Arif Rahmatullah (Foto: dok. ITS)
JAKARTA - Styrofoam. Isolator panas ini seringkali dijadikan pilihan untuk mengemas makanan siap saji. Namun, waktu 500 tahun yang dibutuhkan untuk mengurai styrofoam menyebabkan banyak pencemaran lingkungan yang disebabkan olehnya.
Arif Rahmatullah bersama dengan timnya mampu mendobrak pemakaian styrofoam yang semakin mencemari lingkungan melalui temuannya, isolator panas dari sekam padi. Temuan mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, itu memiliki kegunaan yang serupa dengan styrofoam, tetapi ramah lingkungan (biodegredable).
"Nilai konduktivitas sekam padi hampir sama dengan styrofoam. Artinya, sekam padi dapat menjadi isolator panas layaknya sytofoam," kata Arif, seperti dilansir ITS Online, Selasa (14/8/2012).
Mahasiswa Jurusan Teknik Kimia ini bertutur, penemuan ini didasari oleh kelimpahan sekam padi di Indonesia. Setiap tahun, produksi sekam padi di Jawa saja, rata-rata ada tujuh ton.
"Untuk membuat "styrofoam" sekam padi, pertama-tama kita mencampur sekam padi dengan dedak padi dan kedelai. Campuran itu kemudian direndam beberapa hari, lalu dikukus dan didinginkan. Terakhir, rendaman dibubuhi ragi tempe, dan dicetak dengan cetakan yang sudah saya buat sendiri," ungkapnya runtut.
Arif tidak sendiri mengerjakan ide ini. Dia dibantu empat rekannya, yakni Muhammad Fahmi, Angga Pradikta, Muhammad Maktum Muharja, dan Dita Ahmeta. Proposal penelitian mereka pun diikutsertakan dalam ajang Bayer Young Enviromental Envoy (BYEE) 2012 di Jerman.
Ingin tampil maksimal, tim ini pun bersiap memaksimalkan penampilan mereka. Sebab, jika menang, produk buatan Arif dan timnya pun akan dipamerkan di ajang BYEE 2012. "Ini kali pertama ITS bisa lolos ke final BYEE," ujarnya.
Mahasiswa angkatan 2009 ini mengaku, mendapatkan berbagai pengalaman dalam kompetisi yang dihelat pada Juni hingga November mendatang tersebut. Salah satunya, kata Arif, dialami dalam sesi wawancara.
"Saat di tes wawancara, saya ditanyai kenapa bisa memiliki kemampuan bahasa inggris yang baik. Lalu, saya menjawab sempat belajar di Pare, Kediri. Tetapi, para penguji berpikir itu Pare di Perancis," ujarnya mengenang sambil tersenyum. (rfa)
Sumber
Arif Rahmatullah bersama dengan timnya mampu mendobrak pemakaian styrofoam yang semakin mencemari lingkungan melalui temuannya, isolator panas dari sekam padi. Temuan mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, itu memiliki kegunaan yang serupa dengan styrofoam, tetapi ramah lingkungan (biodegredable).
"Nilai konduktivitas sekam padi hampir sama dengan styrofoam. Artinya, sekam padi dapat menjadi isolator panas layaknya sytofoam," kata Arif, seperti dilansir ITS Online, Selasa (14/8/2012).
Mahasiswa Jurusan Teknik Kimia ini bertutur, penemuan ini didasari oleh kelimpahan sekam padi di Indonesia. Setiap tahun, produksi sekam padi di Jawa saja, rata-rata ada tujuh ton.
"Untuk membuat "styrofoam" sekam padi, pertama-tama kita mencampur sekam padi dengan dedak padi dan kedelai. Campuran itu kemudian direndam beberapa hari, lalu dikukus dan didinginkan. Terakhir, rendaman dibubuhi ragi tempe, dan dicetak dengan cetakan yang sudah saya buat sendiri," ungkapnya runtut.
Arif tidak sendiri mengerjakan ide ini. Dia dibantu empat rekannya, yakni Muhammad Fahmi, Angga Pradikta, Muhammad Maktum Muharja, dan Dita Ahmeta. Proposal penelitian mereka pun diikutsertakan dalam ajang Bayer Young Enviromental Envoy (BYEE) 2012 di Jerman.
Ingin tampil maksimal, tim ini pun bersiap memaksimalkan penampilan mereka. Sebab, jika menang, produk buatan Arif dan timnya pun akan dipamerkan di ajang BYEE 2012. "Ini kali pertama ITS bisa lolos ke final BYEE," ujarnya.
Mahasiswa angkatan 2009 ini mengaku, mendapatkan berbagai pengalaman dalam kompetisi yang dihelat pada Juni hingga November mendatang tersebut. Salah satunya, kata Arif, dialami dalam sesi wawancara.
"Saat di tes wawancara, saya ditanyai kenapa bisa memiliki kemampuan bahasa inggris yang baik. Lalu, saya menjawab sempat belajar di Pare, Kediri. Tetapi, para penguji berpikir itu Pare di Perancis," ujarnya mengenang sambil tersenyum. (rfa)
Sumber
Tidak ada komentar