Dalam majalah sering kita lihat ilustrasi home theater hasil design dalam dan luar negeri yang membuat kita tergiur. Saya yakin bahwa beberapa pembaca ingin juga merancang dan mengalami sendiri untuk merancang ruangan home theater atau audio di rumah. Tapi untuk merancang sendiri home theater tidak semudah menjiplak gambar yang ada dan memasangkan diruangan, diperlukan pula perhitungan dan ketelitian yang cermat untuk mewujudkan rencana dengan kesempurnaan akustik dan estetika.
Pada tulisan ini saya ingin memperkenalkan Vokuz Cineplan yaitu panduan perhitungan dan perencanaan ruangan home theater. Vokuz Cineplan terdiri dari 9 langkah yaitu:
1. Mengatur posisi
Dalam langkah ini yang perlu di atur adalah posisi duduk yang optimal, letak speaker dan peralatan. Setelah itu pengaturan delay dan besaran volume untuk tiap channel.
Check List point 1:
Bentuk ruangan persegi panjang, trapezium, sebagian terbuka, sebagian tertutup?
Apakah speaker, kabel speaker dan power amp yang digunakan satu jenis atau berlainan jenis?
Apakah jarak center speaker, front speaker dan surround speaker sama atau lain?
Apakah SPL yang keluar dari tiap speaker di terima sama besar di posisi duduk?
2. Menentukan titik pantul
Suara yang sampai ke telinga kita selain datang dari speaker datang pula dari pantulan dinding, lantai dan langit – langit. Untuk menentukan titik pantul anda dapat memakai sebuah cermin dan bantuan teman. Tandai titik pada dinding, lantai dan langit – langit diposisi anda duduk jika anda dapat melihat speaker. Pada titik inilah anda membutuhkan material peredaman.
Check List point 2:
Berapa kali pantulan yang anda dengar di ruangan?
Berapa lama delay(ms) pantulan pertama, kedua dan berapa besar?
Apakah volume ruangan anda kurang dari 20m3 atau lebih?
Apakah material pada titik pantul? Dinding? Karpet? Keramik? Gipsum?
Berapa banyak titik pantul?
3. Menghitung karakter gema ruangan
Anda dapat mengetes gema pada ruang dengan tepukan tangan. (berepa besar pantulan dan berapa kali)
Pertama: Hitung volume ruangan anda
Kedua: Buat tabel luas permukaan dinding/lantai/langit-langit
Ketiga: Buat tabel luas permukan x koefisien pantulan tiap bahan
Keempat: Buat grafik karakter gema ruangan
Check List point 3:
Dari tabel perhitungan pada frekuensi berapa pantulan dominan dan pada frekuensi berapa pantulan zero?
Berapa besar nilai perlambatan pantulan untuk tiap frekuensi suara (microsecond)?
4. Perencanaan Akustik
Payahnya tiap permukaan material memiliki karakter pantulan/serap yang berbeda. Pada umumnya nada rendah cenderung dipantulkan oleh semua jenis bahan dan kalau kita memakai peredam pada keseluruhan dinding, lantai dan langit – langit yang terjadi adalah peredaman energi untuk nada tinggi dan nada rendah kurang teredam. Karenanya diperlukan perencanaan akustik yang tepat sehingga frekuensi yang berlebihan di serap (absorb) dan frekuensi yang kurang di sebar(diffuser)
Check List point 4:
Pada titik mana yang harus di berikan akustik serap dan pada titik mana yang harus diberikan akustik sebar?
Buatlah pola – pola asimetris yang meminimalkan efek ping pong pada ruangan. Bahan apa yang harus dipakai dan sistem pemasangannya?
5. Perencanaan design
Dalam melakukan perencanaan akustik janganlah lupa tentang perencanaan tema ruangan, warna, efek lampu, sofa. Untuk warna dinding sebaiknya pakai warna yang agak gelap untuk menghindari distorsi pada projector.
Check List point5:
Apakah design yang diterapkan cocok dengan kepribadian anda?
Apakah design yang diterapkan cocok dengan karakter rumah anda?
Apakah anda memakai TV layar lebar, Plasma TV, proyektor?
Apakah ruangan berfungsi hanya untuk home theater saja?
Audio saja? Atau multi fungsi termasuk ruang keluarga, main game dsb?
6. Perhitungan akhir karakter gema ruangan
Setelah melakukan perencanaan diatas lakukan kalkulasi final karakter gema ruang setelah pemakaian akustik.
Pertama: Hitung volume ruangan anda
Kedua: Buat tabel luas permukaan dinding/lantai/langit-langit
Ketiga: Buat tabel luas permukan x koefisien pantulan tiap bahan
Keempat: Buat grafik karakter gema ruangan
Check List point 6:
Apakah dengan perencanaan akustik karakter pantulan ruangan mendekati flat?
Artinya tiap frekuensi sama besar dengan nilai perlambatan yang mendekati sama?
7. Perencanaan Kerja dan pengerjaan
Setelah itu masuk dalam perencanaan kerja. Jadwal kerja, tanggung jawab kerja, kontrol dan sebagainya.
Check List point 7:
Berapa budget yang dibutuhkan?
Apakah sesuai dengan rencana? Berapa lama waktu yang dibutuhkan?
Siapa yang mengerjakan?
Bagaimana kontrol point untuk tiap tahap kerja?
Bagaimana perencanaan perkabelan di ruangan tersebut?
8. Pemasangan
Setelah selesai pengerjaan akustik sekarang tiba saatnya anda memasang peralatan.
Check List point 8:
Apakah peralatan sudah dipasang dengan benar?
Apakah posisi sudah rapih?
Apakah kabel telah dicolok dengan benar?
9. Uji Coba dan Fine Tuning
Setelah alat dipasangkan dengan benar. Tiba saat nya uji coba peralatan.
Check List Point 9:
SPL dari tiap speaker yang seragam diposisi duduk.
Delay time dari tiap speaker
Pengaturan perletakan speaker sehingga dicapai posisi suara “out of the box”
Melakukan beberapa trik fine tuning yang dapat dipelajari dari teman – teman sehobi.
Dikarenakan ruang tulis yang terbatas dan kombinasi ruangan/perangkat yang sangat beragam tidak mungkin rasanya untuk menuliskan semuannya. Untuk yang berminat mendapat info yang lebih lengkap kami bersedia membantu anda, silakan datang ke VOKUZ untuk mendapat info yang lebih lengkap.
Sumber: Kiosbukugema
Tidak ada komentar