Wanita di Lembah Baliem tampak menggunakan Noken
TRIBUNNEWS.COM JAKARTA- Tanggal 4 Desember 2012 ada 189 negara menyatakan Tari Saman menjadi harta tak benda, kemudian Subak, Bali. Kini, noken sebagai warisan dunia dari Papua.
Noken di ajukan ke Unesco bukan soal nilai tambah, melainkan fungsinya, "Bukan sekedar tempat membawa barang, tapi perekat sosial bagi manusia,".
Hal ini dutarakan Dra Diah Harianti M Psi mengutip pernyataan Wakil Menteri bidang kebudayaan, kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Wiendu Nuryanti, usai meluncurkan Indonesia Berkarakter, Sabtu malam ( 3/12/2012)
Sementara menurut penjelasan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Wiendu Nuryanti berkenaan dengan kegiatan Indonesia Berkarakter baru-baru ini, ingin mencoba menyeimbangkan antara kemampuan yang sifatnya nalar dengan kemampuan yang sifatnya budi,kreatifitas, estetika,dan etika. Cerdas saja tidak cukup tapi harus cerdas dan berbudi.
Maka kita mengangkat Indonesia berkarakter itu sebagai program dari direktorat pendidikan dan kebudayaan, direktorat internalisasi nilai, memasukkan nilai-nilai ke dalam sistem pendidikan, supaya pendidikan itu tidak orientasi penugasan saja tetapi juga olah hati, olah raga, olah nurani sehingga karakter itu menjadi kuat.
Apa sebenarnya fungsi yang membuat seorang anak murid itu sukses dan gagal. Fungsi pokoknya di mana ? kok ada yang gagal ada yang pinter ada yang sukses. Jawabannya ternyata adalah konsistensi berkarakter, konsistensi kreatifitas. Yang membuat sukses itu adalah social skill. Jadi kalau di dalam istilahnya bukan hanya IQ tapi EQ, bagaimana mengendalikan emosi, bagaimana berinteraksi dengan orang lain dengan manusia lain.
Karena itulah maka kita mencoba Indonesia Berkarakter ini sebagai program-program yang akan masuk ke dalam pendidikan.
Dalam konteks sosialisasi dan kampanye media saat ini menurut Diah Harianti, coba mengemas nilai-nilai yang ada dalam keseharian dalam berbagai bentukmedia, antara lain pembuatan file, penyusunan advertorial, bulletin, iklan layanan masyarakat, CD pemuata film-film documenter dan jingle Indonesia berkarakter.
“Selain itu disamping pembuatan produk-produk bertemakan Indonesia berkarakter, juga dilakukan upaya kampanye ke 5 provinsi di luar Jakarta seperi Palangkaraya, Palembang, Makassar dan Bali dengan melibatkan para remaja anak-anak sekolah SMP dan SMA serta beberapa guru pendamping.
Terkait Noken sebagai warisan dunia menurut Wakil Menteri bidang kebudayaan, kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Wiendu Nuryanti,
sudah di ajukan sejak 4 tahun lalu namun waktu itu belum lulus dan masih mendapat revisi.
Harus ada perbaikan, harus ada filmnya, harus lengkap, harus ada penjelasan-penjelasan ilmiahnya. Yang jelas nilai tambah itu penting. Misalnya sebelum di kasih ini (noken) harganya Rp. 500.000, dengan dikasih ini menjadi Rp. 5.000.000, berarti kan 10 kali lipat, jadi sentuhan noken bisa mendongkrak kesejahteraan masyarakat papua dengan 10 bahkan 100 nilai tambah.
Jadi kita ingin seniman-seniman itu, pemerintah akan memfasilitasi, misalnya noken, kita akan memfasilitasi, 1000 produksi pertama pemerintah yang akan membeli.
Dalam pembuatan noken yang kecil kalau fokus bisa satu dua hari kalau selang seling itu bisa 2 sampai 3 minggu. Tapi kalau yang besar ini bisa sampai 1 tahun 3 sampai 4 bulan. Noken ini disebut noken emas. Karena di buat dari anggrek hitam, anggrek coklat dan anggrek kuning. Di daerah pesisir juga orang Papua menggunakan noken, namun yang terbuat dari kulit kayu. Dan dari berbagai suku.
Sekarang ini orang lebih cenderung menggunakan kantong plastik daripada menggunakan noken. Karena lebih mudah di dapat. Maka dari itu perlu di lindungi oleh Unesco.
Noken di pakai juga untuk menggendong anak, karena ventilasi udaranya aman. Karena menggunakan daun-daun pandan dan daun-daun lainnya. Sehingga aman untuk bayi. Dan noken juga memperkuat otot anak ketika di dalam noken. Anak pun jarang sakit.
Sumber
Tidak ada komentar