PADANG, KOMPAS.com - Sejumlah peninggalan arkeologi bawah laut berupa kapal-kapal karam di wilayah Sumatera Barat, bakal dikembangkan untuk tujuan wisata khusus penyelaman.
Peneliti Arkeologi Maritim dan Kepala Subseksi Pelayanan Teknis Loka Penelitian Sumber Daya dan Kerentanan Pesisir Kementerian Kelautan dan Perikanan, Nia Naelul Hasanah, Senin (6/8/2012) di Padang, menyebutkan, salah satu lokasi yang paling potensial adalah di Teluk Mandeh, Kabupaten Pesisir Selatan.
Di lokasi itu terdapat bangkai kapal karam yang diduga bekas kapal kargo Belanda bernama MS Boelongan Nederland. Nia, menyebutkan, lokasi itu potensial menyusul kondisi bangkai kapal yang masih relatif utuh, serta akses dari pusat keramaian yang relatif mudah.
Untuk tujuan tersebut, penetapannya sebagai benda cagar budaya sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11/2010 tentang Benda Cagar Budaya penting dilakukan.
Kepala Seksi Pelestarian dan Pemanfaatan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Batusangkar, Budi Istiawan, menyebutkan proses untuk penetapan itu baru dilakukan pada tahap awal.
Sumber
Peneliti Arkeologi Maritim dan Kepala Subseksi Pelayanan Teknis Loka Penelitian Sumber Daya dan Kerentanan Pesisir Kementerian Kelautan dan Perikanan, Nia Naelul Hasanah, Senin (6/8/2012) di Padang, menyebutkan, salah satu lokasi yang paling potensial adalah di Teluk Mandeh, Kabupaten Pesisir Selatan.
Di lokasi itu terdapat bangkai kapal karam yang diduga bekas kapal kargo Belanda bernama MS Boelongan Nederland. Nia, menyebutkan, lokasi itu potensial menyusul kondisi bangkai kapal yang masih relatif utuh, serta akses dari pusat keramaian yang relatif mudah.
Untuk tujuan tersebut, penetapannya sebagai benda cagar budaya sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11/2010 tentang Benda Cagar Budaya penting dilakukan.
Kepala Seksi Pelestarian dan Pemanfaatan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Batusangkar, Budi Istiawan, menyebutkan proses untuk penetapan itu baru dilakukan pada tahap awal.
Sumber
Tidak ada komentar