ilustrasi pengguna BlackBerry (ANTARA/Rosa Panggabean)
Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan keuangan asal Inggris, Thames River Capital Ltd. menyiapkan rencana terburuk sebagai pelanggan Research In Motion (RIM): pelapasan ketergantungan terhadap layanan BlackBerry bagi pegawai.
Kepala Infrastruktur Thames River Capital, Robert Cockerill, seperti dikutip Bloomberg, memberikan ponsel pintar yang didominasi BlackBerry, kepada sekitar 140 dari 170 pegawainya.
Thames River Capital, menurut Cockerill, telah menggandeng pengembang perangkat lunak asal California AS, MobileIron Inc., untuk mengelola dan melindungi data pada perangkat genggam pegawai seperti ponsel pintar dan tablet.
"Ada risiko ketika membeli RIM, tapi jika Anda mempunyai dukungan tepat, tidak menjadi masalah," kata Cockerill.
Firma hukum berbasis di London, Norton Rose, telah menggunakan layanan MobileIron pada iPhone dan iPad yang digunakan pegawainya.
Kedua produk Apple itu merupakan perangkat komunikasi kedua setelah BlackBerry yang digunakan oleh enam ribu karyawan Norton Rose.
Salah satu pemimpin Norton Rose, Vlad Botic, mengatakan firma hukumnya telah mencari alternatif perangkat dan layanan selain produk RIM meskipun masih menggunakan BlackBerry.
"Masalah BlackBerry, yang memuncak ketika layanan data menurun, dipecahkan dengan satu-satunya jalan, perangkat baru," kata Botic.
Saham RIM terjun lebih dari 70 persen sejak 2011 dan terperosok 19 persen pada 29 Juni setelah perusahaan asal Kanada itu mengumumkan kerugian kuartal dan penundaan BlackBerry 10.
Bloomberg menyebut sejumlah pelanggan RIM merancang rencana cadangan meskipun produsen BlackBerry itu telah membangun infrastruktur guna memastikan keberlangsungan layanan. (I026)
Tidak ada komentar