Oleh Wuri Handayani, Indrani Putri
Turunkan emosi demi kesehatan tubuh.
VIVAlife - Ada ungkapan yang mengatakan 'jangan terlalu banyak marah, nanti cepat tua'. Ungkapan ini ada benarnya. Ternyata emosi yang tidak terkendali juga mempengaruhi tingkat kesehatan tubuh.
Menjadi
pemarah dan tidak sabar, ternyata menimbulkan gangguan kesehatan yang
sama bahayanya dengan merokok. Kemungkinan mereka untuk terserang stroke
pun, tidak jauh beda dengan para perokok aktif.
Jika rokok
merusak tubuh melalui racun nikotin dan tar, stress melemahkan tubuh
dengan mengirimkan sinyal ke kelenjar adrenal untuk melepaskan hormon
adrenalin. Setelah itu, adrenalin akan menaikkan kadar gula darah,
meningkatkan detak jantung, dan menaikkan tekanan darah.
Stres juga akan melepaskan hormon kortisol yang pelan-pelan dapat mematikan sel-sel otak. Tepatnya, bagian hippocampus.
Dalam hitungan minggu hingga tahun, matinya sel-sel otak akan membuat
tubuh tidak berfungsi maksimal, yang bisa berujung pada stroke.
Kabar
buruknya, para pemilik kepribadian tipe A beresiko terserang stroke
empat lebih tinggi. Kepribadian tipe A diindikasikan dengan
karakteristik kasar, agresif, tidak sabaran, dan memiliki temper pendek.
Dilansir Daily Mail, mereka akan lebih mudah stress dan mengalami berbagai gangguan kesehatan yang akhirnya berujung stroke.
Semakin
ambisius dan tidak sabaran seseorang, risiko terserang stroke semakin
tinggi. Risikonya akan semakin berlipat ganda jika pemilik kepribadian
tipe A juga memiliki gaya hidup yang tidak sehat, seperti merokok, minum
minuman beralkohol, terlalu banyak mengonsumsi kafein.
Tidak ada komentar