Select Menu

ads2

Slider

Featured Post (Slider)

Rumah - Interior

Recent Comments

Kesehatan

Social Icons

google plus facebook linkedin

Artikel Popular

Portfolio

Motivasi Kerja

Travel

Performance

Cute

My Place

Motivasi Kerja

Racing

Videos

» » Awas...Jangan Kalap Memborong "Home Appliance"!
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Shutterstock
Sebaiknya sumber dana untuk membeli barang elektronik dialokasikan dari passive income alias hasil investasi. Bisa juga, dananya diambil dari bonus serta tunjangan hari raya (THR). 


KOMPAS.com - Bulan puasa adalah bulan diskon dan bulan berbelanja. Bukan rahasia, hampir seluruh pusat perbelanjaan menawarkan aneka program potongan harga atawa diskon sejak menjelang bulan puasa atau Ramadhan hingga mendekati hari raya Idul Fitri.


Tak hanya kebutuhan sandang dan pangan. Beragam barang elektronik rumah tangga (home appliance) yang masuk kategori kebutuhan tersier pun ikut dijual dengan harga diskon.

Tentu, konsumen bakal tergelitik untuk mengganti peralatan elektroniknya yang sudah uzur atau rusak di rumah. Tak mengherankan, jika Ketua Electronic Marketers Club (EMC) Rudyanto, seperti ditulis Kontan beberapa waktu lalu, memperkirakan penjualan elektronik pada kuartal III–2012 bisa meningkat 20% dari kuartal-kuartal sebelumnya. Kenaikan sebesar itu ditopang oleh banyaknya momen liburan sekolah, puasa, dan hari raya lebaran.

"Menyambut bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri, biasanya, pembelian mesin cuci dan kulkas bakal meningkat," tutur Rudyanto.

Jangan kalap

Konsultan dan perencana keuangan dari One-Shildt Financial Planning, Fithri Adam, berpendapat, sah-sah saja jika banyak orang merasa wajib mengganti perkakas rumah menjelang Lebaran. Namun, Fithri menetapkan syarat utamanya, yaitu kondisi keuangan keluarga memang memungkinkan.

Fithri mengingatkan, sebaiknya sumber dana untuk membeli barang elektronik dialokasikan dari passive income alias hasil investasi. Bisa juga, dananya diambil dari bonus serta tunjangan hari raya (THR). Ia mewanti-wanti agar konsumen tidak gelap mata dan mencari utang hanya untuk membeli barang-barang itu.

"Apalagi utang berbunga tinggi," katanya.

Bagi konsumen yang benar-benar membutuhkan barang elektronik itu, tapi belum memiliki dana mencukupi untuk membelinya secara tunai, Fithri punya solusinya. Jalan keluar tersebut adalah konsumen bisa mempertimbangkan tawaran-tawaran promosi kartu kredit dengan cicilan bunga nol persen.

"Dengan catatan, duit untuk mencicil setiap bulannya tidak akan mengganggu cash flow dan pengeluaran rutin," imbuh dia.

Tentu saja, si konsumen harus disiplin membayar cicilan utang itu. Bagaimana?

About Unknown

Beritabuzz.blogspot.com merupakan salah satu divisi pengembangan Portal Online Pengetahuan Umum dari Kios Buku Gema (Gemar Membaca)™.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar

Leave a Reply