Makam Richard III diduga berada di bawah tempat parkir di Leicester.
Raja Richard III
(guardian.co.uk)
VIVAnews - Raja Inggris Richard III dikenal sebagai raja yang mati di medan perang. Menjabat sebagai raja selama dua tahun sejak 1483 - 1485, Richard III menanggalkan mahkotanya setelah terbunuh di Pertempuran Bosworth, pada 22 Agustus 1485.
Popularitas Richard III sendiri terangkat berkat naskah drama yang ditulis William Shakespeare. Meski populer, lokasi pemakaman Raja Inggris terakhir yang mati di pertempuran ini masih misterius.
Ahli arkeologi dari Universitas Leicester, bersama Dewan Kota Leicester dan komunitas Richard III, bergabung untuk mencari lokasi makam raja terakhir House of York.
Tim itu menduga makam Richard III ini berada di bawah tempat parkir di kantor Dewan Kota. Pendeteksian dengan metoda ground-penetrating radar tersebut dilakukan untuk mencari lokasi ideal proses ekskavasi.
"Kerja arkeologi ini akan menawarkan kesempatan emas untuk mempelajari tentang Leicester di abad pertengahan, yang juga menjadi lokasi dimakamkannya Richard III. Jika ditemukan, akan dilakukan penghormatan secara layak di Katederal Leicester," kata Phillipa Langley, anggota Komunitas Richard III, seperti dikutip dari LiveScience.
"Richard III merupakan figur karismatik bagi berbagai kepentingan, sebagian karena dia menjadi orang yang sering difitnah dalam beberapa abad di masa lalu."
Sejumlah cerita juga mewarnai perjalanan hidup Richard III. Antara lain, tentang tengkoraknya yang diarungkan ke sungai Soar. "Cerita lain lebih banyak yang mendiskreditkan. Misalnya, soal peti matinya yang digunakan untuk tempat minum kuda," tutur Langley.
Sejarawan ada yang menyebutkan, setelah kematiannya, Richard III dibawa ke Leicester dan dimakamkan di sebuah gereja Franciscan Friary, yang dikenal sebagai Greyfriars. Lokasi Greyfriars sendiri hilang jejaknya dalam sejarah.
"Pertanyaan besar bagi kami adalah menemukan di mana gereja itu dalam situs, dan di sebelah mana dari gereja, jenazah itu dimakamkan," kata arkeolog dari Universitas Leicester, Richard Buckley.
Para arkeologi pun menilai misteri itu merupakan hal yang menarik untuk dipecahkan. "Ada potensi ditemukannya lokasi pemakaman di area itu berdasarkan temuan sebelumnya, dan posisi persis gereja itu," kata Buckley.
Tidak ada komentar