Select Menu

ads2

Slider

Featured Post (Slider)

Rumah - Interior

Recent Comments

Kesehatan

Social Icons

google plus facebook linkedin

Artikel Popular

Portfolio

Motivasi Kerja

Travel

Performance

Cute

My Place

Motivasi Kerja

Racing

Videos

» » Depresi dan Liburan
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama


image: source


Musim liburan akhir Ramadhan dan Lebaran bagi kebanyakan orang adalah waktu yang menyenangkan karena dapat berkumpul bersama keluarga, bersilaturahmi ke sanak saudara dan menikmati rekreasi. Namun, bagi sebagian orang, masa liburan justru dapat memicu kesedihan, kesepian dan kecemasan tentang masa depan yang tidak pasti.

Masa liburan dapat membawa kesedihan. Banyak alasan penyebabnya, misalnya kehilangan seseorang yang penting di tahun lalu atau kenangan atas peristiwa traumatis. Anda bahkan bisa menarik diri, tidak berpartisipasi dalam kemeriahan lebaran.

Sebagian besar dari kita, di beberapa titik dalam hidup kita, pernah merasakan depresi masa liburan. Hal ini terjadi ketika harapan besar atas liburan bertabrakan dengan realitas perselisihan keluarga, masalah pekerjaan atau bisnis, dan kesulitan keuangan, misalnya. Hal ini terutama terjadi pada Anda yang memiliki beban tanggung jawab besar dalam keluarga. Bahkan dalam keadaan tidak depresi sekalipun, liburan dapat menjadi masa penuh stres dan mengecewakan. (Berjuang melewati antrian mudik yang panjang adalah salah satunya!).

Depresi adalah perasaan yang benar-benar pribadi. Apa yang membuat depresi berbeda antara satu orang dengan lainnya. Banyak orang yang tidak menyadari kalau dirinya depresi, meskipun tubuh mereka sudah memberi sinyal dengan gejala seperti sakit kepala, selera makan menghilang atau sulit tidur.

Bila Anda adalah salah satu orang yang rawan terkena depresi liburan, beberapa tips berikut mungkin bermanfaat:
  1. Melakukan perencanaan liburan yang cermat dan mendapatkan dukungan orang-orang yang dicintai dapat membantu seseorang mencegah depresi dan menikmati masa liburan. Pengaturan harapan dan anggaran yang realistis juga dapat membantu mengurangi ketegangan. Lebaran tidak perlu menghabiskan banyak uang di luar kemampuan Anda.
  2. Melibatkan diri dalam kegiatan bersama keluarga akan mengurangi tekanan jiwa. Ada banyak kegiatan menjelang lebaran seperti pembagian zakat, menata rumah, menyiapkan makanan kecil, dan lainnya yang dapat menghilangkan perasaan kesepian dan kesia-siaan. Segala sesuatu yang tidak hanya untuk mengurusi diri sendiri adalah hadiah bagi orang lain.Aktivitas yang membuat orang lain bahagia secara ajaib akan membuat kita lebih bahagia.
  3. Menentukan batas sejauh mana akan melibatkan diri dalam kegiatan liburan sangat bermanfaat. Anda sendirilah yang dapat memutuskan ke mana akan pergi selama liburan dan apa yang akan dilakukan. Jangan sampai tekanan keluarga dan teman membuat Anda “terjebak” stress atau depresi. Tidak ada cara yang benar atau salah dalam menghabiskan masa liburan Anda.
  4. Beberapa ahli menyebut makanan sebagai salah satu faktor penyebab depresi. Para ahli gizi percaya bahwa depresi dapat disebabkan oleh gula berlebihan dan makanan berlemak yang memasuki tubuh kita. Hindarilah terlalu banyak makanan manis dan berlemak selama lebaran. Sesekali boleh, namun jangan berlebihan.
  5. Orang-orang lupa berolah raga di hari-hari libur. Pastikan bahwa Anda tetap berolah raga rutin dan mengirim lebih banyak oksigen ke sel-sel otak Anda. Olah raga membantu menjaga kesehatan fisik dan mental Anda.
  6. Syukuri dan nikmati setiap detik masa liburan. Anda telah menyelesaikan satu bulan ibadah puasa, kinilah saatnya merayakan kemenangan. Apa yang telah terjadi di masa lalu dan apa yang mungkin terjadi di masa depan tidaklah sepenting apa yang dapat Anda lakukan hari ini.

About Unknown

Beritabuzz.blogspot.com merupakan salah satu divisi pengembangan Portal Online Pengetahuan Umum dari Kios Buku Gema (Gemar Membaca)™.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar

Leave a Reply