Oleh Christina Andhika Setyanti
KOMPAS.com - Dalam rangka mewujudkan Indonesia sebagai pusat mode dunia di tahun 2025 mendatang, Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) kembali menyelenggarakan ajang fashion terbesar di Indonesia, yaitu Indonesia Fashion Week 2013 (IFW). Ajang ini akan digelar pada 14-17 Februari 2013 di Jakarta Convention Center.
"Adanya ajang IFW ini menunjukkan bahwa fashion bukan hanya milik kaum elit, tapi juga milik semua orang," ungkap Taruna K. Kusmayadi, Ketua Umum APPMI, saat konferensi pers di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (18/9/2012).
Tahun depan, IFW memantapkan diri menjadi bagian dari fashion week dunia. Hal ini ditandai dengan bergabungnya IFW dengan World Fashion Week yang berkantor pusat di New York, Amerika, dan International Fashion Week yang berpusat di Brisbane, Australia. Untuk itu IFW akan mengadopsi standar fashion week dunia, baik dalam segi skala pameran maupun kualitas produk seperti produk berkonten lokal namun berdesain global.
Senada dengan Taruna, Gusmardi Bustami, SH, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, mengungkapkan bahwa peningkatan inovasi berbagai produk lokal yang berselera global akan memberi peluang penguasaan pasar lokal.
Di tahun kedua ini, IFW masih menghadirkan empat elemen utama, yaitu fashion show, exhibition, talkshow, dan kompetisi. Namun, IFW akan menghadirkan tema yang berbeda, yaitu Avant Garde (cocktail and party) pada hari pertama, Muslim pada hari kedua, Men and Urban Contemporary pada hari ketiga, dan Casual Cutting Edge pada hari keempat.
Konsep baru IFW
Dalam penyelenggaraan mendatang, IFW juga akan menghadirkan konsep baru dalam beberapa segmennya. Segmen fashion show, misalnya, akan dibagi menjadi empat tipe, yaitu prime show (koleksi busana siap pakai karya desainer yang go international), semi prime (koleksi busana desainer muda berbakat), show tunggal (karya tunggal desainer Indonesia), dan non stop runways (fashion show non stop dari 30 desainer).
Konsep baru yang juga diusung oleh IFW adalah adanya zona baru yang menarik, yaitu starting point, concept point, dan green point. Starting point merupakan zona pameran para desainer untuk diproduksi dalam jumlah besar. Zona concept point akan memfasilitasi peserta pameran yang sudah memiliki konsep brand lengkap dari baju wanita, pria, dan aksesori, yang disiapkan untuk ekspor. Sementara green point merupakan zona pembelajaran akan produk fashion yang ramah lingkungan.
"Dalam beberapa tahun ke depan, Indonesia akan memasuki green industry di mana industrinya akan bergerak ke arah industri ramah lingkungan untuk menghasilkan green product," jelas Sakrie Widianto, staf ahli dari Kementerian Perindustrian. Yang tak kalah penting, IFW juga akan mengadakan dua jenis kompetisi, yaitu Indonesia Fashion Entrepreneur Competition, dan Indonesia Accessories Entrepreneur Competition, yang bertujuan melahirkan desainer aksesori yang kreatif, berkonsep, dan berjiwa bisnis.
Sumber
KOMPAS/PRIYOMBODO
Suasana stan peserta pameran yang menawarkan produk lokal pada acara Indonesia Fashion Week 2012 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (23/2/2012). Kegiatan tersebut sebagai upaya menumbuhkan kecintaan pada produk lokal dan mempromosikan produk Indonesia ke pasar internasional.
KOMPAS.com - Dalam rangka mewujudkan Indonesia sebagai pusat mode dunia di tahun 2025 mendatang, Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) kembali menyelenggarakan ajang fashion terbesar di Indonesia, yaitu Indonesia Fashion Week 2013 (IFW). Ajang ini akan digelar pada 14-17 Februari 2013 di Jakarta Convention Center.
"Adanya ajang IFW ini menunjukkan bahwa fashion bukan hanya milik kaum elit, tapi juga milik semua orang," ungkap Taruna K. Kusmayadi, Ketua Umum APPMI, saat konferensi pers di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (18/9/2012).
Tahun depan, IFW memantapkan diri menjadi bagian dari fashion week dunia. Hal ini ditandai dengan bergabungnya IFW dengan World Fashion Week yang berkantor pusat di New York, Amerika, dan International Fashion Week yang berpusat di Brisbane, Australia. Untuk itu IFW akan mengadopsi standar fashion week dunia, baik dalam segi skala pameran maupun kualitas produk seperti produk berkonten lokal namun berdesain global.
Senada dengan Taruna, Gusmardi Bustami, SH, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, mengungkapkan bahwa peningkatan inovasi berbagai produk lokal yang berselera global akan memberi peluang penguasaan pasar lokal.
Di tahun kedua ini, IFW masih menghadirkan empat elemen utama, yaitu fashion show, exhibition, talkshow, dan kompetisi. Namun, IFW akan menghadirkan tema yang berbeda, yaitu Avant Garde (cocktail and party) pada hari pertama, Muslim pada hari kedua, Men and Urban Contemporary pada hari ketiga, dan Casual Cutting Edge pada hari keempat.
Konsep baru IFW
Dalam penyelenggaraan mendatang, IFW juga akan menghadirkan konsep baru dalam beberapa segmennya. Segmen fashion show, misalnya, akan dibagi menjadi empat tipe, yaitu prime show (koleksi busana siap pakai karya desainer yang go international), semi prime (koleksi busana desainer muda berbakat), show tunggal (karya tunggal desainer Indonesia), dan non stop runways (fashion show non stop dari 30 desainer).
Konsep baru yang juga diusung oleh IFW adalah adanya zona baru yang menarik, yaitu starting point, concept point, dan green point. Starting point merupakan zona pameran para desainer untuk diproduksi dalam jumlah besar. Zona concept point akan memfasilitasi peserta pameran yang sudah memiliki konsep brand lengkap dari baju wanita, pria, dan aksesori, yang disiapkan untuk ekspor. Sementara green point merupakan zona pembelajaran akan produk fashion yang ramah lingkungan.
"Dalam beberapa tahun ke depan, Indonesia akan memasuki green industry di mana industrinya akan bergerak ke arah industri ramah lingkungan untuk menghasilkan green product," jelas Sakrie Widianto, staf ahli dari Kementerian Perindustrian. Yang tak kalah penting, IFW juga akan mengadakan dua jenis kompetisi, yaitu Indonesia Fashion Entrepreneur Competition, dan Indonesia Accessories Entrepreneur Competition, yang bertujuan melahirkan desainer aksesori yang kreatif, berkonsep, dan berjiwa bisnis.
Sumber
Tidak ada komentar