Candi Borobudur (delightwisata.com)
Candi Borobudur sudah menjadi situs warisan dunia oleh UNESCO. Kemegahan Candi Borobudur akan membuat semua orang takjub. Akan tetapi, tahukah Anda bagaimana Candi Borobudur dibangun dan ajaran di dalamnya?
Candi Borobudur adalah Candi Buddha terbesar yang dibangun pada abad ke-8 oleh Raja Samaratungga dari Dinasti Syailendra. Candi borobudur terletak di Magelang, atau sekitar 40 km dari Yogyakarta. Bagi para traveler, Candi Borobudur adalah objek wisata yang menarik dan unik. Selain mengagumi arsitekturnya, Candi Borobudur adalah tempat yang sempurna untuk melihat sunrise dan sunset.
Candi Borobudur didirikan di atas bukit dan memiliki luas 123 x 123 meter persegi. Dengan total tinggi candi 34,5 meter, tidak heran UNESCO menyabetnya sebagai warisan dunia. Candi ini memiliki 1 stupa induk, 72 stupa terawang dan 504 patung Budha. Selain itu, ada ribuan relief yang tersusun dalam panel-panel di Candi Borobudur, yang menggambarkan kisah, agama, atau pun sejarah dari masa lampau.
Candi Borobudur yang nampak dari kejauhan (Angela Jennifer Aroemrasni/dtraveler)
Candi Borobudur memiliki 10 tingkat dan 3 tingkatan dari ajaran agama Buddha. 3 tingkatan tersebut yakni, tingkatan pertama Kamadhatu atau dunia nafsu. Di tingkatan ini manusia masih dipengaruhi oleh nafsu dan hal-hal negatif. Tingkatan kedua, Rupadhatu atau dunia terbentuk, yang artinya manusia telah mampu mengendalikan dirinya dari segala nafsu. Tingkatan terakhir, Arudaphatu atau dunia tanpa bentuk, yang berarti, manusia tidak lagi mengejar keinginan-keinginan manusiawi.
Konon, Candi Borobudur dibangun selama lebih dari 50 tahun! Arsitek yang merancangnya adalah Gunadharma. Dibutuhkan lebih dari 2 juta balok batu vulkanik untuk membangun Candi Borobudur. Batu-batu tersebut, diambil dari sungai yang berada di sekitar Candi Borobudur. Uniknya, saat itu mereka tidak menggunakan lem perekat, semen, atau sejenisnya. Teknik yang menarik untuk mengunci bebatuan tersebut menjadi rekat dan tahan selama berabad-abad adalah 'Kunci L'.
Perhatikanlah setiap pijakan Anda di Candi Borobudur. Bebatuannya tidak berbentuk seperti keramik yang tersusun kotak-kotak. Akan tetapi, bebatuannya membentuk huruf 'L'. Sebuah metode luar biasa yang telah ditemukan berabad-abad silam.
Bentuk candi yang sempurna (Angela Jennifer Aroemrasni/dtraveler)
Tanah sebagai pondasi Candi Borobudur dibagi menjadi 2, yaitu tanah asli dan tanah urug atau buatan. Pembuatan tanah urug disesuaikan dengan bentuk candi. Perhitungan setiap inci pembangunan candi pun dilakukan dengan tepat dan akurat. Maka dari itu, Gunadharma bisa dibilang sebagai arsitek yang handal sekaligus ilmuwan fisika yang jenius.
Ada yang mengatakan, pembuatan Candi Borobudur dibantu oleh mahluk luar angkasa atau alien. Akan tetapi, pembuatan Candi Borobudur lebih mengarah kepada ilmu pengetahuan yang menakjubkan. Teknologi pembuatan Candi Borobudur di masa lampau, menjadi bukti betapa hebatnya bangsa ini.
Silakan berkunjung ke Candi Borobudur, untuk melihat keindahannya, ajaran-ajaran di dalamnya, serta mempelajari bentuk bangunannya yang sempurna.
Tidak ada komentar