Burger Nasi Rendang alias Buna Rendang dari ITS (Foto : bunarendang.com)
JAKARTA - Masih ingat burger nasi rendang alias Buna Rendang hasil inovasi mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya? Meski belum genap satu tahun berjalan, usaha kelima mahasiswa ini ternyata cukup menjanjikan. Terbukti, mereka telah membuka empat cabang di Surabaya dengan omzet yang mencapai Rp40 juta per bulan.
Adalah Rian Kurniawan, Ludianto Dwi Saputro, Rochman SP, Devid Indra, serta Richard Wacju Wijaya yang merupakan penggerak usaha makanan Padang cepat saji ini. "Sengaja tim ini saya bentuk dari berbagai jurusan dan level angkatan agar dapat menggunakan keahlian masing-masing serta kesolidan tim untuk ke depannya," ujar Rian selaku ketua tim, seperti disitat dari ITS Online, Selasa (16/10/2012).
Menurut Rian, ide awal membuat Buna Rendang muncul ketika dia mengetahui jika rendang merupakan makanan nomor satu di dunia. "Alasan saya, saat itu rendang menempati peringkat pertama dari 50 makanan yang dinilai lezat di dunia pada September 2011. Hal ini berdasarkan survei para pemerhati stasiun berita CNN, yang dimuat di situs CNNGo," kata mahasiswa kelahiran Padang, 5 Februari 1990 itu.
Rian pun berpikir ternyata masakan Indonesia sangat diminati di negara-negara lain. Di Jerman misalnya, rendang ternyata laku keras namun belum ada yang menggarap serius masakan itu. "Saya menangkap peluang ini. Saya ingin memasyarakatkan masakan Padang dengan tampilan yang tak kalah modern," papar mahasiswa Jurusan Teknik Mesin tersebut.
Dia bercerita, pada awalnya, bisnisnya ini dimulai dari berjualan di rumah salah satu tim yang berada di pinggir jalan. "Alhamdulillah, setelah empat bulan kami sudah punya rombong sendiri. Pegawai kami saat ini ada sekira sembilan orang dengan karyawan tetap di dapur tiga orang. Bahkan, Oktober ini rencananya kami akan membuka dua cabang sekaligus di Jakarta," papar mahasiswa yang melanjutka kuliah di Magister Manajemen Teknologi (MMT) ITS itu.
Kesuksesan bisnis ini tak terlepas dari pembimbingan intensif melalui Inkubator bisnis ITS. "Kami diberi pelatihan tiap bulan oleh ITS dengan pembicara-pembicara handal seperti di level marketing dan keuangan," imbuhnya.
Selain pengembangan bisnis yang super cepat, bisnis Buna Rendang juga meraih banyak penghargaan bergengsi. Sebut saja, finalis Sosro Green Tea, Java Jazz Festival, dan yang teranyar terpilih sebagai jawara pertama dalam kompetisi rencana bisnis di Institut Pertanian Bogor (IPB), akhir September lalu. "Selain itu Buna Rendang juga pernah menjadi salah satu dari 10 makanan khas Surabaya versi Suara Surabaya," tandasnya. (mrg)
Tidak ada komentar