Lokasi penambangan emas PT Aneka Tambang (Antam), Pongkor, Bogor
(Antara/ Jafkhairi)
VIVAnews - Meski memiliki cadangan emas yang tidak begitu besar dibandingkan negara pesaing, produksi tambang emas Indonesia ternyata merupakan salah satu yang bertahan paling lama di antara pesaingnya.
World Gold Council dalam laporan Gold Demand Trend Second Quarter 2012 mengungkapkan, masa produksi tambang emas di Indonesia merupakan yang terlama ketiga di dunia.
Dalam laporan itu disebutkan cadangan emas Indonesia diperkirakan mampu diproduksi hingga 25-26 tahun ke depan. Padahal, persentase cadangan emas nasional hanya berkisar 5-7 persen dari produksi dunia pada 2011.
Posisi Indonesia masih kalah dibandingkan tetangga terdekatnya Australia yang berada di posisi kedua. Produksi tambang emas Negeri Kangguru ini diproyeksi masih mampu bertahan antara 27-29 tahun mendatang.
Kemampuan produksi tambang emas Australia ini tak terlepas dari cadangan emas mereka yang merupakan terbesar di dunia sepanjang 2011. Tercatat cadangan emas Australia mencapai 14-15 persen dunia.
World Gold Council menempatkan Afrika Selatan sebagai negara dengan cadangan emas dunia yang mampu diproduksi paling lama di antara produsen lainnya. Pertambangan emas di negeri terkaya di Afrika ini memiliki rentang waktu 30-31 tahun.
Sementara itu, pada 2011, cadangan emas Afrika Selatan tercatat sekitar 12 persen dari cadangan dunia, atau setingkat di bawah pemuncak, Australia.
Sepanjang enam bulan pertama 2012, permintaan emas dunia tercatat menurun sekitar 7 persen dibandingkan periode sama setahun sebelumnya. Dibandingkan kuartal I-2012, permintaan emas dunia juga melemah 10 persen.
Permintaan emas dunia selama kuartal II-2012 tercatat mencapai 990 ton. Melemahnya permintaan emas untuk perhiasan, produk investasi, dan teknologi tak mampu mendorong kenaikan di sektor keuangan.
Rata-rata harga emas selama kuartal II-2012 mencapai US$1.609.49 per ounce atau turun 7 persen dibandingkan kuartal II-2011. (art)
Tidak ada komentar