Skizofrenia adalah penyakit yang oleh masyarakat disebut sebagai penyakit gila atau sinting. Gangguan otak ini menyebabkan perubahan pikiran dan perilaku karena tidak dapat membedakan antara khayalan dan kenyataan.
Penyakit ini biasanya dimulai pada usia 15 sampai 30 tahun. Risiko mengembangkan skizofrenia hampir satu persen dari populasi keseluruhan. Pria lebih banyak yang terkena penyakit ini daripada wanita.
Penyebab
Penyebab skizofrenia sampai saat ini belum diketahui. Dari berbagai penelitian, penderita skizofrenia diketahui memiliki kelainan pada struktur otak– misalnya pembesaran rongga otak yang berisi cairan (ventrikel) dan penyusutan bagian otak tertentu– atau kelainan fungsi otak– misalnya penurunan aktivitas metabolik di daerah otak tertentu.
Faktor keturunan sangat berkontribusi terhadap risiko seseorang terkena skizofrenia. Risiko meningkat jika ada kerabat Anda yang memilikinya. Semakin dekat kerabat Anda, semakin besar risikonya. Jika kakek Anda memiliki penyakit ini, risiko Anda sekitar tiga persen. Jika salah satu orangtua Anda memilikinya, risiko Anda sekitar 10 persen. Jika kedua orangtua Anda atau kembar identik Anda memilikinya, risiko Anda sekitar 40 sampai 50 persen.
Ada gen-gen rentan yang diketahui meningkatkan risiko mengembangkan skizofrenia. Sebagian dari gen itu juga meningkatkan risiko untuk penyakit mental lainnya seperti gangguan bipolar (manik-depresif). Sebaliknya, ada gen-gen lain yang memberikan perlindungan terhadap gangguan mental. Hingga saat ini kita tidak tahu mengapa mereka menambah atau mengurangi risiko tersebut.
Namun, gen tidak menjelaskan semuanya. Ada kasus-kasus di mana hanya salah satu dari dua kembar monozigot (yang memiliki genom identik) yang terkena penyakit ini. Kondisi lingkungan tampaknya juga berperan penting bagi pengembangan skizofrenia. Ada banyak sekali faktor lingkungan yang mungkin ikut berperan, misalnya, komplikasi selama kehamilan atau persalinan, infeksi selama kehamilan, tempat tinggal (kota vs desa), penggunaan narkoba, dll.
Gejala
Untuk mendiagnosis skizofrenia, psikiater mencari dua atau lebih dari gejala berikut: delusi, halusinasi, bicara tidak teratur, perilaku yang sangat tidak teratur, perilaku katatonik (tidak ada gerakan sama sekali), emosi sedikit (dibandingkan dengan orang normal), kesulitan bicara, atau kurangnya perilaku bertujuan (kesulitan mendapatkan hal-hal untuk dilakukan). Diagnosis dibuat melalui wawancara dan observasi pasien. Karena masalah-masalah lain dapat menyebabkan gejala-gejala yang sama, psikiater mencari masalah yang bertahan enam bulan atau lebih sebelum mereka mendiagnosis skizofrenia. Berbagai pemeriksaan medis juga mungkin dilakukan untuk mengeliminasi penyebab lain.
Apa yang dapat Anda lakukan?
Jika memiliki penyakit itu, Anda kemungkinan besar tidak menyadari bahwa Anda sakit dan membutuhkan pengobatan. Peran keluarga sangat penting untuk menyadari kehadiran penyakit ini. Seringkali, pada tahap lanjut pasien harus mendapatkan perawatan yang memerlukan penahanan untuk melindungi pasien dan lingkungannya.
Skizofrenia sangat menyengsarakan bagi penderita maupun keluarganya. Kehidupan sekolah dan pekerjaan dapat sangat terpengaruh olehnya. Hampir 10 persen pasien skizofrenia melakukan bunuh diri. Namun, Anda dapat belajar untuk memahami dan mengatasi gejala-gejalanya sehingga dapat membantu bila kerabat Anda ada yang memilikinya.
Pengobatan
Pengobatan skizofrenia terdiri dari tiga jenis:
- Obat antipsikotik: Obat antipsikotik selama bertahun-tahun telah menjadi bagian paling penting dari pengobatan skizofrenia. Obat ini menghambat aksi neurotransmitter dopamin di otak. Skizofrenia dianggap sebagai akibat dari produksi dopamin yang terlalu aktif di otak. Peningkatan aktivitas dopamin ini terjadi secara periodik dan hanya di beberapa daerah otak. Di daerah lain dari otak mungkin aktivitas dopamin justru terlalu rendah. Semua obat antipsikotik memiliki efek samping yang signifikan sehingga harus diberikan secara ekstra hati-hati.
- Terapi bimbingan: Bentuk pengobatan ini ditujukan untuk peningkatan harga diri, pemahaman diri, penguasaan gejala, peningkatan inisiatif dan pengurang rasa kesepian. Terapi bimbingan juga dapat sangat penting untuk memotivasi pasien dalam melanjutkan pengobatan. Keterlibatan keluarga, terutama pada awal penyakit sangat penting untuk keberhasilan terapi ini.
- Aksi psikiatri sosial: Pelatihan keterampilan dalam aktivitas sosial, kerja nyata, keterampilan kognitif dan edukasi mengenai penyakit mental dan gejalanya. Terapi ini penting untuk membangun dan melatih kemampuan sosial dan pemahaman atas penyakit. Hal ini dapat dilakukan di tempat penampungan yang menyediakan fasilitas dan akomodasi yang sesuai.
Prospek masa depan
Skizofrenia biasanya merupakan penyakit jangka panjang atau seumur hidup, tetapi kekambuhannya mungkin hanya sekali-sekali. Sebagian pasien mengembangkan kondisi yang parah dan tidak dapat disembuhkan. Sebagian lainnya sembuh. Obat tidak membuat pasien jadi sehat, tapi mempersingkat dan mengurangi keparahan kekambuhannya. Upaya dini untuk mengurangi proses penyakit sangat membantu untuk menghindari beberapa konsekuensi sosial.
Tidak ada komentar