Foto: Tamam Mubarrok
Mojokerto - Tim Penelitian Arkeologi Terpadu Indonesia (PATI), menemukan kanal saluran air zaman Kerajaan Majapahit di Trowulan, Mojokerto. Kanal itu menghubungkan tempat pemandian di situs Sumur Upas Candi Kedaton dengan tempat pemukiman penduduk di zaman Kerajaan Majapahit.
Tim ini terdiri dari dosen dan mahasiswa arkeolog dari empat universitas negeri. Empat universitas itu diantaranya Universitas Indonesia (UI), Universitas Gajah Mada (UGM), Udayana dan Universitas Hasanuddin (Unhas).
Penelitian yang dilakukan tim PATI berada di 4 tempat. Masing-masing di sekitar situs Sumur Upas Candi Kedaton, Situs Lantai Segi Enam, halaman Pusat Informasi Majapahit (PIM), serta percandian di Desa Nglinguk Kecamatan Trowulan.
Khusus di sekitar situs Candi Kedaton Sumur Upas, ditemukan tumpukan bata merah di kedalaman sekitar 2 meter dari permukaan tanah. Tim peneliti yang melibatkan mahasiswa sejumlah perguruan tinggi itu, menduga bangunan itu merupakan kanal air di masa Kerajaan Majapahit silam.
Menurut Manajer Ekskavasi penelitian, Cecep Eka Permana, penemuan ini memperkuat asumsi jika situs Candi Kedaton Sumur Upas merupakan pusat sistem pengairan di masa Kerajaan Majapahit. Sedangkan tumpukan batu dan bata merah, merupakan kanal air penghubung ke permukiman warga.
"Luar biasa pengairan zaman Majapahit dahulu. Kanal air dibangun dengan tumpukan bata seperti yang dilakukan zaman modern sekarang," kata Ecep saat ditemui di lokasi penelitian.
Namun, kesimpulan awal ini masih perlu diteliti lagi. Temuan ini juga dikaitkan dengan temuan tumpukan bata merah di sisi selatan situs Lantai Segi Enam. Ekskavasi ini akan dilakukan hingga hari Selasa (25/9/2012) mendatang. (fat/fat)
Sumber
Tidak ada komentar