Image: corbis.com
SEBELUM memiliki penghasilan sendiri, kita menggantungkan biaya hidup bulanan kepada orangtua, baik kita merantau atau tidak. Seringkali, dana tetap ini kurang untuk memenuhi berbagai kebutuhan kuliah dan operasional sehari-hari.
Supaya dompet kita enggak kebobolan, sebaiknya kita memiliki perencanaan keuangan. Yuk kita contek tipsnya, seperti yang dilansir situs Debt Free Scholar, Selasa (26/6/2012).
Rencanakan bujet secara realistis
Jika kamu enggak pernah sukses menggunakan perencanaan keuangan, jangan mematok target yang tinggi ketika kamu mulai menggunakannya. Contohnya, jika kamu menghabiskan ratusan ribu rupiah untuk nongkrong di kafe kopi setiap bulannya, jangan langsung membatasi dirimu dengan hanya menetapkan dua puluh ribu rupiah untuk "ngopi". Peraturan seperti itu hampir dapat dipastikan akan kamu langgar.
Ketimbang memotong anggaranmu secara drastis, buatlah perencanaan keuanganmu serupa dengan biaya yang biasa kamu keluarkan. Kemudian, kamu dapat mengubahnya perlahan-lahan selama periode tertentu.
Tahu tujuan rencana keuanganmu
Motivasi adalah kunci paling penting agar sukses dalam merencanakan keuangan. Jika kamu menggunakan budgeting hanya karena mengikuti saran temanmu, maka kamu enggak akan sukses dalam perencanaan keuangan untuk waktu yang lama.
Sebelum kamu mulai merencanakan keuanganmu, jawablah pertanyaan penting ini, "Mengapa?". Jawabannya akan tergantung dari situasi yang sedang kamu alami sekarang, misalnya untuk membayar utang, menabung untuk masa pensiun, atau untuk lebih memiliki kontrol atas uangmu.
Menabung untuk masa depan
Ketika kamu membuat kriteria bujet, ingatlah untuk menyisihkan sebanyak mungkin uang untuk kamu tabung.
Meski pensiun nampaknya masih sangat jauh di masa depan, ia akan datang dengan sangat cepat jika kamu tidak mulai menabung dari sekarang. Jika kamu menyisihkan sedikit uang di masa kuliah, tabunganmu akan berlipat ganda ketika kamu pensiun nanti. Sebaliknya, jika kamu tidak menyimpan uang sejak dari sekarang, kamu akan harus menyimpan lebih banyak uang di kemudian hari, tetapi dengan hasil yang lebih sedikit.
Menabung mungkin tampak mustahil bagi kamu yang memiliki anggaran pas-pasan. Tetapi, jika kamu mengeliminasi semua pengeluaran yang tidak perlu, kamu akan dapat menabung, meski sedikit.
Bujet untuk belanja
Untuk membuat rencana keuanganmu dapat dijangkau, kamu dapat mengalokasikan sejumlah uangmu untuk dihabiskan.Pos ini juga tergantung pada berapa banyak uang yang kamu habiskan baru-baru ini. Jadi, anggaran yang kamu tetapkan juga dapat bervariasi.
Ketika mengatur keuanganmu, berhati-hatilah untuk menghindari pos belanja ini terlalu rendah atau terlalu tinggi. Tetapkan besaran uang yang akan kamu habiskan pada level menengah. Dan ketika kamu telah mencapai batas uang yang dapat kamu habiskan, tegaskan pada dirimu bahwa kamu enggak akan menghabiskan lebih banyak lagi, meski toko favoritmu memasang diskon hingga 80 persen.
Dana darurat
Mobil mogok. Komputer rusak. Sepeda dicuri. Meski kita tidak pernah merencanakan bencana, pos dana darurat harus ada dalam rencana keuangan kita.
Setiap bulan, pos ini harus memiliki alokasi dana cukup besar. Jadi, ketika kita tertimpa musibah, kita pun sudah akan memiliki dana untuk menanganinya.
Pengeluaran-pengeluaran kecil
Faktor mematikan dalam perencanaan keuanganmu selalu dalam wujud yang kecil dan terlihat tidak penting. Pengeluaran-pengeluaran kecil sesungguhnya menjadi musuh nomor satu bagi kita.
Setiap hari, kamu mungkin mengeluarkan sekian ribu untuk camilan. Jika diakumulasi, maka kamu akan bersiap mengalami kolaps keuangan.(rfa)
Tidak ada komentar