Foto: Hartono
Kediri - Warga Desa Asmorobangun Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri, digegerkan dengan penemuan situs bangunan kuno yang terbuat dari tatanan batu bata.
Bangunan kuno yang masih diketahui dua sudut ujung pondasinya itu diperkirakan berukuran 4x6 meter dan diyakini warga sebagai peninggalan zaman Kerajaan Majapahit sebagai tempat pemujaan.
Pertama kali bangunan kuno tersebut ditemukan Samiran (40), penggali pasir warga Sidorejo Desa Asmorobangun I Kecamatan Puncu. Saat itu saksi kaget saat mencangkul mengenai ujung batu bata yang tertata rapi.
Saat galian semakin diperluas, ternyata tumpukan batu bata itu berwujud menyerupai bentuk pondasi rumah. Takut terjadi masalah, kemudian saksi melapor ke perangkat desa setempat.
"Saat saya mencangkul tiba-tiba membentur benda keras dan setelah pecah ternyata batu bata. Begitu saya gali lebih dalam baru kelihatan tatanan menyerupai bangunan," kata Samiran kepada detiksurabaya.com, Sabtu (29/9/2012) di lokasi penemuan.
Kabar penemuan bangunan kuno tersebut kemudian didengar Polsek Puncu. Selang beberapa saat, petugas kepolisian mendatangi lokasi penemuan dan meminta agar penggalian pasir dihentikan.
"Sebenarnya bangunan kuno ini ditemukan sejak beberpa hari lalu. Namun baru sekarang hal tersebut diketahui oleh pihak kepolisian," ujar Keces (50), warga sekitar.
Anehnya lagi, dikabarkan ada seorang warga yang mencoba membawa pulang salah satu batu bata tersebut ke rumahnya. Namun sial, ternyata cucu orang yang membawa batu bata kuno tersebut tiba-tiba kejang seperti kesurupan.
Begitu batu bata tersebut dikembalikan ke tempat asalnya, barulah cucu warga tersebut bisa kembali sembuh dari sakitnya dan normal seperti sedia kala. Karena dianggap sebagai tempat sakral, kemudian beberapa warga ada yang memberi sesajen dan melakukan ritual kejawen di lokasi penemuan situs. (fat/fat)
Sumber
Tidak ada komentar