Kapal berusia 2.000 tahun ditemukan.
(BBC)
VIVAnews -- Selama 2.000 tahun kapal dagang kuno Romawi berlumut itu terbaring di air berlumpur di perairan dalam Italia. Keberadaannya di sana sudah menjadi rahasia umum.
Lebih dari 80 tahun, artefak dan guci Romawi kuno tersangkut di jala para nelayan. Temuan itu juga tidak aneh di Italia, negara yang dipenuhi dengan peninggalan harta dari masa ribuan tahun lalu.
Namun, artefak yang ditemukan dari kapal itu menceritakan kisah berbeda. Keunikannya menarik minat komunitas arkeologi dan kepala polisi yang mengepalai tim penyelam di Kota Genoa.
Letnan Kolonel Francesco Schilardi, kepala tim penyelam yang menemukan kapal kuno itu, dijuluki sebagai "Top Gun" atau jagoan laut karena keberhasilannya menguak rahasia keberadaan kapal dan harta karun yang hilang di dalamnya.
Kali ini anggota tim tersebut bertambah dengan kehadiran sejumlah arkeolog dan sejarawan, yang sangat yakin bahwa laut di dekat Kota Varazze, Liguria, tersembunyi hal yang istimewa dan layak dikuak.
Mereka menggunakan kapal selam, robot, alat pemetaan dan pelacakan canggih, dipandu dengan studi sejarah area tersebut.
Usaha dan kerja keras mereka terbayar dengan penemuan yang dideskripsikan sebagai "salah satu yang terpenting", yaitu kapal kuno berusia sekitar 2.000 tahun yang tenggelam di dasar lautan sedalam 70-100 meter yang terbungkus dalam lapisan lumpur.
Temuan itu diharapkan akan mengungkap rahasia tentang cara hidup masyarakat di abad pertama Masehi. Tak hanya di Roma, tapi di wilayah lain yang menjalin hubungan dagang dengan kota itu.
Kondisi kapal pengangkut bahan makanan, yang diduga memuat 200 guci tanah liat, dalam kondisi baik sehingga membuat gembira para arkeolog. "Ini adalah peninggalan yang sangat berharga," kata Letnan Kolonel Schilardi kepada media Italia, La Repubblica.
Penemuan itu, mengembalikan ingatan ke masa kekaisaran Romawi yang berhubungan dagang dengan negara-negara Mediterania, terutama Spanyol. Masa di mana Laut Ligurian dan sekitarnya menjadi persimpangan bagi kapal dagang. Laut di daerah tersebut digunakan oleh orang Romawi untuk mengekspor makanan termasuk madu, rempah-rempah dan anggur.
Dia menambahkan, wadah tanah liat yang dalam kondisi baik akan mengungkap pola maklan, juga budaya dan profil perdagangan.
Pihak berwenang kini telah menutup lokasi itu untuk mencegah penjarahan para pemburu harta karun. Pencarian kini terus berlanjut, para arkeolog senang bukan kepalang saat sonar menunjukkan lokasi pasir yang menutupi kapal yang mungkin menyimpan harta karun lainnya dan jauh lebih berharga.
Tidak ada komentar