Gempa mengguncang Italia Utara Minggu subuh
(REUTERS/Giorgio Benvenuti)
VIVAnews -- Bumi Italia Utara berguncang hebat, Minggu subuh, pukul 04.04 waktu setempat. Saat itu orang-orang sedang terlelap. Kekuatan lindu sejatinya tak begitu dahsyat, "hanya" 6,0 skala Richter, tapi akibatnya luar biasa.
Sedikitnya tujuh orang tewas dan 50 orang terluka, bangunan bersejarah ambruk, ribuan orang mengungsi ke penampungan dan tenda-tenda darurat-- karena rumahnya rubuh atau trauma akibat gempa.
Tak hanya dampak yang mencengangkan, gempa kuat yang terjadi untuk kali pertamanya dalam seabad di wilayah itu juga membuat para seismolog atau ahli gempa terkejut.
Data mengindikasikan, gempa yang mengguncang kawasan utara Bologna adalah gempa sesar (thrust quake), tipe gempa yang diakibatkan oleh tabrakan dua lempeng tektonik di kedalaman hanya 5 kilometer.
"Yang mengejutkan, gempa terjadi sangat dangkal, padahal lokasinya jauh dari batas lempeng," kata Paul Caruso, geofisikawan dari Badan Suervei Geologi Amerika Serikat (USGS) kepada situs sains Our Amazing Planet. "Biasanya, gempa akan terjadi di lokasi yang lebih dalam saat mereka bergerak ke utara."
Lindu kemarin terjadi di 750 kilometer sebelah utara batas lempeng, lokasi pertemuan dua lempeng yang bertabrakan. Letaknya di sepanjang "telapak" Italia, yang dipeta mirip sepatu bot.
Di sana lah, lempeng Afrika bergerak perlahan ke utara, menabrak Lempeng Eurasia. Soal dampak, Caruso menjelaskan, makin dangkal gempa maka makin besar kerusakan yang diakibatkan.
Keanehan yang lain, gempa besar biasanya mengguncang wilayah dengan sejarah panjang gempa bumi. Namun, untuk kasus Italia Utara, wilayah itu relatif tenang selama ratusan tahun. "Faktanya, catatan gempa bumi selama ribuan tahun menunjukkan, area tersebut tak aktif secara seismik dalam waktu yang panjang," kata Caruso.
Beda dengan L'Aquila
Gempa terbesar abad ini yang mengguncang Italia terjadi pada 2009, di Italia tengah, dekat Roma. Gempa dengan kekuatan 6,3 skala Richter mengguncang kota Abad Pertengahan, L'Aquila, menewaskan 300 orang dan menyebabkan kerusakan dalam skala besar.
Setelah gempa itu, pemerintah Italia menuding ilmuwan bertanggung jawab, menyeret mereka ke pengadilan, atas tuduhan pembunuhan karena dianggap tidak memberi peringatan sebelum gempa mematikan terjadi. Sebuah tindakan yang membangkitkan kemarahan komunitas ilmuwan dunia.
Dua gempa, di L'Aquila dan Italia Utara diakibatkan oleh mekanisme geologi berbeda. Lindu L'Aquila disebabkan lempeng yang berhadapan saling menjauh satu sama lain, sementara gempa Minggu kemarin disebabkan tabrakan antarlempeng.
Kini, sejumlah gempa susulan terus terjadi di wilayah terdampak. Belum jelas, apakah ini pertanda gempa besar lain akan datang.
"Kami belum bisa memastikan apakah ini akan memicu aktivitas di area ini atau tidak. Kami sedang memantau gempa susulan, jumlahnya sekitar 100.
Tidak ada komentar