Bandung Digital Vallley dibuat untuk kembangkan start-up lokal.
Telkom berharap bisa wujudkan lingkungan kantor seperti Apple Campus di Silicon Valley (Apple Insider)
VIVAnews - Laboratorium tidak identik dengan ruangan yang penuh dengan tabung, cairan kimia, atau peralatan yang kompleks yang mengharuskan pengunjung memakai pakaian khusus layaknya laboratorium fisika. Sebab laboratorium ini merupakan laboratorium untuk para pengembang aplikasi startup. Laboratorium ini dinamakan Bandung Digital Valley (BDV).
Memang konsep tempat ini terinspirasi dengan pusat pengembangan teknologi di Amerika Serikat, Sillicon Valley, yang merupakan pusat perusahaan teknologi dunia. Raksasa teknologi seperti Apple, Google, atau Facebook, bermarkas di Silicon Valley.
BDV ini dikembangkan oleh Divisi Research and Development (R&D) PT Telkom, Tbk. Sesuai mimpi yang melekat di namanya, BDV mempunyai visi menciptakan produk pengembang lokal yang berkualitas.
"Kami ingin inovasi dan kolaborasi dunia ICT (Information and Communication Technology) Indonesia. Kalau manufaktur kita sudah susah. Melalui industri kreatif kita bisa. Di sini kembangkan aplikasi, dan konten," ujar Senior General Manager R&D Center PT. Telkom, Tbk, di Bandung, Kamis 13 September 2012.
Semangat laboratorium ini yaitu melakukan inkubasi para pengembang aplikasi dan konten agar bisa menembus pasar dalam negeri dan luar negeri.
"Kami juga berupaya membantu para pengembang untuk mendapatkan dukungan dari pemodal ventura (Venture Capital) setelah tiga bulan mereka diinkubasi di sini," ucapnya.
Selama masa inkubasi, para pengembang tersebut mendapatkan layanan khusus yaitu advokasi teknis maupun advokasi pemasaran serta model bisnis dari para mentor dan tutor. "Tiga Tutor selalu siap disini setiap hari, mereka selalu siap memberikan konsultasi dan advokasi," kata Joddy.
Selama masa pencarian terhadap pemodal ventura, Telkom memberikan fasilitas komersil konten atau aplikasi yang dihasilkan di anak perusahaan Telkom. "Jadi produk mereka bisa digunakan di aplikasi mobile Telkomsel, Speedy memudahkan memudahkan produk ke toko aplikasi."
Ternyata inkubasi ini menarik para peminat. Sampai saat ini BDV telah mempunyai 600 member, dan untuk mendapatkan inkubasi para pengembang harus sudah mempunyai prototipe produk. "Terus mereka diminta presentasi potensi, model bisnis sampai rencana aksi mereka dengan produknya tersebut," ujarnya.
Hasilnya, dari 600 member terpilih 18 pengembang yang disebut tenant. Tenant tersebut akan diinkubasi sampai produk jadi dan menjalin kerjasama dengan pemodal ventura.
Hal yang penting dari sebuah karya, yaitu paten juga sudah dipikirkan oleh Telkom. Menurut Joddy, pihaknya sudah menguruskan paten produk para tenant sehingga mereka bisa fokus membuat karya yang handal. (eh)
Sumber
Sumber
Tidak ada komentar