Keterbatasan lahan membuat kita memutar otak untuk berkreasi mewujudkan keinginan akan ruang aktivitas yang mengakomodasi. Termasuk dalam menyediakan lahan berkebun.
Rasanya semakin sulit menyediakan ruang untuk berkebun. Penyebabnya sangat sederhana, menyediakan sebagian lahan untuk taman tidak memungkinkan dengan keterbatasan yang ada. Karena itu, roof garden (baca: Yuk Berkebun di Atap! ) bisa jadi solusi tepat untuk Anda. Roof garden tengah menjadi tren yang digandrungi sekarang ini, karena menjadi solusi bertaman di lahan terbatas. Apa saja yang harus diperhatikan? Berikut ini hal-hal penting yang perlu Anda tahu.
- Konsultasikan terlebih dahulu dengan ahli struktur bangunan tentang rencana pembuatan roof garden dan kegiatan yang akan dilakukan.
- Pastikan dak yang ada cukup kuat untuk menahan tanah dan tanaman. Media tanam berupa tanah memang cukup besar bobotnya, karena pada bagian bawahnya harus diberi batu kerikil untuk aerasi dan air yang terkandung dalam tanah.
- Pastikan pemberian lapisan kedap air pada permukaan beton sudah diaplikasikan dengan baik.
- Perhatikan kemiringan lantai, hal ini dimaksudkan agar air tidak tergenang pada atap namun mengalir ke pembuangan.
- Tanah yang diberi rumput dan langsung ditanami seperti taman biasa memang bobotnya besar, apalagi tanaman memerlukan tempat untuk pertumbuhan akarnya. Untuk semak butuh tanah dengan ketinggian 30-50cm. Palem dan semak tinggi butuh hingga 1m.
- Pohon untuk roof garden menggunakan bibit vegetatif (cangkok, stek) bukan yang dari biji. Bibit seperti ini tidak akan tumbuh terlalu tinggi, cenderung bercabang saja dan cepat berbuah/berbunga. Perakarannya pun serabut dan tidak akan merusak.
- Roof garden terterpa panas dari atas dan bawah, sebab dak beton akan memanaskan media tanam. Karena itu harus dipilih tanaman yang tahan panas, seperti sansiviera, lantana, bougenville, sikas, portulaca, sikat botol cukup tahan dengan kondisi seperti ini.
Selamat mencoba.
Sumber: Ideaonline
Tidak ada komentar