KOMPAS/RINI KUSTIASIH
Keraton Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat, menampilkan arsitektur bangunan yang merupakan perpaduan dari berbagai budaya, antara lain Hindu, China, dan Islam. Di bagian dalam keraton juga dihiasi dengan keramik warisan VOC Belanda di abad ke-17. Bangunan keraton ini sekaligus menyimbolkan keterbukaan dan toleransi yang tinggi sejak pemerintahan Sunan Gunung Jati di Cirebon pada abad ke-14. Foto diambil pada Kamis (12/7/2012).
JAKARTA, KOMPAS.com - Keraton Kasepuhan Cirebon akan menggelar Budaya Keraton pada 5 Desember 2012 untuk menghidupkan kembali tradisi keraton sebagai pusat pengembangan seni dan budaya sekaligus mengaktifkan ruang kreatif bagi masyarakat sekitar.
"Perlu ada tindakan nyata untuk mengembangkan seni dan budaya keraton yang dulu pernah menjadi tolok ukur berkembangnya sebuah peradaban," kata Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat di Jakarta, Senin (26/11/2012).
Menurut dia, budaya keraton yang berkembang sebagai hasil kreativitas para pendahulu sangat perlu untuk dilestarikan.
Seiring perkembangan zaman, seni dan budaya keraton dikhawatirkan akan ditinggalkan generasi muda karena minimnya acara yang menampilkan produk seni keraton. "Gelar Budaya Keraton Cirebon ini merupakan tindakan nyata untuk menggali kembali, melindungi, dan mengembangkan budaya keraton," katanya.
Pihaknya mendapatkan dukungan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra) untuk menggelar acara itu di Keraton Kasepuhan.
Dirjen Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya Kemenparekraf, Ukus Kuswara, pada kesempatan yang sama mengatakan, pihaknya mendukung upaya pelestarian seni budaya keraton sekaligus mengaktivasi ruang kreatif bagi masyarakat.
"Selain Taman Budaya, keraton memiliki ruang-ruang kreatif yang perlu dikembangkan sebagai tempat berkreasi, pertunjukan, pameran, lokakarya, dan diskusi untuk masyarakat," kata Ukus Kuswara.
Kemenparekraf sendiri mengemban amanah untuk mengembangkan ruang-ruang kreatif dan ruang-ruang publik sebagai ajang gelar seni dan budaya.
Kesenian yang akan ditampilkan dalam Gelar Budaya Keraton Cirebon pada 5 Desember 2012 di Keraton Kasepuhan itu di antaranya seni pertunjukan dari Keraton Kasepuhan, Kanoman, Kacirebonan, dan Kaprabon. Kesenian itu akan ditampilkan bersamaan dengan tradisi menjamu makan siang tamu keraton di Bangsal Prabayaksa Keraton Kasepuhan.
Di sana akan ditampilan tari Topeng Cirebon, tari Topeng Beling, tarian garapan SMKI Pakungwati, Genjring Sukapura, serta wayang kulit Cirebon semalam suntuk. Pada kesempatan itu Sultan Kasepuhan Cirebon akan menempatkan gamelan renteng Cirebon untuk mengiringi acara.
Gelar Budaya Keraton akan dirangkai dengan peluncuran program nasional terpadu dari Kemenko Kesra yang diberi nama Pandu Gerbang Kampung (Program Nasional Terpadu Gerakan Pembangunan Kampung). Pandu Gerbang Kampung Cirebon itu melibatkan beberapa instansi lain di samping Kemenko Kesra yakni Kemenpera, Kemenkes, Kemensos, Kemendikbud, SIKIB, dan Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Sumber
Tidak ada komentar