oik yusuf/ kompas.com
Jajaran staf Nokia Indonesia pada acara Media Gathering dan Nonton Bareng film "Batman: The Dark Night Rises", Jumat (27/7/2012) di Jakarta.
JAKARTA, KOMPAS.com — Langkah Nokia berusaha menggaet developer lokal untuk membuat aplikasi di toko online Nokia Store miliknya mulai membuahkan hasil. Produsen ponsel tersebut mencatat kenaikan angka aplikasi buatan lokal yang terdaftar di toko aplikasi Nokia Store.
Sampai saat ini, di toko tersebut diklaim terdapat 4.500 aplikasi lokal, naik dari jumlah yang tercatat pada akhir 2011 sebanyak 3.000 aplikasi.
Jumlah itu meliputi aplikasi yang dibuat untuk platform S40 Nokia, termasuk seri ponsel Asha. Adapun jumlah aplikasi lokal untuk platform Windows Phone seperti seri smartphone Lumia mencapai kisaran 400 judul. Jumlah developer yang menulis aplikasi untuk Nokia Store disebut telah mencapai 12.000 nama.
"Tapi untuk sekarang belum ada penambahan jumlah developer yang signifikan karena kami sedang konsentrasi meningkatkan kualitas aplikasi," ujar Developer Manager Nokia South East Asia Narenda Wicaksono pada acara Media Gathering Nokia, Jumat (27/7/2012) di Jakarta.
Nokia Store mencatat angka download aplikasi dari Indonesia sebanyak 3,1 juta kali per minggu. Lima developer lokal telah mencatat angka download di atas 1 juta kali di Nokia Store, yaitu Agate Studio, Aksara Games, KabitaDev, Udjo42, dan Deva.
Salah satu developer, IND190, yang membuat themes bahkan mencatat angka 30 juta download di seluruh dunia. "Ini sudah luar biasa karena di seluruh dunia hanya ada tiga developer yang berhasil mencapai angka 100 juta download."
Selama ini Nokia rajin merangkul pengembang aplikasi Indonesia untuk membuat aplikasi di platform Nokia. Caranya antara lain dengan menggelar roadshow ke kampus-kampus serta melakukan developer event.
Narenda mengatakan bahwa Nokia berusaha memudahkan developer dalam memonetisasi aplikasi dengan menerapkan mekanisme operator billing (potong pulsa). "Dengan cara ini, calon pembeli juga tak takut-takut lagi dalam membeli aplikasi seperti yang terjadi apabila yang digunakan adalah kartu kredit," ujarnya.
Menurut Narenda, inilah salah satu sebab mengapa developer Indonesia tertarik membuat aplikasi untuk Nokia Store. "Pokoknya toko aplikasi kami terlihat seksi untuk mereka," ujarnya.
Tidak ada komentar