Oleh Aji Wihardandi
Sebuah studi yang dilakukan oleh para ahli di Universitas British Columbia di Kanada menemukan bahwa perubahan iklim memicu perubahan ukuran ikan di lautan secara global menjadi lebih kecil. Temuan ini dimuat dalam jurnal Nature Climate Change tanggal 30 September silam. Perubahan ukuran ikan ini, terutama terjadi di perairan yang lebih hangat kurang kandungan oksigennya.
Metode yang digunakan oleh para ahli untuk mengungkapkan fakta ini adalah penggunaan komputer untuk modeling pengukuran 600 spesies ikan di perairan di seluruh dunia, dan hasilnya cukup mengejutkan. Para ahli menemukan bahwa berat badan ikan akan semakin berkurang antara 14 hingga 20% antara tahun 2000 hingga 2050 mndatang, terutama untuk ikan di daerah tropis yang dinilai paling terdampak perubahan iklim.
“Kami cukup terkejut melihat berkurangnya ukuran ikan secara signifikan ini,” ungkap William Cheung, seorang asisten profesor dari UBC yang memimpin penelitian ini. “Ikan laut secara umum dikenal merespons terhadap perubahan iklim melalui perubahan distribusi spesies ke berbagai wilayah. Namun dampak yang tidak terduga dan terbesar adalah pengaruh perubahan iklim pada ukuran tubuh menunjukkan bahwa kita mungkin kehilangan potongan besar teka-teki dari dampak perubahan iklim di laut.”
Penelitian ini adalah penelitian pertama yang dilakukan dalam skala global untuk mengukur pengaruh perubahan iklim terhadap pertumbuhan ikan, terutama terkait ide dasar bahwa pertumbuhan ikan sangat tergantung suplai oksigen, yang sebelumnya dipelopori oleh peneliti bernama Daniel Pauly, salah satu anggota dalam penelitian ini juga.
“Kondisi alam yang lebih panas, dan kandungan oksigen yang berkurang di lautan akibat perubahan iklim, akan membuat ikan-ikan ini semakin sulit mendapat oksigen cukup untuk tumbuh, artinya mereka akan berhenti tumbuh lebih cepat,” ungkap Pauly.
Penelitian ini juga memfokuskan pada upaya untuk menekan emisi karbon dan membangun strategi untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, serta meminimalisir dampak perubahan ini terhadap ikan di lautan karena hal ini mempengaruhi ketersediaan sumber protein dan ekosistem laut.
William W. L. Cheung, Jorge L. Sarmiento, John Dunne, Thomas L. Frölicher, Vicky W. Y. Lam, M. L. Deng Palomares, Reg Watson, Daniel Pauly. Shrinking of fishes exacerbates impacts of global ocean changes on marine ecosystems. Nature Climate Change, 2012; DOI:10.1038/nclimate1691
Sumber
ilustrasi - google.co.id
Sebuah studi yang dilakukan oleh para ahli di Universitas British Columbia di Kanada menemukan bahwa perubahan iklim memicu perubahan ukuran ikan di lautan secara global menjadi lebih kecil. Temuan ini dimuat dalam jurnal Nature Climate Change tanggal 30 September silam. Perubahan ukuran ikan ini, terutama terjadi di perairan yang lebih hangat kurang kandungan oksigennya.
Metode yang digunakan oleh para ahli untuk mengungkapkan fakta ini adalah penggunaan komputer untuk modeling pengukuran 600 spesies ikan di perairan di seluruh dunia, dan hasilnya cukup mengejutkan. Para ahli menemukan bahwa berat badan ikan akan semakin berkurang antara 14 hingga 20% antara tahun 2000 hingga 2050 mndatang, terutama untuk ikan di daerah tropis yang dinilai paling terdampak perubahan iklim.
“Kami cukup terkejut melihat berkurangnya ukuran ikan secara signifikan ini,” ungkap William Cheung, seorang asisten profesor dari UBC yang memimpin penelitian ini. “Ikan laut secara umum dikenal merespons terhadap perubahan iklim melalui perubahan distribusi spesies ke berbagai wilayah. Namun dampak yang tidak terduga dan terbesar adalah pengaruh perubahan iklim pada ukuran tubuh menunjukkan bahwa kita mungkin kehilangan potongan besar teka-teki dari dampak perubahan iklim di laut.”
Penelitian ini adalah penelitian pertama yang dilakukan dalam skala global untuk mengukur pengaruh perubahan iklim terhadap pertumbuhan ikan, terutama terkait ide dasar bahwa pertumbuhan ikan sangat tergantung suplai oksigen, yang sebelumnya dipelopori oleh peneliti bernama Daniel Pauly, salah satu anggota dalam penelitian ini juga.
“Kondisi alam yang lebih panas, dan kandungan oksigen yang berkurang di lautan akibat perubahan iklim, akan membuat ikan-ikan ini semakin sulit mendapat oksigen cukup untuk tumbuh, artinya mereka akan berhenti tumbuh lebih cepat,” ungkap Pauly.
Penelitian ini juga memfokuskan pada upaya untuk menekan emisi karbon dan membangun strategi untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, serta meminimalisir dampak perubahan ini terhadap ikan di lautan karena hal ini mempengaruhi ketersediaan sumber protein dan ekosistem laut.
William W. L. Cheung, Jorge L. Sarmiento, John Dunne, Thomas L. Frölicher, Vicky W. Y. Lam, M. L. Deng Palomares, Reg Watson, Daniel Pauly. Shrinking of fishes exacerbates impacts of global ocean changes on marine ecosystems. Nature Climate Change, 2012; DOI:10.1038/nclimate1691
Sumber
Tidak ada komentar