Select Menu

ads2

Slider

Featured Post (Slider)

Rumah - Interior

Recent Comments

Kesehatan

Social Icons

google plus facebook linkedin

Artikel Popular

Portfolio

Motivasi Kerja

Travel

Performance

Cute

My Place

Motivasi Kerja

Racing

Videos

» » Berkelit dari Office Politics
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama



Jika politik kantor membudaya di tempat kerja dan Anda bukan tipe pemberani, bagaimana mengatasinya?

Politik kantor atau office politics  secara sederhana adalah perbedaan antara individu-individu di sebuah tempat kerja (kantor). Biasanya ini terjadi karena munculnya konflik kepentingan. Satu individu tidak suka ada pihak lain yang hobi “melobi” atasan, pihak A tidak cocok dengan pihak B yang hobi melaporkan kesalahan individu lain, Si Badu dan kelompoknya tidak suka Si Bibi yang tega menyingkirkan individu lain, dan sebagainya. Politik kantor memang sangat subyektif dan informal, tapi merupakan fakta yang selalu terjadi. 

Bagaimana jika itu terjadi di depan mata kita, atau bahkan kita terlibat di dalamnya? Tak perlu takut. Ingat, seseorang yang mampu mendaki karier hingga ke level top manajer  biasanya adalah mereka yang mampu menghadapi dan menyelesaikan politik kantor dengan cara yang tepat dan bijak. Nah, berikut adalah tujuh hal yang patut Anda lakukan menghadapi deraan politik kantor:

Langkah 1

Anda (Selalu) Punya Pilihan 

Reaksi paling umum saat menghadapi politik kantor biasanya hanya dua, menghadapinya atau menghindarinya.

Reaksi ini merupakan reaksi normal ketika manusia harus menyelamatkan diri. Namun, insting semata tak cukup. Melawan atau bertahan biasanya akan memicu resistensi terhadap apa yang hendak Anda lakukan, sementara reaksi kabur hanya akan membuat Anda mendapat label sebagai tidak bertanggungjawab, dan keduanya sangat tidak bagus untuk karier Anda di kemudian hari. Yang pasti, Anda punya pilihan dan pilihan ini sebaiknya benar-benar diperhitungkan sebelum Anda membuat keputusan.

Langkah 2

Tahu Apa yang Anda Lakukan 

Ketika konflik muncul, sangat mudah untuk terjebak hanya memandang perbedaan semata. “Ah, dasar Si Badu memang suka fitnah!” begitu kata lawan Badu. Ini yang disebut pendekatan defensif, dan jika ini yang Anda lakukan, besar kemungkinan Anda justru akan mendapat resistensi baru dari pihak lain.

Nah, salah satu jalan keluar untuk mengatasi konflik ini adalah fokus pada kepentingan kantor (bisnis/pekerjaan). Diskusikan pro dan kontranya. Setiap orang di dalam perusahaan pasti menginginkan usaha atau pekerjaan berjalan lancar, bukan? Jika tujuan ini gagal, maka tak seorang pun yang bakal menang. Intinya, mengalahlah untuk kepentingan yang lebih besar.

Langkah 3

Buang Rasa Tak Berdaya 

Tak semua hal bisa Anda tangani di kantor Anda, kecuali Anda CEO -nya. Namun, ketika politik kantor muncul, kenyataan yang muncul adalah perasaan tak berdaya dan kemarahan karena tidak bisa melakukan apa-apa untuk mengatasinya. 

Nah, daripada merasa menjadi korban atau marah pada keadaan, sebaiknya fokus pada hal-hal yang bisa Anda lakukan saja. Misalnya, tetap bekerja seperti biasa dan tetap berkomunikasi dengan semua individu. Ini merupakan cara paling baik untuk mengatasi perasaan ‘tidak berdaya’ yang Anda alami. Ini juga akan membuang perasaan bahwa Anda menjadi korban. Pihak lain juga akan melihat betapa Anda masih sanggup melakukan hal-hal seperti biasa di tengah masalah yang tengah Anda hadapi. Anda pun akan mendapat apresiasi karena dianggap mau mengerti dan berpikir positif.

Langkah 4

Bersikap Netral

Ketika terjadi politik kantor, sangat mungkin Anda terjebak di antara dua kekuatan. Anda terdepak ke kiri dan ke kanan sementara mereka masing-masing mencari cara untuk mempertahankan posisi mereka masing-masing. Jika ini yang terjadi, cobalah fokus pada tujuan perusahaan seperti pada langkah 2. Hindari bersikap partisan atau memihak salah satu figur, sekalipun Anda sebetulnya lebih suka pada salah satu figur. Tetaplah berkomunikasi seperti biasa dengan mereka. Dengan bersikap netral, Anda akan mampu membantu mecari solusi secara obyektif. Anda juga akan lebih dipercaya leh kedua pihak.

Langkah 5

Kinerja Tetap yang Utama

Dalam organisasi atau institusi apapun, kita hanya akan bisa berkembang dan eksis bila mempunyai kontribusi yang signifikan. Intinya, kemampuan atau kinerja seseorang itu tidak bisa direkayasa. Jika seseorang hanya mampu untuk melakukan satu pekerjaan, maka jangan berharap ia bakal bisa melakukan tiga pekerjaan, dan seterusnya.

Jadi, yang paling penting adalah kemampuan atau kinerja. Tanpa ini, maka kemampuan ‘politis’ sehebat apapun akhirnya tetap tidak akan membuat kita sukses dalam karier. Setelah aspek kemampuan terpenuhi, Anda tinggal menambah porsi interaksi dan berkomunikasi dengan pihak lain. Tentu dengan cara yang sehat, bukan dengan jalan bergosip atau menyalahgunakan jabatan.

Langkah 6

Don’t Get Personal

Pada saat terjadi konflik akibat politik kantor, yang terjadi adalah Anda marah kepada seseorang. Manusia memiliki kecenderungan untuk mengingat-ingat momen ketika mereka dihina atau dipermalukan. Dan niat untuk mempermalukan balik biasanya muncul, entah sekarang atau kelak.

Anda merasa sangat ingin memberi pelajaran pada orang tersebut. Tapi, sebaiknya cukup sampai di situ, tak meneruskan perasaan marah dan dendam.

Ada beberapa alasan. Yang pertama, Anda harus membangun jaringan dengan semua pihak, bahkan dengan orang yang kini menjadi lawan politik Anda. Dan ini tak bakal bisa Anda lakukan jika Anda masih menyimpan memori tersebut. Alasan kedua kenapa Anda harus menahan diri adalah demi kepentingan karier Anda. Ada beragam parameter untuk memberikan promosi kepada seseorang. Jika Anda dianggap tak bisa bekerjasama, maka jangan berharap promosi datang. Kecuali Anda memang sudah tidak lagi peduli dengan karier Anda.

Langkah 7

Win-win Solution

Seperti sudah disebut di atas, politik kantor terjadi karena adanya konflik kepentingan. Anda tak ingin orang lain memang, dan sebaliknya. Nah, cobalah untuk mengubah peta itu menjadi, “Bagaimana caranya kita bisa sama-sama menang?” Tak ada orang yang mau kalah, itu sudah bawaan manusia. Jadi, berpikir tentang win-win solution  merupakan strategi yang paling tepat untuk memenagkan konflik.

Hasto Prianggoro/berbagai sumber

About Unknown

Beritabuzz.blogspot.com merupakan salah satu divisi pengembangan Portal Online Pengetahuan Umum dari Kios Buku Gema (Gemar Membaca)™.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar

Leave a Reply