JAKARTA — Perempuan sebagai pengelola keuangan rumah tangga harus lihai mengatur keuangan dan memprioritaskan 9 kebutuhan pokok terlebih dulu dibanding kebutuhan lainnya di bulan suci Ramadhan.
Kebutuhan pokok dianggap penting diprioritaskan mengingat kebutuhan di dalam bulan suci Ramadhan ini sudah pasti akan besar. Perempuan dianggap lebih lihai dalam mengatur keuangan, dan seharusnya jika seorang perempuan tanggap dia bisa membuat jadwal kebutuhan pokok mengingat bulan puasa rutin terjadi tiap tahunnya, kata Deputi Pengarusutamaan Gender (PUG) Bidang Ekonomi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dr Ir Sulikanti Agusni MSc, Senin (30/7).
Menurut Sulikanti, kesembilan bahan pokok tersebut diantaranya beras dan sagu, jagung, sayur-sayuran dan buah-buahan, daging (sapi dan ayam), susu, gula pasir, garam yang mengandung yodium/iodium, minyak goreng dan margarin, minyak tanah atau gas elpiji. Setelah 9 kebutuhan pokok terpenuhi, baru dirancang untuk menu buka puasa dan sahur.
“Jika ibu cerdik dia bisa evaluasi keuangan khusus di bulan puasa. Sebisa mungkin pengeluaran harus ditekan dan kalau bisa ada sisa uang yang ditabung. Karena kebutuhan setelah Lebaran seperti anak masuk sekolah juga besar. Jadwal target pengeluaran keuangan harus benar-benar diatur dan tepat diantaranya pengeluaran untuk zakat, sedekah, kebutuhan anak, orangtua, untuk pembantu atau kalau ada satpam dibayarkan. Juga bagi mereka yang membutuhkan. THR juga harus digunakan tepat, jangan royal dibelanjakan. Dan ingat harus ada sisa untuk ditabung.”
Sulikanti justru menyarankan kalangan menengah ke atas harus bisa belajar dari kalangan yang ekonominya terbatas. Mereka jelas tidak konsumtif dan mengatur keuangan dengan pas, bahkan masih ada kekurangan.
Sumber
Tidak ada komentar