Dalang Ki Enthus Susmono saat memainkan wayang golek dengan lakon "Kisah Abunawas" di Tegal, Jawa Tengah. (ANTARA/Oky Lukmansyah)
Solo (ANTARA News) - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) akan merayakan Dies Natalis ke-54 dengan menggelar pertunjukan Wayang Santri berjudul "Sang Pencerah" yang akan dibawakan oleh dalang kondang asal Tegal, Ki Enthus Susmono, pada Jumat (19/10).
Menurut panitia Dies Natalis ke-54 UMS, Honggo Utomo, di Solo, Rabu, dalam pertunjukan selama sekitar dua jam Ki Enthus Susmono akan menuturkan kisah perjuangan pendiri Muhammadiyah, KH. Ahmad Dahlan dan kawan-kawan seperjuangannya.
Pertunjukan Wayang Santri itu juga akan menghadirkan sosok KH. AR. Fakhrudin dalam dialog imaginer yang segar namun penuh makna, tambahnya.
Alur cerita, lanjut dia, akan dibuat tumpang tindih melintas batas kurun waktu dengan sosok-sosok seperti KH. Ahmad Dahlan dan KH. AR.Fakhrudin sebagai tokoh utama.
"Kerinduan masyarakat akan sosok KH. AR. Fakhrudin akan sedikit terobati ketika pertunjukan dimulai," katanya serta menambahkan pertunjukan Wayang Santri akan dikemas dalam media tiga dimensi dengan iringan gamelan dan musik bernuansa Islam.
Ki Enthus Susmono, kata dia, sengaja menempatkan awal dialog imaginer dengan KH. AR.Fakhrudin agar Wayang Santri ini tidak hanya merekonstruksi masa pendirian organisasi Muhammadiyah namun juga menampilkan dinamika organisasi Islam itu setelah masa pembentukan.
Ia menjelaskan, secara garis besar penggarapan alur cerita "Sang Pencerah" versi Wayang Santri adalah rangkaian perjalanan dan perjuangan KH. Ahmad Dahlan dalam melakukan pembaruan Islam di Indonesia.
Setelah pertunjukan "Sang Pencerah" usai, masyarakat yang hadir masih bisa menikmati pergelaran wayang kulit semalam suntuk dengan cerita "Dewa Ruci" bersama dalang Ki Enthus Susmono, demikian Honggo Utomo.
Sumber
Tidak ada komentar