Select Menu

ads2

Slider

Featured Post (Slider)

Rumah - Interior

Recent Comments

Kesehatan

Social Icons

google plus facebook linkedin

Artikel Popular

Portfolio

Motivasi Kerja

Travel

Performance

Cute

My Place

Motivasi Kerja

Racing

Videos

» » Masyarakat Indonesia Makin Peduli Penghijauan
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Seolah, jika tidak ikut gerakan penghijauan ini adalah hal yang tidak mengikuti perkembangan zaman.

Wisata melintasi hutan menggunakan gajah di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Lewat wisata, masyarakat diajak ikut peduli terhadap keberlangsungan taman-taman nasional di Indonesia. (Des Syafrizal)

Gerakan menanam pohon di Indonesia mulai menunjukkan tren peningkatan. Terlihat dari beragamnya gerakan menanam yang digalakkan swasta, media, pelajar, dan komunitas.

Seolah, jika tidak ikut gerakan penghijauan ini adalah hal yang tidak mengikuti perkembangan zaman. Demikian disampaikan Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan saat melakukan program penanaman pohon bersama WWF-Indonesia, "MyBabyTree," di Gunung Tikukur, Puncak, Jawa Barat, Rabu (21/11).

"Harus ada rasa kebersamaan dalam gerakan ini, dengan demikian akan timbul budaya menanam. Dengan kondisi seperti ini, mudah-mudahan alam Indonesia bisa kembali pulih dalam 25 hingga 30 tahun mendatang," ujar Zulkifli.

Program "MyBabyTree" merupakan program donasi yang dirancang dengan tujuan mengajak partisipasi masyarakat untuk dapat melakukan reforestasi hutan. Gunung Tikukur terpilih menjadi salah satu lokasi karena merupakan Daerah  Aliran Sungai (DAS) Sungai Ciliwung --sungai yang mengalir ke Ibu Kota Jakarta. Di wilayah ini pula terdapat lima situ dan anak-anak sungai.

Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan (kedua dari kanan), diapit Devy Sudradji sebagai Direktur Marketing WWF-Indonesia dan Agus Yudhoyono dari Kostrad dalam program "MyBabyTree" di Gunung Tikukur, Puncak, Jawa Barat, Rabu (21/11). (Dok.WWF-Indonesia)

Program ini melibatkan siapa saja yang ingin mengadopsi satu atau lebih bibit pohon secara virtual dan akan ditanam secara nyata di alam. Setiap pohon akan diberi label koordinat lintang dan bujur (geotag) sehingga pertumbuhannya bisa dipantau secara daring.

Bibit-bibit pohon yang terdiri dari pala, suren, dan damar ini nantinya akan dirawat oleh kelompok petani Kaliwung Kalimuncar. Setelah lima tahun, kelompok tani tersebut berhak menganbil hasil dari tanaman-tanaman yang dirawat untuk fungsi ekonomi.

"Program 'MyBabyTree' diharapkan menjadi pelopor kegiatan konservasi berbasis partisipasi masyarakat," kata Anwar Purwoto, Direktur Program Fresh Water, Forest, and Terrestrial Species WWF-Indonesia.

Ditambahkannya, program ini juga menjadi bukti bahwa usaha konservasi dapat dilakukan oleh siapa pun dan dari mana pun. "MyBabyTree" digelar dalam rangka memperingati Hari Pohon Internasional pada 21 November kemarin. Serta menuju peringatan Hari Tanam Pohon Indonesia yang jatuh pada 28 November mendatang.

(Zika Zakiya)

Sumber

About Unknown

Beritabuzz.blogspot.com merupakan salah satu divisi pengembangan Portal Online Pengetahuan Umum dari Kios Buku Gema (Gemar Membaca)™.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar

Leave a Reply