Seorang pria mengamati Samsung UHDTV 110 inci, yang merupakan televisi dengan layar terbesar di dunia, di stan Samsung dalam pameran elektronik IFA di Berlin, Jerman, Kamis (5/9). REUTERS/Fabrizio Bensch
TEMPO.CO, California- Secanggih apa layar elektronik yang Anda kenal? Para peneliti dari Henry Samueli School of Engineering and Applied Science dari Universitas California mengembangkan teknologi layar elektronik yang transparan dan elastis atau elastic organic light-emitting device (OLED) yang bisa diregangkan berulang kali, dilipat, dan dipuntir. Meski mendapatkan perlakuan ekstrem, material itu tak kehilangan kemampuannya dan bisa kembali ke bentuk aslinya.
Teknologi OLED sendiri sudah digunakan pada layar telepon seluler pintar dan televisi. Material OLED elastis yang dikembangkan oleh tim Universitas California ini menjadi pionir teknologi layar lipat dan melar pada ponsel terbaru dan peralatan elektronik lainnya, aplikasi pada pakaian, pelapis dinding yang berpendar, alat-alat kesehatan, dan aplikasi lainnya.
"Material yang kami kembangkan bisa jadi basis mekanisme elektronik yang bisa melar untuk peralatan konsumen," kata Qibing Pei, profesor teknik material yang ikut mengawasi penelitian tersebut. Jika digabungkan dengan teknologi transistor elastis setipis lembaran film, Pei yakin bahwa material OLED yang tak lebih tebal dari kertas pelapis dinding itu akan menjadi bahan yang berharga. "Material ini memberikan para perancang elektronik dimensi lain untuk dieksploitasi," katanya.
Penelitian ini dipimpin oleh murid Pei, Jiajie Liang, dan sudah dipublikasikan dalam jurnal Nature Photonics. Dalam penelitian itu, material OLED diregangkan hingga 1.000 kali bahkan ditarik sampai 30 persen melebihi ukuran dan bentuk aslinya. Namun material itu masih bisa bekerja dengan sangat baik. Material itu masih bisa bekerja meski sudah diregangkan hingga dua kali ukuran aslinya. Selain itu, bisa dilipat 180 derajat dan dipuntir ke berbagai arah.
Kelebihan lainnya, material itu memiliki lapisan polimer elektrik yang bisa berpendar, terpasang di antara sepasang komposit elektroda elastis tembus pandang. Elektroda tersebut dibuat dari jalinan kabel perak berukuran nano yang digabungkan dengan polimer karet sehingga bisa tetap bekerja dalam suhu ruangan. Semua material itu bisa diregangkan, dilipat, dan dipuntir.
"Komposit elektroda yang kami produksi punya tingkat transparan tinggi, konduktivitas permukaan yang baik, bisa diregangkan dan halus--itu semua menjadi hal penting untuk memproduksi OLED elastis," kata Jiang.
Material OLED ini juga terdiri dari banyak piksel yang dibuat dengan menjalin elektroda perak berukuran nano, dengan pola bersilangan horizontal dan vertikal. Meski punya masa depan yang bagus, para peneliti menemukan bahwa material mereka punya kekurangan. "Kami masih bekerja untuk mencari tahu bagaimana melindungi material yang sensitif terhadap udara ini," kata Pei.
Sumber: Tempo
Tidak ada komentar