,” kata Ellen Kossek PhD, ahli di bidang labor and industrial relations.
Kecenderungan ini membuat pikiran dan tubuh kita terbagi. Walau secara fisik kita berada di ruang keluarga tetapi pikiran masih terpusat pada pekerjaan yang ada di depan mata. Hmm...jika seperti ini kapan waktu untuk bersantai bersama keluarga tercinta?
Kossek pun menyarankan untuk menyatukan pikiran dan tubuh kita di satu kondisi yang sama. “Tidak masalah untuk menjauhkan segala tetek bengek mengenai pekerjaan dari kehidupan,” lanjutnya. Bukankah jauh lebih baik menghabiskan setiap malam dan waktu libur kita bersama si kecil ketimbang membiarkannya terus-menerus bersama pengasuh?
Kucinya satu, kuasai manajemen waktu dengan sebaik-baiknya. Dengan demikian, pekerjaan selesai memuaskan dan kita tetap memiliki quality time dengan keluarga di rumah. (Grace Natali)
Tidak ada komentar