Sekarang, hujan turun bukan cuma deras dan keras. Tapi, intensitasya lama dan bisa menimbulkan genangan air cukup tinggi di atas jalanan alias banjir.
Kondisi ini memaksa pemilik motor tetap waspada. Apalagi motor rentan air yang dapat menyebabkan pengapian ngeground, gas bakar bercampur air atau komponen selip karena kebasahan.
Biar enggak panik kalau mogok di jalan, nggak ada salahnya menyiapkan jurus tips P3K alias Pertolongan Pertama Pada saat Kebasahan. Seperti berikut ini :
TIUP LUBANG COP BUSI
Komponen pengapian yang paling rawan cipratan air dan banjir adalah busi. Apalagi posisinya ada di luar dan hanya dibukus cop busi yang didesian kedap air. Di motor bebek dan skubek ada di bawah, sedang untuk motor sport di atas.
Tapi, sekedap-kedapnya cop busi, kalau karetnya sudah getas bikin celahnya jadi rengang. Begitu kena cipratan air setrum di kabel busi sangat mungkin terhubung ke blok mesin atau ngeground. “Akibatnya jadi mogok," ujar Slamet Edi mekanik Selta Motor di Condet, Jakarta Timur.
Solusinya, cop busi dilepas dari kabel koil. Caranya dipelintir ke kiri. Kemudian tiup air yang membasahi. Termasuk tiup lubang cop businya.
KABEL KELISTRIKAN DITUTUP
Motor-motor yang masih terlidung cover bodi, kabel kelistrikan terbilang masih aman dari siraman dan guyuran hujan. Tapi, motor yang tampil naked atau setengah telanjang, pastikan soket-soket kabel pada terminal kelistrikan benar-benar aman dari genangan air. Hal itu juga pemicu motor mogok di jalan lantaran setrum korslet ke masa.
Biasanya kejadian ini sering terjadi pada motor-motor yang punya soket atau terminal kabel sangat dekat dengan sasis. Begitu setrum ngeground ke rangka atau mesin, motor pun mogok di jalan lantaran tidak ada setrum ke pengapian.
Biar tidak korslet, ada baiknya soket dan terminal diperkuat. Sekaligus diberi pelindung agar tidak mudah ngeground ketika kena air hujan.
SLANG PEMBUANGAN KARBU
Rupanya slang pembuangan dari karbu juga mengisap air. “Atau bahkan menarik butir-butir air atau uap saja. Akhirnya masuk ke dalam mangkuk karburator,” jelas Bule alias Samsuri, mekanik Pejuangan Motor Jakarta Barat.
Karena masuk ke dalam mangkuk karburator, sudah pasti air tadi diam di dasar mangkuk. Atau bahkan ikut terisap juga ke dalam silinder. “Awalnya mesin hanya mbrebet dan akhirnya mogok,” jelas mekanik yang sekarang gabung di ADR Speed itu.
Menghindari terjadinya isapan air, lebih baik posisi slang dinaikkan arahnya. Kalau di bebek, biasanya slang diikatkan pada kepala silinder. Tapi, kalau mau aman, sehabis libas genangan air, bensin di bak karbu dibuang lewat slang tadi.
SKUBEK JALAN DI TEMPAT
Setelah libas genangan air setinggi rumah CVT, jangan panik kalau skubek mendadak jalan di tempat meski mesin meraung. Gejalanya biasa timbul karena komponen pemindah daya terendam air yang masuk melalui filter udara CVT. Gerak V-belt selip dan membuat skubek enggan jalan.
Untuk membersihkannya tak harus bongkar CVT. Tunggu sesaat lalu komponen basah di dalam dapat dikeringkan dengan cara memanaskan motor sambil gas dibuka perlahan. "Kalau memang sudah agak kering, biasanya roda belakang ikutan berputar tanda V-belt sudah tidak masalah," wanti Abdul Syukur alias Adung, mekanik Honda BeAT Club Jakarta (HBCJ). Kalau tetap selip, air harus dibuang lewat pembuangan.
KAIN KERING
Lihat material kain memang biasa saja. Tapi, untuk kondisi musim hujan sangat membantu. Dapat menolong saat mogok di jalan. Apalagi kalau ada komponen yang korslet akibat tersiram air hujan atau habis lewat genangan banjir.
Kain lap kering yang tersedia di dalam bagasi sangat membantu untuk mengeringkan air yang menempel. Bisa menyerap dan mengeringkan dengan singkat.
Dibanding lap dari bahan kulit, kain tetap lebih murah dan lebih efektif menyerap air. So, jangan ketinggalan.
SLANG VENTILASI SKUBEK
Posisi slang ventilasi udara girboks skubek, bebek dan sport rata-rata ada di atas, begitu juga arahnya. Meski di tempatkan di area paling aman, bukan jaminan kalau oli girboks aman dari ancaman genangan air.
Contoh di Honda BeAT atau Vario yang slang ventilasinya ada di atas rumah CVT. Slang itu hanya diselipkan pada boks filter udara tanpa diikat kuat. Karena posisinya di girboks dan cuma diselipkan, begitu copot atau bocor karena usia pakai, air mudah masuk ke ruang oli. Pelumas jadi tercampur oli yang ditandai perubahan warna oli jadi putih susu.
BUANG AIR DI CVT
Untuk memastikan air masuk di dalam rumah CVT, bisa dilacak dari lubang pembuangan air. Misal di Suzuki Spin 125 dapat dibuktikan dengan membuka baut 8 berwarna terang (krom). "Air dapat dengan mudah mengalir keluar," imbuh Adung yang juga mekanik bengkel resmi Honda. Lho? Kok bisa tahu.
Beda lagi lubang pembuangan air di Yamaha Mio atau Honda Vario. Keduanya tak pakai baut khusus, tapi didukung pipa L yang ditutup ulang pakai slang buntu. Jika warna slang berubah dari bening, akan ketahuan ada air atau tidak hingga mudah untuk segera dibersihkan.
PERALATAN BANJIR
Memang kita tidak mau terhadang banjir. Tapi, jika terpaksa harus melewati banjir atau genangan air dan mengakibatkan mesin motor mati, harus sedia peralatan darurat.
Seperti kunci busi, ampelas, obeng plus-minus, tang dan kunci ring-pas yang biasa dipakai dan selalu ada di kotak bagasi. Tidak lupa juga tentunya mempersiapkan selalu kain lap kering untuk mamaksimalkan pekerjaan.
Selain itu tadi, peralatan lain yang tidak kalah penting dan perlu disiapkan adalah jas hujan. Kantung plastik, lem sealer, isolasi, kawat dan cable tie. Semua itu bisa dikemas dalam satu kantung kecil. Lalu taruh di bawah jok atau dalam tas. Nggak terlalu repot juga kan.
Jika mogok kena banjir, yang pertama kali dilakukan yaitu buka busi lebih dulu. Biasanya terkena basah lantaran cup busi sudah mengeras. Solusinya bisa dikeringkan dengan cara meniupnya.
Penulis : kR15 | Teks Editor : Nurfil | Foto : Endro
Tidak ada komentar