Ilustrasi - google.co.id
Jakarta (ANTARA News) - British Museum membantu mengembalikan 843 artefak ke Afghanistan setelah hampir 20 tahun hilang atau diselundupkan ke luar negeri.
Benda-benda yang dikembalikan itu termasuk Begram Ivories yang ada pada pameran British Museum's Afghanistan pada 2011, dan sebuah patung Buddha. Kedua benda itu dicuri dari Museum Nasional Afghanistan saat perang saudara dan diperjualbelikan di pasar gelap.
Semua artefak diperiksa oleh para ahli di British Museum. Menjelang kepulangan, artefak-artefak itu disimpan di sana. Artefak itu disita oleh petugas bea cukai dan Unit Benda Seni dan Antik Kepolisian Metropolitan.
Benda-benda lainnya, beberapa di antaranya diselamatkan perorangan, antara lain ukiran dari Zaman Perunggu dan koin-koin Islam dari Abad Pertengahan.
"Kembalinyai benda-benda itu merupakan hasil dari dialog berkelanjutan antara institusi kebudayaan kami juga dukungan pemerintah, untuk mengidentifikasi dan menjaga benda-benda koleksi nasional Afghanistan yang hilang secara ilegal selama tahun-tahun konflik," kata Direktur British Museum Neil MacGregor.
Atas bantuan Angkatan Udara, artefa itu diterbangkan menuju Kabul melalui pangkalan angkatan darat di Helmand.
Lebih dari dua pertiga benda seni nyang dipamerkan di Museum Nasional di Kabul dicuri atau dihancurkan saat perang saudara berlangsung pada tahun 1990an.
"Saya berpikir siapa saja akan melakukan hal yang sama kepada kami bila kami menderita bencana besar atau krisis," kata St John Simpson dari British Museum. (nta)
Tidak ada komentar