Sebagian besar pekerja melewatkan waktu istirahat akibat stres.
Sakit Kepala (doc Corbis)
VIVAnews - Satu dari empat pekerja di Inggris bekerja sepanjang hari tanpa menikmati waktu istirahat. Sebagian besar pekerja melewatkan waktu istirahat akibat stres.
Sebuah survei terhadap lebih dari 3.000 orang yang dilakukan Chartered Society of Physiotherapists (CSP) mengungkap, para pekerja di Inggris cenderung melewatkan istirahat saat merasa tekanan kerja meningkat.
Hasil survei menunjukkan, bekerja memberikan kontribusi terhadap kesehatan fisik dan mental. Sedangkan bekerja berlebihan dan lembur terlalu sering malah menimbulkan masalah kesehatan. Seperempat responden mengakui sama sekali tidak mengambil istirahat makan siang. Sepertiga pekerja melewatkan makan siang mereka dan setengahnya mengakui tidak makan siang di luar karena terlalu banyak pekerjaan yang harus diselesaikan.
Ketika stres, beberapa gangguan kesehatan yang rentan mengintai, antara lain kecemasan berlebihan hingga penyakit akut, seperti darah tinggi dan jantung. Bekerja dengan posisi sama dalam waktu lama pun menimbulkan risiko gangguan fisik seperti nyeri punggung dan muskuloskeletal kronis.
"Lembur atau bekerja tanpa beristirahat terlalu sering membuat pekerja tidak memiliki waktu cukup untuk mengembalikan energi yang akhirnya membahayakan kesehatan," kata Ann Green, ketua CSP seperti dimuat dalam laman bbc.co.uk.
Menurut Ann, penelitian bisa menjadi sebuah peringatan bagi perusahaan untuk menyeimbangkan waktu bekerja dan beristirahat bagi karyawan.
Tidak ada komentar