Oleh Oris Riswan
Sindonews.com - Masyarakat diharapkan waspada dalam memilih dan menggunakan obat-obatan kimia. Saat ini, disinyalir terdapat sejumlah produk obat yang mengandung unsur babi dalam komposisinya.
Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat Rafani Achyar mengatakan, obat-obatan mengandung unsur babi itu menyebar tidak hanya di Jawa Barat, tapi di Indonesia.
"Pembuatan kapsul banyak yang menggunakan unsur babi, karena katanya itu berkualitas tinggi, bagus," kata Rafani, kepada wartawan di Bandung, Rabu (11/12/2013).
Saat ini, MUI baik di tingkat Jawa Barat maupun pusat, sedang mengupayakan sertifikasi halal untuk obat-obatan yang beredar di Indonesia. Sebab obat mengandung unsur babi diharamkan.
Sejumlah sample obat-obatan mengandung unsur babi itu sudah dan sedang diuji oleh LPPOM MUI di tingkat nasional. "Berdasarkan hasil audit, banyak sekali obat-obatan yang mengandung gelatin atau minyak babi," jelas Rafani.
Rafani sendiri tidak bisa menyebutkan obat-obatan apa saja yang mengandung unsur babi. Rincian obat-obatan itu, dipegang oleh LPPOM MUI Pusat. (san)
Sumber: Sindonews
Ilustrasi (dok:Istimewa)
Sindonews.com - Masyarakat diharapkan waspada dalam memilih dan menggunakan obat-obatan kimia. Saat ini, disinyalir terdapat sejumlah produk obat yang mengandung unsur babi dalam komposisinya.
Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat Rafani Achyar mengatakan, obat-obatan mengandung unsur babi itu menyebar tidak hanya di Jawa Barat, tapi di Indonesia.
"Pembuatan kapsul banyak yang menggunakan unsur babi, karena katanya itu berkualitas tinggi, bagus," kata Rafani, kepada wartawan di Bandung, Rabu (11/12/2013).
Saat ini, MUI baik di tingkat Jawa Barat maupun pusat, sedang mengupayakan sertifikasi halal untuk obat-obatan yang beredar di Indonesia. Sebab obat mengandung unsur babi diharamkan.
Sejumlah sample obat-obatan mengandung unsur babi itu sudah dan sedang diuji oleh LPPOM MUI di tingkat nasional. "Berdasarkan hasil audit, banyak sekali obat-obatan yang mengandung gelatin atau minyak babi," jelas Rafani.
Rafani sendiri tidak bisa menyebutkan obat-obatan apa saja yang mengandung unsur babi. Rincian obat-obatan itu, dipegang oleh LPPOM MUI Pusat. (san)
Sumber: Sindonews
Tidak ada komentar