Select Menu

ads2

Slider

Featured Post (Slider)

Rumah - Interior

Recent Comments

Kesehatan

Social Icons

google plus facebook linkedin

Artikel Popular

Portfolio

Motivasi Kerja

Travel

Performance

Cute

My Place

Motivasi Kerja

Racing

Videos

» » Unikom Kembangkan Robot Bantu Orang Cacat
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Image: corbis.com
BANDUNG - Robot yang dapat membantu kehidupan manusia bukan lagi hanya dalam film. Kenyataannya, robot memang dapat mempermudah kehidupan manusia.

Salah satunya robowaiter atau robot pelayan yang dipertandingkan dalam kontes robot internasional di Trinity College, Hartford, Connecticut, Amerika Serikat (AS), belum lama ini. Tim Universitas Komputer Indonesia (Unikom), Bandung, yang ikut tampil dalam kontes tersebut mengaku siap mengembangkan robowaiter. Dengan penyempurnaan, diharapkan robot ini dapat kembali menuai prestasi.

Sekadar mengingatkan, tiga robot Unikom yang dilombakan pada kontes itu mampu menyabet gelar juara. Robot DU99RWE menjadi juara satu pada kategori Robowaiter Advanced, robot DU99RWS-4 menjadi juara satu pada kategori Robowaiter Entry Level, serta robot DU99RWS menjadi juara dua pada kategori sama.

Menurut Ketua Tim Robot Unikom Yusrila Kerlooza, dalam kontes robot di Trinity College yang sudah berjalan selama 18 kali, kategori robot pelayan baru muncul tiga tahun lalu. Kategori ini muncul dilatari fakta bahwa banyak orang cacat yang kelaparan akibat pembantunya tidak datang melayani saat musim dingin datang di AS.

“Maka dibuatlah kategori robot pelayan dalam kontes robot internasional. Hal ini sangat baik karena pengembangannya bisa meringankan hidup manusia,” ujarnya dalam jumpa pers di Kampus Unikom, Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, kemarin.

Robot berukuran sekitar 20x20 cm ini bisa membantu keseharian orang cacat. Yusrila menceritakan, pada kontes itu, setiap robot harus bisa membawa piring yang berisi makanan dari satu meja ke meja lain. Arena lomba didesain seperti sebuah dapur, dilengkapi kulkas, meja, piring, kursi, dan boneka yang diibaratkan orang cacat.

“Robot yang berhasil memindahkan piring tanpa menabrak boneka, maka nilainya semakin bertambah besar,” jelasnya.

Menurut dosen pembina Taufiq N Nizar, pada kontes tersebut, dalam sebuah kulkas terdapat dua rak, yakni atas dan bawah. Di setiap rak ada satu buah piring berisi makanan. Dengan sensor suara, robot bisa membaca perintah, piring di rak mana yang harus diambil. “Kalau robot mendeteksi suara dengan frekuensi 3.500, dia akan mengambil piring di rak atas, jika frekuensi di atas 7.500, piring yang diambil robot ada di rak bagian bawah,” ungkapnya.

Untuk membuat robot pintar, tim robot Unikom tidak membuatnya dari bahan khusus. Namun mereka menggunakan bahan bekas, mulai dari roda mainan sampai CD room, sehingga biaya pembuatannya jauh lebih murah. “Ke depan tentu kami akan melakukan pengembangan dan penyempurnaan,” sambungnya. (masita ulfah/sindo) (//rfa)

Sumber

About Unknown

Beritabuzz.blogspot.com merupakan salah satu divisi pengembangan Portal Online Pengetahuan Umum dari Kios Buku Gema (Gemar Membaca)™.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar

Leave a Reply