Oleh Tri Agus Yogawasista
Saya bedakan antara Menjalankan Sepeda Motor dengan Mengendarai Sepeda Motor. Mengapa demikian ?. Sebagian besar pengguna Sepeda Motor di Jabodetabek, masih dalam taraf Menjalankan Sepeda Motor.
Beberapa kriteria Menjalankan Motor antara lain :
1. Logika tumpul
2. Egois
3. Mendapatkan SIM tidak melalui prosedur (SIM menembak)
4. Tidak mengetahui Peraturan lalulintas
5. Tidak mengutama Keselamatan, baik dirinya maupun orang lain
Kriteria Mengendarai Sepeda Motor :
1. Cerdas dan logik
2. Tenggang rasa
3. Cara mendapatkan SIM sesuai prosedur
4. Mengerti dan mengetahui dengan seksama Peraturan lalulintas
5. Mengutamakan Keselamatan pada dirinya dan orang lain
Di Indonesia, menggunakan sistem atau jalur sebelah kiri saat menjalankan kendaraan bermotor. Dalam kenyataan di lapangan banyak pengguna Sepeda Motor masih belum mempunyai “ilmu” dalam menggunakan Sepeda Motor; sebagai contohnya, waktu berbelok kekiri, pasti akan mengarah kekanan, belok ke kanan mengarah ke kanan hingga pengguna jalan di sebelah kiri akan kerepotan dan lain sebagainya.
Pada intinya, pengendara (mengendarai) mempunyai “ilmu” dalam sepeda motor seperti, mengerti rambu lalu lintas dan marka jalan serta perlu mengetahui teknik mengendarai dengan aman bagi dirinya dan orang lain.
1. Sepeda Motor
Setiap kita membeli sepeda motor akan selalu mendapatkan manualnya, namun kenyataannya banyak orang tidak membaca manual tersebut dengan seksama sebelum menggunakan.
Hal tersebut merupakan kebiasaan yang merugikan diri sendiri, hingga akan keluar sumpah serapah terhadap merek tertentu, pada hal dirinya tidak mengetahui dengan persis kriteria kendaraan yang dia miliki.
a. Sebelum menjalankan, alangkah baiknya gunakan starter manual, agar oli mengelumasi keseluruhan mesin.
Setiap kita membeli sepeda motor akan selalu mendapatkan manualnya, namun kenyataannya banyak orang tidak membaca manual tersebut dengan seksama sebelum menggunakan.
Hal tersebut merupakan kebiasaan yang merugikan diri sendiri, hingga akan keluar sumpah serapah terhadap merek tertentu, pada hal dirinya tidak mengetahui dengan persis kriteria kendaraan yang dia miliki.
a. Sebelum menjalankan, alangkah baiknya gunakan starter manual, agar oli mengelumasi keseluruhan mesin.
b. Setiap waktu tempat kunci kontak diberi dengan oli yang encer, biar tidak mudah karat atau macet.
c. Cek semua kendaraan dari ban depan – belakang, lampu sampai rem.
d. Siapkan Helm, Masker, Jaket dan Kaos Tangan.
e. Pada musim hujan
2. Keadaan rem depan dan belakang baik atau tidak. Paling lama seminggu sekali sepeda motor dicuci.
3. Cuci juga rantai bila perlu dengan minyak tanah atau cairan pembersih, bila sudah bersih disemprot dengan oli khusus (misalkan WD 40).
4. Tak lupa knalpot diberi oli bekas atau baru, untuk menjaga tidak mudah keropos. Persiapkan jas atau mantel hujan.
f. Menjalankan Sepeda Motor
Penggunakan persneling sebagai berikut :
2. Persneling 2 : Kecepatan 20 – 40 km/jam
3. Persneling 3 : Kecepatan 40 – 80 km/jam
4. Persneling 4 : Diatas 80 km/jam
g. Membuka gas secara halus atau pelan-pelan, hal ini juga akan mempengaruhi pemakaian BBM.
h. Gunakan persneling 1 saat jalan mendaki dan macet atau beban penuh.
i. Gunakan persneling 2 saat jalan menurun dan macet, hingga akan mengurangi laju kendaraan.
j. Gunakan panduan manual kendaraan bilamana untuk penggantian oli atau service berkala.
2. Pengendara
Utama bagi pengendara sepeda motor yang baik, mengerti arti rambu-rambu Lalu-Lintas maupun Marka di Jalan. Lebih baik lagi mengerti aba-aba Polisi saat lampu Lalin mati.
Di Indonesia, pemakaian jalan menggunakan jalan sebelah kiri, hingga perlu diketahui :
1. Biasakan untuk mengurangi laju kendaraan sebagai berikut :
a. Lepas atau kurangi gas
b. Ganti persneling, dari gigi tinggi ke rendah.
c. Gunakan rem belakang
d. Gunakan rem depan, bilamana diperlukan
e. Bilamana ini dilakukan atau dibiasakan akan menghemat kampas rem maupun BBM.
e. Bilamana ini dilakukan atau dibiasakan akan menghemat kampas rem maupun BBM.
2. Usahakan konsentrasi penuh (bukan tegang yo!) dan menyatu dengan kendaraan yang kita naiki.
3. Saat membelok ke kiri, usahakan tetap pada jalur kiri. Bilamana saat di tikungan, usahakan mengarahkan kendaraan tetap dijalur kiri.
4. Saat membelok ke kanan, usahakan mengarahkan tepat dipertengahan sudut tikungan tersebut tetap di jalan sebelah kiri.
5. Waktu akan mendahului kendaraan di depan :
a. Lihat kondisi jalan lurus ataukah menikung
b. Perhatikan marka jalan, apakah garis putus-putus atau garis lurus. Kalau garis putus-putus disebelah kita, silahkan untuk meyalip.
c. Biasakan mendahui dari sebelah kanan
d. Perhatikan kendaraan di depan kita, minimal 2 (dua) kendaraan
e. Diantara kendaraan tersebut diatas ada ruang kosong untuk kendaraan kita atau tidak.
f. Biasakan sebelum mendahului gunakan sign atau lampu righting.
g. Kalau diperlukan bunyikan klakson (bel)
h. Kalau kondisi tidak memungkinkan waktu mendahului, mungkin jarak pendek kendaraan kita dengan kendaraan dibelakang, gunakan tangan kiri kita untuk memberi tanda mengurangi kecepatan untuk kendaraan di belakang kita.
b. Perhatikan marka jalan, apakah garis putus-putus atau garis lurus. Kalau garis putus-putus disebelah kita, silahkan untuk meyalip.
c. Biasakan mendahui dari sebelah kanan
d. Perhatikan kendaraan di depan kita, minimal 2 (dua) kendaraan
e. Diantara kendaraan tersebut diatas ada ruang kosong untuk kendaraan kita atau tidak.
f. Biasakan sebelum mendahului gunakan sign atau lampu righting.
g. Kalau diperlukan bunyikan klakson (bel)
h. Kalau kondisi tidak memungkinkan waktu mendahului, mungkin jarak pendek kendaraan kita dengan kendaraan dibelakang, gunakan tangan kiri kita untuk memberi tanda mengurangi kecepatan untuk kendaraan di belakang kita.
6. Saat kita akan menyeberang jalur atau jalan, biasakan tangan kiri untuk melambaikan atas bawah, agar lawan pengendara untuk mengurangi kecepatan.
7. Saat kita akan membelok atau keluar dari gang atau jalan, berhenti sejenak, perhatikan keadaan jalan kanan atau kiri kita apakah kondisi aman atau tidak.
8. Saat melintas jalan kereta api baik dengan palang pintu atau tidak. Berhenti sejenak, lihat kanan, ke kiri atau perhatikan lampu Jalan KA, seperti di jalan raya, berwarna merah atau hijau, kalau berwana merah, KA tidak ada atau tidak akan lewat. Lampu ini terlihat sebelum masuk Stasiun KA atau sesudahnya.
9. Waktu kita akan berhenti atau berjalan biasakan gunakan lampu sign, kiri atau kanan dan jangan mendadak waktu akan berhenti.
Kesimpulan dan Saran :
1. Sistim lalulintas di Indonesia menggunakan sistem jalur sebelah kiri, seyogyanya setiap mau membelok kearah kanan atau ke kiri tetap pada jalur kiri.
2. Berdoalah sebelum mengendarai kendaraan bermotor
3. Jangan membawa masalah di rumah tangga atau kantor maupun kondisi yang tidak mengenakan saat berkendaraan, akan menyebabkan kurang konsentrasi, mungkin akan menyebabkan bencana bagi orang lain.
Tidak ada komentar