KOMPAS/IST
Hanung-Soekarno
JAKARTA, KOMPAS.com — Kisah sang proklamator sekaligus Presiden ke-1 RI Soekarno memang selalu menarik untuk diikuti. Setelah banyak buku yang mengisahkan perjalanannya, kini Raam Punjabi, Hanung Bramantyo, dan Rachmawati Soekarnoputri tergerak untuk memvisualisasikan kisahnya ke dalam film layar lebar.
Tidak mudah memang merumuskan kisah hidup Soekarno dalam sebuah film yang menarik dan tidak lepas dari fakta sejarah yang ada. Hanung Bramantyo pun mengakui hal tersebut. Butuh waktu enam bulan untuk menggodok skenario dengan melibatkan penulis dan ahli sejarah.
"Pengerjaan skenario di Bogor, kita melibatkan sejarawan dari Yayasan Pendidikan Soekarno, ada sejarah independen," kata Hanung saat melakukan jumpa pers di Gedung Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Selasa (18/12/2012) malam.
Nantinya, film ini akan dipecah menjadi dua bagian, yakni Soekarno: Indonesia Merdeka dan Soekarno: Hari-hari Terakhir. Saat ini Hanung dan tim sedang fokus untuk pengerjaan film pertama yang berlatar cerita kehidupan Soekarno mulai dari tahun 1920-an hingga detik-detik kemerdekaan Republik Indonesia.
Bukan hanya tentang perjuangan, bumbu cinta antara Soekarno dengan Inggit dan Fatmawati juga ikut menambah gimmick film tersebut. Menurut Hanung, sampai saat ini belum ditentukan siapa yang akan memerankan tokoh bangsa dan pahlawan-pahlawan lainnya.
Rencananya, film Soekarno: Indonesia Merdeka ditayangkan pada Agustus 2013 sekaligus kado ulang tahun kemerdekaan ke-68 Republik Indonesia nanti. Diharapkan lewat film ini masyarakat bisa lebih terinspirasi dan ikut bangga bahwa Indonesia punya tokoh seperti Soekarno.
"Indonesia punya orang seperti beliau, sayangnya enggak ada di bioskop kita. Seumur saya saat nonton G-30-S PKI, lihat sosok Bung Karno, tapi bukan itu yang saya inginkan," keluh Hanung saat bercerita latar ketertarikannya mengerjakan film Soekarno.
Tidak ada komentar